Minggu, 07 September 2025

Periode Agustus 2025, Tekanan Inflasi di Kota Pematangsiantar Masih Tinggi Dengan Capaian Sebesar 1,21% (mtm)

Neti Herawati - Kamis, 04 September 2025 18:51 WIB
Periode Agustus 2025, Tekanan Inflasi di Kota Pematangsiantar Masih Tinggi Dengan Capaian Sebesar 1,21% (mtm)
Ist
P.Siantar, MPOL -Perkembangan Inflasi Kota Pematangsiantar 1,21% (mtm); 4,02% (ytd); 5,44% (yoy); Kab. Labuhanbatu 2,09% (mtm); 3,08% (ytd); 4,69% (yoy)
Sumatera Utara 1,37% (mtm); 2,93% (ytd); 4,42% (yoy)
Nasional -0,08% (mtm); 1,60% (ytd); 2,31% (yoy)

Baca Juga:
Tekanan inflasi di Kota Pematangsiantar Agustus 2025 berada pada angka yang masih tinggi dengan capaian inflasi sebesar 1,21% (mtm), dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,79% (mtm).

Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar, Ahmadi Rahman melalui press rilis Unit Data Statistik Dan Kehumasan
( UDSK) perkembangan inflasi di wilker KPwBI Pematangsiantar periode Agustus 2025.

Selain itu, katanya, Kabupaten Labuhanbatu pada Agustus 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 2,09% (mtm), mengalami lonjakan peningkatan dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mengalami inflasi 0,43% (mtm).

Inflasi Kota Pematangsiantar
Komoditas dengan andil inflasi bulanan terbesar Kota Pematangsiantar
1. Bawang Merah 0,19%
2. Cabai Merah 0,10%
3. Daging Ayam Ras 0,08%

Komoditas dengan andil deflasi bulanan terbesar Kota Pematangsiantar
1. Jeruk -0,02%
2. Tomat -0,02%
3. Sawi Hijau -0,01%

Inflasi Kabupaten Labuhanbatu
Komoditas dengan andil inflasi bulanan terbesar Kabupaten Labuhanbatu
1. Bawang Merah 0,45%
2. Cabai Rawit 0,44%
3. Cabai Merah 0,33%

Komoditas dengan andil deflasi bulanan terbesar Kabupaten Labuhanbatu
1. Tomat -0,07%
2. Bawang Putih -0,07%
3. Kelapa -0,05%

Pada Agustus 2025 terjadi inflasi yang cukup signifikan yang disumbang oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan strategis, yaitu bawang merah, cabai merah dan cabai rawit.

Kenaikan harga 3 komoditas hortikultura dimaksud dikarenakan pasokan yang terbatas di wilayah Sumatera Utara karena kondisi kemarau yang masih berjalan, khususnya di wilayah sentra produksi seperti Simalungun, Karo dan Batubara. Secara keseluruhan, kombinasi dari faktor cuaca, biaya produksi, dan ketidakseimbangan pasokan-permintaan menjadi pemicu utama inflasi di bulan Agustus.

Untuk itu, Dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Labuhanbatu, beberapa kegiatan telah dilaksanakan diantaranya,

Pelaksanaan Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di SISIBATASLABUHAN
Dalam rangka pengendalian inflasi daerah di seluruh wilayah Sisibataslabuhan, telah dilakukan pelaksanaan Pasar Murah dan GPM yang diperkirakan sebanyak 75 titik.

Pelaksanaan Pekarangan Pangan Lestari
Pada tanggal 26 Agustus 2025, telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk memperkuat ekonomi keluarga dengan mengurangi belanja harian dan membuka peluang usaha dari hasil panen. disi eksisting P2L di masing-masing KWT.

HLM TPID Kota Pematangsiantar,
Pada tanggal 29 Agustus 2025, telah dilakukan HLM TPID Kota Pematangsiantar, dimana kegiatan ini dihadiri langsung oleh Walikota Pematangsiantar dalam upaya pengendalian inflasi di wilayah Kota Pematangsiantar. Dalam Kegiatan ini didapatkan kesepakatan untuk terus melakukan Kegiatan Pasar Murah dan GPM pada hari Senin dan Selasa setiap minggunya.

Selain itu, ada indikasi pasokan dari daerah Jawa yang sudah mulai masuk yang mengakibatkan harga cenderung lebih terkendali pada September 2025.

Kedepan, tekanan inflasi diperkirakan akan menurun pada September 2025, juga di prediksi curah hujan di Sumatera Utara diperkirakan mulai kembali mendekati normal sehingga berdampak pada hasil panen petani yang meningkat menjadi faktor utama yang mendorong terjadinya penurunan tekanan inflasi di periode mendatang.**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru