Selasa, 30 Desember 2025

Langkah Dan Kebijakan JTP Dalam Upaya Penanganan Dampak Banjir Longsor di Tapanuli Utara

Redaksi - Kamis, 18 Desember 2025 21:20 WIB
Langkah Dan Kebijakan JTP Dalam Upaya Penanganan Dampak Banjir Longsor di Tapanuli Utara
Ist
Bupati Taput Dr. Jonius TP Hutabarat bersama Dandim 0210/TU Letkol Kav Ronald Tampubolon saat meninjau lokasi longsor di Kecamatan Adiankoting.
Setelah Kabupaten Tapanuli Utara dilanda hujan deras yang mengakibatkan banjir longsor di enam Kecamatan pada bulan Nopember Tahun 2025 yang lalu, ratusan rumah hancur tertimbun longsor.

Baca Juga:
Bukan hanya rumah, persawahan dan ladang hancur tergenang banjir, sehingga masyarakat harus menelan pil pahit karena gagal panen total.

Juga merusak sarana dan prasarana pertanian, seperti Jalan Usaha Tani (JUT) dan irigasi. Dan beberapa Alsintan juga ikut rusak terbawa arus deras banjir.

Yang paling memilukan, banyak warga yang harus kehilangan nyawa akibat rumahnya tertimbun longsor di Kecamatan Adiankoting dan Parmonangan.

36 mayat berhasil ditemukan lalu dievakuasi dan 2 mayat belum ditemukan sehingga tabur bunga pun dilakukan.

Tanggal 24 -25 Nopember 2025 hujan terus mengguyur bumi Tapanuli Utara yang mengakibatkan banjir dan longsor di mana-mana.

Tanggal 26 Nopember 2025, Bupati JTP bersama Dandim 0210/TU Letkol Kav. Ronald Tampubolon turun langsung ke lokasi, tepatnya di Kecamatan Adiankoting untuk meninjau lokasi longsor di Jalinsum Tarutung-Sibolga-Tapteng yang lumpuh total.

Pada saat itu, Bupati Tapteng Mashinton Pasaribu terjebak saat hendak pulang dikarenakan longsor menutupi badan jalan.

Bupati langsung membuat langkah dan kebijakan dalam penanganan darurat berjalan cepat dan terkordinasi.

Seluruh unsur terkait seoerti TNI/Polri, BPBD serta Balai Besar Jalan Nasional Kementerian PUPR diarahkan berkordinasi gerak cepat melakukan penanganan.

" Alat berat yang bekerja di kecamatan lain secepatnya diturunkan agar pergerakan pembukaan jalan bisa selesai dengan cepat, "pintanya.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini akses jalan masih tidak bisa dilalui akibat material longsor, runtuhan tebing, dan badan jalan yang amblas ke jurang.

Bupati menambahkan bahwa listrik di sejumlah desa sekitar juga padam, sehingga menyulitkan koordinasi dengan para petugas di lapangan.

Ia berharap dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah pusat untuk percepatan penanganan bencana serta pemulihan akses ekonomi masyarakat.

Bupati Tapteng Masinton Pasaribu turut menyampaikan keprihatinannya atas lumpuhnya akses utama Taput–Tapteng selama dua hari terakhir.

"Ini satu-satunya akses menuju Tapteng–Sibolga. Kami berharap Pemprov Sumut dan Kementerian PUPR dapat segera bergerak bersama Pemda Taput dan Tapteng untuk membuka kembali jalan ini," ungkapnya.

Bupati JTP Hutabarat dan rombongan juga meninjau rumah-rumah warga yang terdampak akibat tanah longsor serta berdialog langsung dengan masyarakat.

JTP mengimbau warga agar tetap waspada mengingat curah hujan yang masih tinggi berpotensi memicu banjir dan longsor di sejumlah titik.

Berbagi tugas dalam penanganan dampak bencana, Wabup Dr.Deni Lumbantoruan meninjau langsung banjir di Kecamatan Tatutung.

" Pemerintah Gerak Cepat (Gercep) dalam membantu pemulihan rumah dan akses jalan yang rusak akibat banjir, " ujar Wabup Taput Dr. Deni Lumbantoruan saat meninjau langsung sejumlah titik banjir di Kecamatan Tarutung, Rabu (26/11/2025)

Desa Simamora, Desa Hutagalung Sualuompu, Kelurahan Hutatoruan VI, Desa Sirajaoloan dan Desa Hutauruk merupakan titik banjir yang ditinjau Wabup.

"Kami hadir di sini untuk memastikan bahwa masyarakat tidak menghadapi situasi ini sendirian, " ungkapnya kepada warga yang terdampak banjir.

Saat ini sebagian warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi ke kediaman keluarga terdekat maupun tempat pengungsian yang disiapkan pemerintah desa, termasuk memanfaatkan gereja di wilayah terdampak.

Dalam peninjauan tersebut, Wabup mengerahkan truk penyedot milik Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara untuk membantu warga mempercepat pembersihan sisa genangan air.

Selain itu, Wakil Bupati juga meninjau kondisi Sungai Aek Siansimun yang sebelumnya meluap dan menggerus tanggul sepanjang Jalan Sutan Sumurung hingga Simpang Rangkea Sipagagan.

Dampaknya, beberapa titik jalan mengalami amblas dan hampir memutus akses vital masyarakat. Dua unit rumah serta sejumlah fasilitas umum, termasuk sekolah dasar dan permukiman di Dusun Tanjungmaribu, turut terdampak luapan air tersebut.

Tanggap darurat pun diberlakukan selama 14 hari dengan mengerahkan semua unsur, TNI/Polri, instansi terkait, Basarnas, BNPB dan relawan untuk membuka akses jalan dan mencari warga yang dinyatakan hilang pada saat terjadi longsor.

Rombongan kerja pun dibagi, Wabup Deni Lumbantoruan dan rombongan pokus ke Kecanatan Adiankoting, Sekda Taput Henry Sitompul dan rombongan ke Kecamatan Parmonangan serta OPD terkait ke kecamatan lainnya yang terdampak bencana.

Jonius Hutabarat secepatnya membuka posko bantuan dikantor bupati.

Dalam gelar temu persnya, Kamis (27/12/2025) kepada seluruh wartawan mengatakan, sudah ditemukan 7 mayat di Kecamatan Adiankoting dan Parmonangan.

' Saat ini petugas TNI/Polri, Basarnas, BNPB, BPBD dan relawan masih melakukan pembersihan lokasi di Kecamatan Parmonangan dan Adiankoting menggunakan alat berat agar bisa menuju lokasi yang terisolasi, " tegasnya.

Taripar Hutabarat tidak tinggal diam, ibarat sambil menyelam minum air, proses pencarian dilakukan, sembako pun di distribusikan.

Tidak sampai disitu, bupati melangkah turun ke lokasi untuk melihat langsung kerusakan- kerusakan dan pendistribusian sembako supaya tepat sasaran.

Kemudian melalui hasil rapat kordinasi dengan Basarnas, BNPB, Pempropsu, TNI/Polri dan OPD terkait, masa tanggap darurat pun diperpanjang hingga tanggal 22 Desember 2025.

" Alasan diperpanjang waktu tanggap darurat di Tapanuli Utara dikarenakan masih dibutuhkannya upaya kemanusiaan, masih ada pengungsi, akses belum terbuka ke daerah terisolir dan bantuan masih banyak yang datang, " ucapnya Selasa (9/12/2025) di Aula Kantor Bupati Tarutung.

Juga karena adanya akses jalan yang belum bisa dibuka di daerah terisolir sampai saat ini di Siantar Naipospos, Desa Pertengahan, Pardomuan Nauli, Desa Batu Arimo, Desa Purba Dolok dan Manalu Purba.

" Melalui langkah-langkah yang telah dlakukan tidak menutup komunikasi dengan llintas sektoral dan kementrian dengan penambahan waktu status bencana, " katanya.

Tidak lancarnya BBM yang membuat warga panik juga menjadi perhatian JTP. Hal itu disebabkan putusnya jalan yang mengakibatkan pendistribusian BBM dari Regional Sibolga lumpuh.

Gerak cepatnya komunikasi dengan managemen pertamina, akhirnya pasokan BBM di suplay dari Pertamina Patra Niaga Regional Belawan melalui siantar.

" Masalah klasik, BBM dalam waktu dekat akan normal sebelum menjelang Natal dan Tahun Baru karena saya sudah bicara dengan Dirut Pertamina, " kata bupati.

Persoalannya juga dengan mobil tangki, banyak mobil tangki di sibolga tidak bisa digunakan. " Keterbatasan mobil tangki itulah yang membuat pasokan BBM agak lebih lama. Bukan tidak ada, BBM ada.

" Bukan hanya di Taput, tapi semua daerah di sumut terampak, " ucapnya.

Kurang lebih 22 hari masa penanganan dampak bencana, segala upaya telah dilakukan secara maksimal.

Akses jalan Tatutung-Sibolga-Tapteng sudah tembus hingga ke poriaha perbatasan Taput-Tapteng.

Akses jalan ke daerah terisolir juga sudah dibuka dengan mengerahkan alat berat milik Pemkab Taput.

Pendistribusian bantuan sembako masih terus disalurkan dan diprioritaskan bagi masyarakat yang terdampak di daerah-daerah terisolir dan tempat pengungsian masyarakat.

Apabila tidak bisa dilalui kendaraan roda dua, pendistribusian diantar dengan helikopter.

Kemudian alat berat ditarik dari Kecamatan Adiankoting untuk pokus pada pembukaan jalan di Kecamatan Parmonangan.

alasan alat berat ditarik ke Parmonangan untuk membuka akses jalan agar bisa tembus ke hajoran.

" Ya..secara umum membuang longsoran tanah. Dan pada titik tertentu akses jalan harus dialihkan karena jalan lama sudah amblas tepatnya Dusun Sdondamon menuju Simarsalaon Desa Pertengahan, " ungkap mantan Kapolres Taput itu.

Tidak sampai disitu, mantan anggota DPRDSU itu mendata kerugian areal ladang dan persawahan warga yang rusak sehingga menimbulkan gagal panen total.

Sebanyak 612, 54 Ha areal pertanian warga rusak tergenang banjir di sembilan kecamatan yang merusak beberapa tanaman komoditi dan tanaman tua.

Selain merusak areal persawahan, juga merusak sarana dan prasaran pertanian (Sapras) dan Alsintan.

" Setelah kita turun ke lokasi di beberapa kecamatan terdampak bankr dan longsor, banyak sarana prasarana pertanian yang rusak parah, bahkan Alsintan banyak rusak terbawa arus banjir, " ucap politisi Perindo itu.

Sarana dan prasarana yang rusak, Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 820 meter, Irigasi Pertanian 8.185 meter dan Alsintan 8 unitunit berupa cultivator dan hand tractor.

" Kerugian diperkirakan Rp. 79.418.584.000 sudah ikut kerugian komoditi, " ujar bupati.

Itulah data kerusakan yang kita kumpulkan per tanggal 17 Desember 2025. Karena hujan masih terus menerus turun, tidak tertutup kemungkinan ada lagi keruskan.

" Sampai saat ini, kita terus menunggu laporan dari kecamatan, " ungkapnya.

Pemerintah dalam hal ini tidak tinggal diam, dan berupaya memberikan solusi dari kerugian yang dialami masyarakat petani.****

Teks poto 2 : Bupati Taput Dr. Jonius TP Hutabarat saat menggelar temu pers untuk mengumumkan tanggap darurat selama 14 hari.

Teks poto 3 : Wabup Taput Dr. Deni Lumbantoruan saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Tarutung.

Teks poto 4 : Bupati Taput saat mendistribusikan sembako bagi yang terdampak banjir longsor dari helikopter

Teks poto 5 : Aparat TNI/Polri yang terus melakukan evakuasi pencarian mayat.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru