Selasa, 30 Desember 2025

Menguatkan Perempuan: Jalan Menuju Keadilan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Penulis: Mahdiah Nadiyasa
Redaksi - Rabu, 03 Desember 2025 12:39 WIB
Menguatkan Perempuan: Jalan Menuju Keadilan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia, percakapan tentang gender telah bergeser dari sekadar retorika menuju tuntutan konkret: pengakuan hak, akses setara terhadap sumber daya, dan kebijakan yang menyingkap hambatan struktural. Pemberdayaan perempuan bukan hanya soal memberikan kesempatan individual ia adalah strategi transformasional yang memperbaiki kesejahteraan keluarga, meningkatkan produktivitas ekonomi, dan memperkuat daya tahan sosial. Artikel ini mengurai mengapa pemberdayaan perempuan penting, hambatan utama yang masih ada, serta langkah praktis yang dapat diambil oleh pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mewujudkannya.

Baca Juga:
Pentingnya pemberdayaan perempuan tidak bisa diremehkan. Ketika perempuan memperoleh akses pendidikan setara, layanan kesehatan yang memadai, kesempatan ekonomi, dan suara dalam pengambilan keputusan, efeknya multiplikatif. Studi global menunjukkan bahwa kenaikan partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja meningkatkan pertumbuhan ekonomi; investasi pada kesehatan dan pendidikan anak khususnya anak perempuan menghasilkan generasi yang lebih sehat dan produktif. Di tingkat komunitas, perempuan yang diberdayakan cenderung mengalokasikan pendapatan untuk kebutuhan keluarga, sehingga memperbaiki kualitas hidup rumah tangga dan menurunkan tingkat kemiskinan.

Namun, perjalanan menuju kesetaraan masih penuh rintangan. Hambatan kultural dan norma gender yang kaku sering membatasi pilihan perempuan sejak dini misalnya prioritas terhadap pendidikan laki-laki, pembagian kerja domestik yang timpang, atau stigma terhadap perempuan yang berambisi dalam karier dan politik. Selain itu, akses perempuan terhadap modal, lahan, dan teknologi seringkali lebih terbatas; hukum dan praktik kepemilikan aset bisa mendiskualifikasi perempuan. Di ranah pekerjaan, diskriminasi upah, segregasi sektor pekerjaan, dan kurangnya perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender menghalangi perempuan untuk berkembang. Ditambah isu layanan kesehatan reproduksi yang tidak memadai dan representasi politik yang masih jauh dari proporsional, jelas bahwa pemberdayaan harus menyasar struktur bukan hanya individu.

Strategi pemberdayaan yang efektif harus bersifat multi-sektoral dan berjangka panjang. Pertama, pendidikan adalah fondasi. Kebijakan yang memastikan akses pendidikan dasar hingga menengah untuk semua anak perempuan, disertai beasiswa bagi kelompok rentan dan program peningkatan keterampilan teknis, akan membuka peluang ekonomi. Pendidikan juga harus memasukkan kurikulum yang menantang stereotip gender mengajarkan kemampuan kepemimpinan, literasi keuangan, dan penggunaan teknologi sejak dini.

Kedua, akses ekonomi perlu diperluas. Program mikro-kredit dan dukungan modal usaha yang disesuaikan untuk perempuan, pembinaan kewirausahaan, serta akses pasar dan jaringan distribusi akan membantu perempuan mengembangkan usaha. Di sektor formal, penerapan kebijakan cuti melahirkan yang layak, fasilitas penitipan anak di tempat kerja, dan pengawasan terhadap praktik diskriminatif (misalnya audit upah) akan membuat partisipasi kerja perempuan lebih berkelanjutan.

Ketiga, hukum dan kebijakan pro-kesetaraan harus ditegakkan. Reformasi regulasi yang mengamankan hak kepemilikan aset bagi perempuan termasuk hak atas tanah dan warisan adalah kunci. Penegakan hukum terhadap kekerasan berbasis gender, layanan pendukung seperti pusat krisis dan layanan kesehatan mental, serta pelatihan aparat penegak hukum untuk sensitif gender akan menurunkan hambatan struktural yang selama ini mengekang kebebasan perempuan.

Keempat, partisipasi politik dan kepemimpinan perempuan harus didorong. Kuota gender di parlemen, dukungan bagi calon perempuan, serta program mentorship untuk pemimpin perempuan dapat meningkatkan representasi dan memastikan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan perempuan. Representasi bukan hanya angka kehadiran perempuan dalam posisi pengambilan keputusan mengubah agenda kebijakan sehingga lebih inklusif.

Kelima, peran laki-laki dan komunitas tak boleh diabaikan. Perubahan norma gender memerlukan keterlibatan laki-laki sebagai sekutu dari berbagi kerja domestik hingga mendukung hak reprodksi dan partisipasi perempuan di ruang publik. Pendekatan berbasis komunitas melibatkan tokoh agama, adat, dan organisasi lokal dapat meruntuhkan stereotip yang melekat dan mempromosikan model peran yang setara.

Akhirnya, data dan pemantauan adalah penopang implementasi kebijakan yang efektif. Pemerintah dan lembaga riset harus mengumpulkan data terdisagregasi berdasarkan jenis kelamin, umur, dan lokasi untuk mengidentifikasi kesenjangan dan mengukur dampak program pemberdayaan. Transparansi anggaran, laporan kemajuan, dan mekanisme umpan balik masyarakat akan memastikan akuntabilitas.

Pemberdayaan perempuan adalah investasi jangka panjang yang memberi keuntungan sosial dan ekonomi besar. Untuk mewujudkannya diperlukan sinergi antara kebijakan publik, komitmen korporasi, gerakan masyarakat sipil, dan perubahan sikap di ranah keluarga. Ketika semua pihak bergerak bersama menghapus hambatan struktural, memberikan akses yang setara, dan merayakan kepemimpinan perempuan kita tidak hanya menyejahterakan perempuan, tetapi memperkuat bangsa secara keseluruhan.

Call to action: Pemerintah, pelaku usaha, dan setiap warga negara dapat mulai dari langkah kecil mendukung pendidikan anak perempuan, menerapkan praktik kerja yang adil, menentang stereotip di rumah dan sekolah, serta memilih wakil rakyat yang bertanggung jawab terhadap isu kesetaraan gender. Pemberdayaan perempuan bukan sekadar tujuan pembangunan itu adalah ukuran kematangan sosial kita. Mari berkomitmen untuk menjalankan kebijakan dan praktik yang memastikan perempuan tidak hanya bertahan, tetapi unggul.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru