Jakarta, MPOL - Ketua MPR RI berikan penghargaan pada politikus partai
Golkar Akbar Tanjung atas jasa-jasanya membangun Indonesia, demikian Bambang Soesatyo saat acara "Tribute To
Akbar Tanjung" bersama Forum Aktivis Nasional (FAN), Minggu (19/5) di DPR/MPR/DPD RI Jakarta.
Baca Juga:
Dalam sambutannya Bamsoet bercerita perjuangan Partai
Golkar yang digoyang ketika kerusuhan 1998 terjadi. Kala itu,
Akbar Tanjung yang menjadi ketua umum parpol beringin. "Saya tidak bisa membayangkan kalau bang Akbar tahun 1999 pasca reformasi tidak menjadi ketua umum Partai
Golkar, pasti
Golkar hanya tinggal sejarah."
Dimana saat itu atribut
Golkar yang dibakar massa yang marah saat kerusuhan Mei 1998. "Saya masih ingat betul ketika itu banyak kantor kami yang ditelanjangi, dirobek bajunya. Saya bersama di dapil Jawa Tengah diuber-uber seperti maling dilempar batu ya, mobil dihancur dibakar."
Berkat tangan dingin
Akbar Tanjung,
Golkar tetap berdiri tegak dan diklaim menjadi partai pemenang Pemilu. Partai
Golkar menjadi musuh bersama pasca reformasi justru menjadi pemenang Pemilu ketika itu. Terima kasih kepada Bang Akbar," tutur Bamsoet.
Hari ini adalah hari yang sangat istimewa terutama bagi kami yang ada di HMI, ini adalah penghargaan yang luar biasa bagi tokoh" kami dan di Partai
Golkar, tepuk tangan buat Bang Akbar.
Untuk Bang Akbar masih ingat pagi-pagi kalau kita lagi kehabisan uang pasti jam 6 jam 06.30 kita kerumah bang Akbar lumayan paling tidak bisa bayar utang di warteg dan makan lagi untuk dua hari ke depan.
Itulah sentuhan bang Akbar, bagi saya dan barangkali ribuan para aktifis yang merantau di Jakarta, walaupun saya lahir besar di Jakarta tapi saya bersama bang Bursa bersama MS Kaban, Egi Suzana itu mengontrak rumah sama-sama, dan hidup dari tempat tidur dan tikar dan sempat tinggal gratis di HMI cabang Jakarta.
Yang saya hormati masalah hari ini kita memilih dan memberikan penghargaan yang luar biasa kepada bang Akbar dalam berupa atribut karena beliaulah salah satu tokoh yang selalu menginspirasi kita semua menyatukan kita semua ya dan yang paling penting adalah bagaimana kita meneladani sikap beliau berani artinya dengan siap menanggung segala resiko dan siap meninggalkan zona nyaman kita hari ini ya tantangan ke depan bukan hal yang kecil yang bisa kita biarkan lewat begitu saja, banyak persoalan yang harus kita selesaikan masalah ekonomi masalah pertahanan, keamanan masalah penegakan hukum ,dan seterusnya, tutur Bamsoet.***
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani