Minggu, 17 Agustus 2025

Kita Perlu Bijak Berkolaborasi Dalam Dunia yang Cepat Berubah

Zainul Azhar - Kamis, 22 Mei 2025 21:08 WIB
Kita Perlu Bijak Berkolaborasi Dalam Dunia yang Cepat Berubah
Jakarta, MPOL - Kita perlu berkolaborasi dalam dunia yang cepat berubah, demikian Ketua BKSAP Mardani ali Sera (Fraksi PKS) dalam peluncuran bukunya yang berjudul "New World New Perspective, New Approach" Kamis (22/5) dengan nara sumber Philips J Vermonte (CSIS) dan Dosen Hubungan Internasional Ian Montratama, di DPR RI Jakarta.

Baca Juga:
Menurut Mardani Ali Sera memang saat ini, perlu perspektif baru dan terkini untuk setiap permasalahan yang terjadi dan melingkupi keseharian kita berbangsa dan bernegara dalam kancah global. "It's all about leadership. Semua bergantung di sisi kepemimpinan." "Saya berpedoman pada ucapan John C. Maxwell 'Everything rises and falls in leadership'. Naik dan turun (sebuah urusan) bergantung kepada pemimpinnya."

Buku 'NEW WORLD, NEW PERSPECTIVE, NEW APPROACH' mengangkat tema diplomasi global dan kepemimpinan strategis dalam konteks Parlemen Indonesia. Menawarkan perspektif yang mendalam dan relevan terhadap berbagai isu yang tengah dihadapi oleh dunia terutama Indonesia saat ini. "Buku ini adalah bagian kami di BKSAP memberikan sumbangsih kepada Bangsa. Sebagai 'second track diplomacy' mendampingi Kemenlu RI, kami perlu bersikap dan beraksi-reaksi untuk semua masalah global. Karena ini bagian dari amanat Undang Undang Dasar kita, menciptakan perdamaian dunia"

Dengan diterbitkan buku ini, BKSAP DPR RI berharap bisa memberikan kontribusi nyata dalam penguatan literasi kebangsaan dan pemahaman diplomasi global dari perspektif Indonesia. "Acara ini tidak hanya menjadi momentum penting dalam memperkenalkan gagasan parlemen Indonesia, namun juga menjadi ruang kolaboratif bagi masyarakat, akademisi, dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun narasi Indonesia yang aktif," tutur Mardani.

Saya mewakili Badan Kerjasama Antar Parlemen.teman-teman tentu tahu ya Donald Trump bilangnya gini mas ya the beautiful world is not love is not love is Art. jadi buat Donald Trump kata yang paling indah ya yang ketika dia mengumumkan maka definitely directly and suddenly berubahlah seluruh konstelasi spesialis perdagangan dunia. Kita juga punya tiba-tiba saja terus dia dengan you crane Eropa itu hampir lebih dari 50 tahun ya maaf ya tidak punya konflik bersenjata tetiba dan sampai sekarang betul-betul menghabiskan banyak energi.

Belum lagi serangan 7 Oktober 2023 kelompok perlawanan Palestina ke Israel yang tadinya ada banyak cerita ingin melakukan hubungan diplomatik cerai-berai. ditambah satu lagi di buku ini tentang artificial yang terjadi kami berjumpa dengan Sekjen IPU dan Indonesia diminta untuk kami sedang menyiapkan diri hadir di AIPA nanti. ternyata sekarang ini berkembangnya crypto memberikan banyak sekali manfaat ekonomis karena efektif efisien tapi saat yang sama dia jadi salah dan heaven bagi seluruh nasional trains masukin ke crypto udah seterusnya sehingga cybersecurity Dan lain-lain juga mengubah dunia ya yang tadinya dunia punya kapasitas terbatas menjadi sangat luar biasa.

Jadi mau tidak mau kita hidup dalam dunia yang baru dalam "and we care fine and new land with an old map .kita yang tidak dapat menemukan pulau baru dengan peta yang lama buku ini a little bit exercise on how to play and you late with expending about reason xpander, launching buku ini niatnya cuma satu semua bisa mendengar apa yang sedang berlangsung di BKSAP semua bisa mengkulitik ide-ide yang sedang diperjuangkan dan semua bisa berkolaborasi dengan badan kerjasama antar parlemen tutur Mardani Ali Sera.

Sedangkan Philips J Vermonte CSIS mengatakan saya sangat mengapresiasi karena biasanya kalau buku yang diterbitkan oleh lembaga negara itu lebih banyak menceritakan kegiatan-kegiatan dari a sampai z jadi itu sebetulnya laporan tapi ternyata buku ini menurut saya adalah buku hubungan internasional jadi dia menawarkan pemikiran-pemikiran dan ini menurut saya harus diapresiasi kenapa karena mungkin karena zaman yang sudah semakin berubah politik yang berubah.

