Selasa, 30 Desember 2025

Warga Padangsidimpuan Terdampar di Aceh Usai Banjir Bandang, Keluarga Minta Bantuan Pemulangan

Redaksi - Senin, 15 Desember 2025 00:35 WIB
Warga Padangsidimpuan Terdampar di Aceh Usai Banjir Bandang, Keluarga Minta Bantuan Pemulangan
Edwar Ependi Tanjung yang terdampar di Aceh Barat.

Psp, MPOL - Musibah banjir bandang yang melanda wilayah Aceh Barat menyisakan kisah pilu. Seorang warga Kota Padangsidimpuan, Edwar Ependi Tanjung (45), dilaporkan terdampar di Kabupaten Aceh Barat dengan kondisi luka berat dan keterbatasan penglihatan.

Baca Juga:

Edwar merupakan warga Gang Lestari, Kelurahan Tobat, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan. Keberadaan Edwar baru diketahui keluarga pada Senin (8/12) sekitar pukul 21.00 WIB, setelah ia berhasil menghubungi istrinya melalui telepon seluler.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Edwar kepada istrinya, Nurhot Maida, melalui sambungan telepon yang difasilitasi oleh seorang warga yang bermurah hati meminjamkan ponsel di lokasi pengungsian. Saat itu, Edwar juga ditemani oleh pemilik Hp.

Dalam pembicaraan tersebut, Edwar mengaku saat ini berada di salah satu kamp pengungsian di Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, setelah sebelumnya menjalani perawatan selama satu minggu di RSU Cut Nyak Dhien Birun.

"Suami saya bilang, dia dirawat di rumah sakit karena luka berat di kepala, sekujur tubuhnya memar, mata kiri sudah buta dan mata kanan rabun. sisa dari cengkeraman banjir bandang tersebut.


Setelah satu minggu dirawat, dia dipindahkan ke kamp pengungsian di Sungai Mas," ujar Nurhot Maida kepada wartawan. Edwar mengaku tidak mengenal satu pun orang di kamp pengungsian tersebut. Beruntung, seorang pengunjung kamp bersedia menolong dengan meminjamkan telepon genggam agar Edwar dapat menghubungi keluarganya di Padangsidimpuan dan meminta dijemput.

Kepada istrinya, Edwar menuturkan kronologi kejadian saat bencana banjir. Ia mengaku terseret arus banjir saat berada di rumah rekan kerjanya.

"Saya tidak ingat lagi hari dan tanggalnya. Saat banjir datang, saya terseret arus dari rumah teman tempat saya bekerja. Saya tidak sadar apa-apa. Setelah sadar, saya sudah berada di RSU Cut Nyak Dhien Birun," cerita Edwar kepada istrinya.

Nurhot Maida menjelaskan, sekitar dua bulan lalu, Edwar berangkat ke Sungai Mas, Aceh Barat, untuk bekerja sebagai buruh bangunan dalam pembangunan salah satu masjid di daerah tersebut. Sejak bencana banjir terjadi, pihak pengurus masjid maupun rekan kerja Edwar tidak diketahui keberadaannya dan tidak ada kabar mengenai suaminya.

"Setelah kejadian banjir itu, suami saya seperti hilang. Tidak ada kabar dari pengurus masjid atau teman-temannya," jelas Nurhot.

Usai menerima kabar dari suaminya, Nurhot mengaku telah melapor kepada Kepala Lingkungan (Kepling) dan Lurah Tobat. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut yang berarti.

"Saya sudah melapor, tapi sampai sekarang belum ada bantuan. Rasanya dingin saja," ungkapnya dengan nada sedih.

Melalui media ini, Nurhot Maida bersama adik iparnya, Rendi Hotmatua, memohon perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah, instansi terkait, maupun para dermawan agar dapat membantu pemulangan Edwar Ependi Tanjung ke kampung halamannya di Kota Padangsidimpuan, mengingat kondisi kesehatannya yang sangat memprihatinkan. Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada Lurah Tobat, Zulkarnain Hidayat Lubis, belum membuahkan hasil.

Wartawan telah mencoba menghubungi yang bersangkutan melalui pesan WhatsApp (WA) pada Minggu (14/12), namun pesan yang dikirim tidak mendapat balasan. (red) ,

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru