Setelah mendengar penjelasan tersebut, pihak keluarga kemudian mendatangi Denpom I/5 pada Sabtu (25/5/2024) sekira pukul 03.00 WIB. Saat sampai di sana, lanjut Lenny, pihak Denpom langsung bergerak cepat turun ke TKP.
Baca Juga:
"Katanya harus turun dulu ke TKP. Nanti kami telfon lagi selanjutnya. Jadi tadi, hari ini sudah datang mereka (personel Denpom) ke rumah. Besok, Selasa (28/5/2024) kami disuruh datang ke sana untuk membuat laporan. Karena yang menganiaya anak saya ini oknum TNI," ungkapnya.
Wanita paruh baya ini menjelaskan akibat dari penganiayaan korban mengalami lebam di bagian kening, memar di dada, luka-luka di bagian tangan dan luka di bagian kaki.
Diungkapkan Lenny, pihak keluarga mendapat informasi bahwa sudah ada saksi yang melihat korban dipukul diduga oknum TNI makanya korban jatuh ke bawah rel.
"Dibilang saksi itu dia (korban) jatuh karena dipukul oknum TNI. Cuma sekali (pukul) aja jatuh anak saya. Keras katanya pukulannya, jatuh. Terus anak saya naik lagi ke atas, ditangkap lagi, ditarik. Jadi udah lemas anak saya lalu dijatuhkan oknum itulah," katanya.
Lenny menuturkan kemungkinan kepala korban dibenturkan oleh oknum tersebut ke besi rel kereta api karena terlihat lebam membiru di bagian kening anaknya itu.
"Kalau saksi bilang sekali dipukuli. Tapi kata orang-orang bolak-balik anak saya dipukuli oknum itu. Pakai seragam dia, tapi gak nampak namanya kata saksi," jelasnya.
Setelah tak berdaya, korban lalu dibawa teman-temannya ke klinik, lalu dibawa pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, korban muntah-muntah kemudian dibawa keluarga ke Rumah Sakit Muhammadiyah.
Karena di rumah sakit tersebut peralatan medis kurang lengkap, pihak keluarga disarankan membawa korban ke Rumah Sakit Madani. Korban sempat divisum pihak rumah sakit, tapi akhirnya korban menghembuskan nafas terakhirnya.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News