Senin, 11 Agustus 2025

ISMI : Indonesia Bakal Swasembada BBM, Kembali Jadi Anggota OPEC

Jalaluddin Lase - Jumat, 18 Juli 2025 12:17 WIB
ISMI : Indonesia Bakal Swasembada BBM, Kembali Jadi Anggota OPEC
Ketua Umum PB ISMI Nizhamul, SE, MM saat menandatangani naskah pengukuhan PB ISMI periode 2025-2030 di Balai Serindit, Gubernuran Riau, Pekanbaru. (Foto: Azrin Marydha)
Pekanbaru, MPOL -Salah satu kajian ilmiah yang dipaparkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI) di Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu 28 Juni 2025 lalu, menyimpulkan kuatnya keyakinan bahwa Indonesia bakal dapat mencapai swasembada bahan bakar minyak (BBM).

Baca Juga:
Dengan demikian, Negara ini bakal dapat menyandang predikat sebagai Negara pengekspor minyak, dan kembali menjadi anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries/organisasi Negara-negara pengekspor minyak.

Seperti diketahui, Indonesia bergabung dengan OPEC pada 1962, namun pada tahun 2008 menangguhkan keanggotaannya karena tidak lagi memenuhi kriteria sebagai Negara produsen minyak, dan akhirnya keluar secara efektif pada 2016.

Pada 2017 sejumlah Negara anggota OPEC seperti Arab Saudi dan Persatuan Emirat Arab meminta Indonesia bergabung kembali dalam forum ini, namun belum terlaksana hingga saat ini. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal PB ISMI, Prof Yanhar Djamaluddin, melalui siaran persnya pada Kamis 17 Juli 2025.

Diakatakannya, Ketua Dewan Pakar Pengurus Besar (PB) ISMI) Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin Husin, Ph.D sebagai pemapar ilmiah saat Rakernas ISMI di Balai Serindit, Gubernuran Riau, tersebut menyudahi paparannya dengan keyakinan Indonesia akan segera menjadi negara swasembada energi dan kembali menjadi anggota OPEC.

Swasembada ini akan tercapai dengan mengaktifkan sumur-sumur minyak yang ditinggal, seraya sumur-sumur baru akan terus didapat dan akan meningkatkan produksi minyak nasional.

Prof. Djohar menguraikan kajiannya diawali dengan kondisi produksi minyak nasional saat ini sebesar 550 BOPD (Barel Oil Per Day), sementara kebutuhan dalam negeri saat ini mencapai 1,6 juta BOPD, sehingga masih dibutuhkan impor minyak sebesar 1,1 juta BOPD. Saat ini Indonesia diliputi kondisi turunnya produksi dan turunnya reservoir pressure, bahkan menurut Prof. Djohar, ada 13.271 sumur minyak ditinggal karena stop produksi atau kecil produksi.

Padahal, menurutnya, jumlah kandungan minyak yang diproduksi baru mencapai sekitar 20 persen dari cadangan, yang berarti potensi dari sumur-sumur yang dapat memproduksi minyak masih sangat besar.

Prof. Djohar kemudian juga memaparkan sejumlah temuan bagi terbukanya kembali peluang pengolahan dan pegaktifan sumur-sumur minyak untuk meningkatkan produksi minyak Indonesia ini. Selain itu, menurutnya riset terintegrasi bersama Brin telah dilakukan, dan juga telah diuji di Lemigas.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Yakin Capai Swasembada BBM, ISMI Gagas Koperasi Rakyat Kelola Sumur Minyak
Ketua Wanhat PB ISMI Serahkan Buku 100 Tokoh Melayu Kepada Gubernur Kepri
Tempat Tangkahan Ikan di Bagan Deli Belawan Diduga Dijadikan Lokasi Bongkar Muat BBM Ilegal
Tun Rahmat Shah Minta ISMI Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Nizhamul SE MM dan Assoc Prof Dr H Yanhar Jamaluddin MAP Pimpin PB ISMI
PB ISMI 2025-2030 Dipimpin Nizhamul SE, MM, Pengukuhan dan Rakernas 28 Juni di Pekanbaru
komentar
beritaTerbaru