Kita jarang sekali berhenti semacam di oase untuk memikirkan apa arti ini semua hubungan internasional yang kita jalankan itu artinya apa politik yang kita lakukan artinya apa dan buku ini menawarkan efektif tadi ngobrol di ruang sebelah sebelum mulai kata Pak Mardani dan saya setuju semua dimulai dari ide dalam politik itu dalam politik internasional tadi yang disampaikan oleh Pak Ian ada 10 itu kira jadi semua pandangan tentang dunia itu dimulai dari pemikiran.

Jadi kalau ada dunia yang berubah itu tadi disampaikan informasi yang kalau perang itu kira-kira ini siapa yang berperan lalu kalau kita enggak berperan peran kita apa dan itu butuh pemikir Pak Mardani dalam buku itu menyinggung penyakit tokoh-tokoh dunia yang dianggap kepemimpinannya itu pernah membawa negaranya bertransformasi.

Yang pertama di bukunya sendiri itu adalah tentang kontrak ada pemimpin Jerman yang memimpin Jerman setelah Jerman luluh lantak karena Nazi kemudian dikalahkan oleh sekutu negara Jerman diduduki sekutu tidak boleh A tidak boleh B tidak boleh C moral bangsanya jatuh ke titik yang paling dasar karena dikutuk oleh seluruh dunia.

Tapi sebetulnya mewujudkan ide tentang Jerman Raya itu lewat cara diplomasi karena kemudian yang dilakukan oleh Jerman adalah menjadi motor pembentukan Uni Eropa cuma sekarang dia melakukannya dengan cara diplomasi dan berbagi dengan negara Eropa yang lain dengan mantan musuhnya yang pernah mengalahkan dalam perang dunia ke-2 Prancis Inggris dan lain-lain terbentuklah negara.

Artinya apa visinya boleh jadi hampir sama kalau bahasa Inggris similer tapi kan enggak sama tidak bisa membawa politik luar negeri tanpa fisik dan Pak Mardani sangat efektif mengutip mukadimah Ibnu Khaldun ,Ibnu Khaldun ini Ibnu Khaldun bilang dunia itu berubah kan Ibnu Khaldun mukadimah itu tentang jatuh bangunnya khalifahan peradaban dan biasanya kata dia peradaban sebuah negara itu runtuh karena sebab-sebab dari dalam tapi dalam konteks beberapa dia juga terjadi karena tiba-tiba negara lain jadi lebih kuat yang tadi sampaikan lain ada realisme kita akan menjadi naif kalau hanya kalau menganggap dunia ini akan senang sama kita semua aman-aman aja sementara diajak kita diajak bergaul diajak melakukan kerjasama dan lain-lain tanpa menganggap bahwa dunia negara yang lain itu sedang memaksimalkan powernya jadi itu yang dibilang oleh apa namanya para pengrajin hubungan internasional di masa perubahan, tutur Philips J Vermonte.

Begitu juga dengan ian Montratama mengatakan Kalau kami mencermati diplomasi itu lawannya apa artinya bagaimana dunia tanpa diplomasi lawan diplomasi adalah perang betul jadi dulu di zaman 1700-an menulis orang itu adalah diplomasi belum ada saat itu pak saya punya keyakinan kalau diplomasi menjadi suatu diksi yang populer di saat itu mungkin akan diganti arti dari perang diplomasi baik jadi kalau tidak bisa diselesaikan konflik kepentingan dengan cara damai akan menggunakan kekerasan dan kelihatannya itu jadi turun atau warna dunia saat ini yang lebih cenderung sangat neorealis yang menggunakan kekerasan saya sendiri disklaimer adalah seorang neorealis.

Dalam peluncuran dan diskusi buku berjudul "New World, New Perspective, New Approach" yang diterbitkan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, akademisi dan analis hubungan internasional Philips J. Vermonte menekankan pentingnya menjadikan pemikiran sebagai landasan utama diplomasi dan kebijakan luar negeri Indonesia. Menurut pandanganya, buku ini bukan sekadar laporan kegiatan, tapi menawarkan gagasan, tutur Philips J. Vermonte.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
beritaTerkait
80 Tahun Kemerdekaan Menyiapkan Generasi Emas untuk Abad Kedua Indonesia
Kunker ke Seoul Korea Selatan, Dr. Maruli Siahaan SH.MH: Indonesia Perlu Membangun Hotline Nasional Terpadu LPSK Dapat Diakses Kapan Saja
Pentingnya Percepatan Pengesahan RUPU Energi Baru dan Terbarukan
Pentingnya Kolaborasi Program CKG dan MBG Untuk Menuju Generasi Emas
Anggota DPR RI Komisi XIII Dr Maruli Siahaan SH.MH Reses Masa Sidang IV di Percut dan Sunggal, Toleransi Wujudkan Masyarakat Madani
Nasionalisme Harus Ditanamkan Sejak Dini Menuju Indonesia Emas 2045
komentar
beritaTerbaru