Kamis, 21 Agustus 2025

Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Sumut

Marini Rizka - Kamis, 18 Juli 2024 00:42 WIB
Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Sumut

Baca Juga:
Pertumbuhan konsumtif utamanya ditopang oleh kredit rumah tangga lainnya dan multiguna yang bertumbuh 12,67 persen yoy, kredit kepemilikan rumah tinggal (KPR) yang mencapai 10,60 persen yoy, dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor (KKB) yang mencapai 17,43 persen yoy.

Peningkatan kredit konsumtif turut didorong dengan peningkatan konsumsi pada bulan Ramadan dan peningkatan daya beli masyarakat yang tercermin dari kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 3,67% pada tahun 2024.

Kualitas kredit perbankan tetap terjaga pada tingkat yang aman, dengan rasio non performing loan (NPL) net sebesar 1,01 persen (Desember 2023: 0,73 persen) dan NPL gross sebesar 2,05 persen (Desember 2023: 1,81 persen). Sementara itu, loan at risk (LaR) atau kredit yang berisiko juga berhasil mengalami perbaikan hingga mencapai 7,39 persen (Desember 2023: 7,61 persen), dipengaruhi oleh berkurangnya jumlah kredit restrukturisasi.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sempat stagnan selama 2023 mulai menunjukkan peningkatan. Hingga Mei 2024, total DPK yang dihimpun mencapai Rp317,37 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 5,62 persen yoy. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan simpanan Giro sebesar 13,88 persen yoy dan Deposito sebesar 5,94 persen yoy. Secara struktur, porsi jenis simpanan terbanyak terdapat dalam bentuk tabungan (43,71 persen), diikuti dengan deposito (39,26 persen), lalu giro (17,03 persen).

Ketersediaan dana yang cukup dalam sektor perbankan dengan pusat operasi di Sumatera Utara pada Mei 2024 menunjukkan tingkat likuiditas yang terjaga. Rasio antara Alat Likuid dan Deposito Non-Core (AL/NCD) serta Alat Likuid dan Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat masing-masing sebesar 97,56 persen dan 20,21 persen, masih dalam level yang aman melampaui ambang batas yang kesehatan bank sebesar 50 persen dan 10 persen.

Hal ini menandakan tingkat kesiapan yang sangat baik untuk mengatasi kebutuhan transaksi masyarakat di Sumatera Utara.
Ketahanan modal juga tetap solid, terlihat dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang semakin kuat menjadi 29,87 persen (Desember 2023: 28,22 persen). Situasi ini mengindikasikan bahwa jumlah modal perbankan masih mencukupi dalam menghadapi risiko potensial.

Ke depan, OJK dan industri perbankan akan terus memantau risiko pasar dan dampaknya pada risiko likuiditas terkait sentimen suku bunga global yang masih tetap tinggi.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
OJK
beritaTerkait
OJK Gelar Risk and Governance Summit (RGS) 2025
OJK Gelar Edukasi di Kepulauan Nias
OJK Dorong Perempuan UMKM Jadi Penggerak Duta Literasi Keuangan
OJK Perkuat Peran Pasar Modal Indonesia untuk Kemandirian dan Kedaulatan Ekonomi
OJK Perkuat Sinergi dengan Media di Sumatera Bagian Utara untuk Dorong Keuangan Inklusif
Kerugian Investasi Ilegal Capai Rp 142,131 Triliun, Ketua Sekretariat Satgas PASTI: Waspadai Tawaran Investasi, Kenali dengan 2L
komentar
beritaTerbaru