Medan, MPOL -Kota Medan menjadi sorotan pada ajang
Indonesia Menari 2025, setelah kelompok Ai Ai Dance Company (AADC) berhasil menyabet Juara 1 dalam
lomba tari kreasi budaya yang digelar di Sun Plaza Medan. Ajang ini merupakan bagian dari kegiatan
Indonesia Menari 2025 yang digelar serentak di 11 kota di Indonesia, dengan total peserta lebih dari 8.000 penari.
Baca Juga:
Kelompok yang dikomandoi oleh Tengku Ariramana, S.Pd., tampil memikat melalui koreografi yang memadukan unsur tradisional dan modern dengan penataan pola lantai rapi, permainan level, serta teknik mirroring yang harmonis. Kostum berwarna putih dan hijau emerald dengan sentuhan ulos asli Medan menambah daya tarik visual tim ini.
"Kami sudah tiga kali juara, termasuk di ajang Menara 2019 di Medan. Tahun ini kami senang sekali bisa mempertahankan prestasi di
Indonesia Menari. Kompetisi ini bukan hanya soal menang, tapi juga soal bagaimana kita belajar mencintai budaya lewat gerak," ujar Tengku Ariramana, owner sekaligus koreografer Ai Ai Dance Company.
Dalam kesempatan itu, Ariramana juga menegaskan bahwa nama resmi tim mereka adalah Ai Ai Dance Company, bukan AADC seperti yang kerap disingkat peserta lain.
"Ai Ai itu berasal dari dua kata: Ai Ai Dance untuk gerakan tari, dan Ai Ai Dancer untuk para penarinya. Kami ingin menegaskan bahwa kami berdiri sebagai tim profesional yang membawa identitas budaya Sumatera Utara," katanya.
Menurut Ariramana, proses latihan tim dilakukan intensif selama beberapa minggu dengan fokus pada teknik dan kesatuan rasa.
"Kami banyak berlatih memperkuat pola lantai, konfigurasi, permainan level, dan penekanan rasa gerak. Kami juga pastikan koreografi tetap sesuai aturan juri — tidak keluar dari komposisi canon dan unsur tradisional yang ditentukan," jelasnya.
Ia juga bercerita tentang ketatnya kompetisi di Medan.
"Persaingannya luar biasa. Semua tim hebat, terutama dari Sumatera Barat yang punya basic silat kuat, gerakannya tegas dan detil. Tapi kami unggul di kekompakan. Dengan tujuh personel, pola lantai kami lebih variatif dan menyatu," ujarnya.
Para anggota Ai Ai Dance Company terdiri dari Fani Rama Lubis, Riana Aulia, Rizka Fadila Lubis, Sinta Marliana Silaloho, Gayus Tambunan, Reja Adiputra, dan Bagas Prayogi.
Dalam wawancara usai kompetisi, perwakilan tim, Gayus Tambunan, menambahkan bahwa kunci kemenangan mereka adalah rasa kebersamaan dan saling percaya.
"Menurut kami,
Indonesia Menari ini sangat bermanfaat, terutama buat anak-anak muda. Dengan ajang ini, mereka bisa mengenal budaya Indonesia dan mengekspresikan diri lewat tarian tradisional maupun modern," kata Gayus.
Ketika ditanya apa yang membuat timnya tampil menonjol dibanding peserta lain, Gayus menjawab:
"Mungkin karena kekompakan kami. Chemistry dan rasa yang kuat bikin kami beda. Kami optimis dari awal dan menargetkan juara satu. Syukurlah, usaha itu terbayar."
Gayus juga menyebut bahwa Ai Ai Dance Company sudah berdiri sejak 2008, dan kini terus beregenerasi agar tetap eksis di dunia tari.
"Kami sudah berdiri lama, tapi sekarang banyak regenerasi. Anak-anak muda baru bergabung dan bawa energi segar. Itu yang bikin kami tetap solid dan relevan," ujarnya.
Selain penampilan koreografi yang kuat, kostum dan tema juga menjadi perhatian khusus. Ariramana menjelaskan bahwa desain kostum dirancang sendiri oleh tim, dengan detail kain ulos dan wastra yang dipadukan agar tetap menonjolkan nuansa kreasi budaya tanpa meninggalkan akar tradisi.
"Kami ingin tampil modern tapi tetap berpijak pada nilai budaya. Warna putih dan hijau emerald kami pilih karena menggambarkan kesegaran dan keanggunan," jelasnya.
Sebagai penutup, Ariramana menyampaikan harapannya agar
Indonesia Menari dapat terus berkembang menjadi ajang kolaborasi budaya yang lebih besar.
"Semoga tahun-tahun mendatang makin banyak yang ikut. Kalau boleh saran, akan bagus kalau pemenang tiap kota dikumpulkan lagi untuk tampil di tingkat nasional. Itu akan memperkuat semangat kolaborasi lintas daerah," ujarnya.
Dari Medan untuk Indonesia
Indonesia Menari 2025 merupakan bagian dari perayaan 12 tahun Galeri Indonesia Kaya yang digagas oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Kegiatan ini menampilkan penari dari 11 kota, termasuk Jakarta, Bandung, Semarang, Palembang, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Manado, Karawang, dan Bekasi.
Program Manager Indonesia Kaya, Billy Gamaliel, mengatakan bahwa antusiasme masyarakat di tahun ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah penyelenggaraan.
"Lebih dari 35 ribu orang mendaftar, dan 8.000 di antaranya tampil serentak di 11 kota. #MenariDiMall bukan sekadar ajang tari, tapi gerakan untuk memperkenalkan budaya Indonesia secara inklusif dan menyenangkan," ujarnya.
Koreografi nasional
Indonesia Menari 2025 digarap oleh Bathara Saverigadi Dewandoro, dengan aransemen musik Alffy Rev yang memadukan delapan lagu daerah populer, termasuk Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara.
Dengan kemenangan Ai Ai Dance Company di Medan, semangat pelestarian budaya dan inovasi anak muda Indonesia kian terasa kuat. Ajang ini tak hanya menjadi lomba tari, melainkan ruang ekspresi untuk mempertemukan generasi baru dengan kekayaan tradisi Nusantara.
"Menari bukan sekadar gerak tubuh, tapi gerak hati untuk mencintai budaya sendiri," tutup Ariramana.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News