Ibu korban berharap agar kasus yang menimpa anaknya segera diusut dan diproses.
Baca Juga:
"Harapan saya harus diusut, ditangkap lah pelakunya sesuai dengan perbuatannya. Karena setahu saya dari saksi anak saya ini tidak ikut
tawuran tapi dia hanya melihat-lihat, tidak ada ikut
tawuran," sebutnya.
Karena penganiayaan ini dilakukan oknum TNI, lanjut Lenny, pihak Denpom sudah turun tangan mengurus kasus ini.
"Sudah ditunjuk (gambarnya) ini pelakunya. Dari saksi kami dengar wajah oknum itu ditunjuk ke dia melalui hp, tanda dia karena memang oknum itu yang sering bekerja di sana, jadi kenal saksi. Babinsa katanya," jelasnya.
Menurut keluarga, dalam kesehariannya korban merupakan anak yang baik budi dan sering di rumah bermain handphone. Korban, kata keluarga, tidak ada ikut
tawuran.
"Dia tidak ada ikut
tawuran, karena lapar aja dia makanya keluar. Karena kan baru ditransfer kakaknya uang, dia mau makan makanya dia keluar ngambil uang itu baru dia cari makan. Rupanya jumpa temannya diajak nongkrong," ungkapnya.
"Tawuran saat itu belum ada, jadi dia hanya duduk-duduk di situ. Kata orang situ disuruh bubar gitulah, rupanya dia dapat terus dipukuli dia jatuh," sebutnya.
Terkait hal ini, Kapendam I/BB Kolonel Inf Rico Siagian ketika dikonfirmasi belum memberikan jawaban.
Sebelumnya, Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian
tawuran di
bantaran rel kereta api Jalan Pelikan Ujung, Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan. Kata Jhonson, saat
tawuran itu terjadi, petugas dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang datang ke lokasi sempat melerainya.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News