Jumat, 08 Agustus 2025

Pentingnya Kolaborasi Program CKG dan MBG Untuk Menuju Generasi Emas

Zainul Azhar - Kamis, 07 Agustus 2025 22:48 WIB
Pentingnya Kolaborasi Program CKG dan MBG Untuk Menuju Generasi Emas
Zainul
Jakarta, MPOL - Pentingnya kolaborasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan MBG untuk menuju generasi Emas demikian demikian anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Cellica Nurrachadiana mengatakan dalam Dialektika Demokrasi "CKG dan MBG gratis Strategi Preventif Pastikan Generasi Indoneis Emas", Kamis (7/8) di DPR RI Jakarta.

Baca Juga:
Menurutnya dua mitra utama Komisi IX terkait program tersebut, yakni Kementerian Kesehatan dan Badan Gizi Nasional, memiliki peran strategis dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto melalui program Asta Cita, khususnya poin keempat mengenai pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan kesetaraan gender.

"Kalau membangun fisik bisa dilakukan melalui perencanaan penganggaran dan pembangunan dalam jangka waktu tertentu dan relative tidak memerlukan waktu yang lama, namun membangun sumber daya manusia butuh waktu panjang, komitmen kuat, serta kolaborasi dari semua stakeholder—akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, hingga media."

Ia menyoroti program Cek Kesehatan Gratis yang kini tengah berjalan dan telah menjangkau 16 juta masyarakat Indonesia, sedangkan target peserta didik yang akan dilaksakan CKG sebesar 53 juta peserta didik yang menjadi upaya preventif yang sangat penting dalam mendeteksi dini potensi penyakit, terutama penyakit tidak menular pada anak-anak.

"Tenaga kesehatan kita turun langsung ke sekolah-sekolah, dari SD hingga SMA/SMK, untuk memeriksa kesehatan anak-anak. Ketika ditemukan risiko penyakit, harus ada penanganan cepat tidak hanya preventif, tetapi juga kuratif dan rehabilitatif termasuk bila ditemukan penyakit pada kategori umur lainnya," jelas mantan Bupati Karawang itu.

Peran Puskesmas juga menjadi sangat krusial dalam ekosistem pelayanan kesehatan primer. Namun, Cellica mencatat adanya pergeseran fungsi Puskesmas dari promotif ke kuratif seiring meningkatnya beban layanan, terutama di wilayah urban seperti Karawang, Bekasi, dan Bandung, di mana kunjungan pasien bisa mencapai 100–150 orang per hari.

"Program ini tidak akan maksimal tanpa edukasi keluarga. Misalnya, pasien hipertensi harus rutin minum obat. Jadi, keluarga perlu diedukasi agar kepatuhan pengobatan berjalan dan beban pembiayaan kesehatan nasional bisa ditekan," tegasnya.

Selain program CKG, Cellica juga menyoroti pentingnya MBG yang menjadi tanggung jawab Badan Gizi Nasional (BGN). Program yang menyasar kelompok prioritas seperti anak-anak usia dini (RA, PAUD), siswa SD, SMP, SMA/SMK, serta ibu hamil, menyusui, dan balita non-PAUD.

"Tujuannya adalah agar anak-anak kita tidak hanya makan kenyang, tapi juga sehat dan bergizi seimbang. Dengan intervensi gizi yang tepat sejak dini, kita ingin mencetak generasi 2045 yang cerdas, sehat lahir batin, dan bebas stunting."

Dalam kesempatan ini Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawal keberhasilan program CKG dan MBG sebagai fondasi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. "Kolaborasi menjadi kunci. Program ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tapi seluruh elemen bangsa," tutur Cellica.

Sedangkan anggota DPR RI Yanuar Arif Wibowo (F.PKS) mengatakan memang mitranya di komisi IX nih jadi lancar betul bicara kesehatan dokter, media kalau kita bicara tema yang kita akan bahas pada siang hari ini ada dua kata kunci pertama kita bicara soal cek kesehatan gratis dan makan bergizi gratis yang kedua kita bicara mempersiapkan generasi emas 2045. artinya program ini seperti yang tadi di sampaikan ini jangka panjang target kita ini ada 20 tahun ke depan ya jadi upaya-upaya yang sekarang dilakukan oleh bapak presiden untuk menyongsong generasi Indonesia emas 2045 memang harus segera kick off. karena kalau tidak terus kita akan berputar kepada masalah yang sehari-hari kita akan temui.

Jadi visi besar bapak presiden untuk menjadikan agenda utama tentang makan bergizi gratis ini kan di inspirasi oleh angka stunting kita yang cukup tinggi dan itu dimulai dari 0 tahun. Kita mulai bicara soal pemenuhan gizi kepada anak-anak kita tentu kalau 20 tahun yang lahir sekarang usianya kelak 20 tahun dan itu akan menjadi generasi yang kita harapkan menjadi anak-anak muda produktif dengan asupan gizi dan juga kesehatan yang prima. Nah program-program unggulan yang di rilis oleh pemerintah Pak Prabowo ini tentu kita sangat mendukung.

Bahkan beberapa anggaran yang dibutuhkan itu DPR senantiasa memberikan persetujuan karena ini menjadi salah satu program andalan. Nah saya ingin memberi satu catatan sedikit karena Pak Presiden ini ingin betul pemerataan pembangunan.

Dalam naskah Astacita beliau menyampaikan di atas kita yang keenam itu membangun dari dari bawah dari desa untuk meningkatkan kemakmuran dan mengentaskan kemiskinan, ini penting saya highlight di situ karena apa sering kali kita temukan permasalahan kesehatan permasalahan stunting itu adanya di desa-desa yang akses terhadap kesehatan itu tidak sebaik orang yang ada di perkotaan.

Makanya infrastruktur rumah sakit Puskesmas ini menjadi PR yang harus segera juga di diselesaikan untuk menunjang program-program soal CKG ya bakal gratis walaupun sekarang belum sampai pada titik yang maksimal tapi akan terus berprogres . Dapur-dapur MBG ini terus berproses untuk memenuhi kebutuhan itu nah yang menarik adalah ini data dari sumbernya dari kementerian kesehatan bahwa kontribusi stunting ya terhadap asupan gizi itu sebenarnya 40% sementara 60%-nya itu dari air bersih, tutur Yanuar Arif Wibowo.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Anggota DPR RI Komisi XIII Dr Maruli Siahaan SH.MH Reses Masa Sidang IV di Percut dan Sunggal, Toleransi Wujudkan Masyarakat Madani
Nasionalisme Harus Ditanamkan Sejak Dini Menuju Indonesia Emas 2045
Anggota DPR RI Komisi XIII Dr Maruli Siahaan SH.MH Reses Masa Sidang IV di Percut dan Sunggal, Toleransi Wujudkan Masyarakat Madani
Ratusan Warga Sergai Antusias Ikuti Sosialisasi Sadar HAM Implementasi P5HAM Dari Anggota DPR RI Komisi XIII Dr Maruli Siahaan SH.MH
Kunjungi Dua Kegiatan Kerohanian, Anggota DPR RI Dr Maruli Siahaan SH MH Dorong Pertumbuhan Gereja Dengan Memberikan Bantuan
Musa Rajekshah Apresiasi Prabowo Beri Amnesti untuk Hasto dan Abolisi untuk Tom Lembong
komentar
beritaTerbaru
Daftar Ketua Umum PWI

Daftar Ketua Umum PWI

Medan, MPOL Ketua Umum PWI dari Masa ke Masa, Periode Kepemimpinan, dan Umur Saat Terpilih. Menariknya, seluruh Ketua Umum PWI dimasa Or

Nasional