Selasa, 01 Juli 2025

Kematian Satria Aritonang, Warga Kwala Sawit Masih Misterius

Redaksi - Selasa, 16 Juli 2024 17:42 WIB
Kematian Satria Aritonang, Warga Kwala Sawit Masih Misterius
Stabat, MPOL -Kematian Sungguh Satria Aritonang,10 Oktober 2023 lalu, hingga kini masih misterius. Kendati pun pihak keluarga telah berupaya mencari keadilan menempuh jalur hukum bahkan mereka telah mengirim surat perlindungan hukum kepada Kapolda Sumatera Utara, Kapolres Langkat, DPR RI dan Mabes Polri di Jakarta.

Baca Juga:

Sepertinya harapan mereka hanya sia-sia karena sampai saat ini tidak ada satu jalur hukum pun yang dapat memberikan bantuan kepada mereka. "Padahal kejadian sudah cukup lama dari Oktober 2023 hingga Juli 2024 namun kasus itu belum terungkap," ujar ayah korban Minton Aritonang dan ibunya Nurhayati Br Sihombing.


Selanjutnya mereka menjelaskan kronologis kejadian sekitar 10 Oktober 2023 Sungguh Satria Aritonang bersama dengan Dapot Nababan memang ada mengambil 3 tandan sawit milik PTPN II Kwala Sawit.


Namun menjelang Titi Mangga menurut Dapot Nababan mereka dikejar tentara dan sekuriti PTPN II Kwala Sawit sehingga Dapot Nababan mengajak Sungguh Satria Aritonang untuk membalap keretanya.


Namun tidak berapa lama, Aritonang terjatuh beserta keretanya. Menurut Dapot Nababan, keesokan harinya tanggal 11 Oktober 2023 Minton Aritonang mendapat kabar bahwa ada mayat di pinggir sungai.


Keluarga Aritonang menyaksikan jenazah itu memang betul anaknya dan tidak berapa lama kemudian pihak yang berwajib pun datang dari polsek Padang Tualang dan untuk memastikan kematian anaknya, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Brimob di Medan untuk mendapatkan Outopsi.


Namun hingga kini kata Minton Aritonang mereka tidak mengetahui persis hasil daripada autopsi tersebut sehingga kami merasa heran tentang kematian anak kami yang katanya mati hanyut disungai padahal kami temukan anak kami diatas batu kerikil bukan di air dan tidak satu butir pasir pun kami dapatkan dimulutnya.


Kalau dikatakan mati hanyut sementara perutnya tidak gembung, sementara pada bagian belakang sebelah kanan kami liat mengeluarkan darah terus menerus yang dugaan dihantam dengan benda tumpul.


Oleh karenanya langkah pertama kami memberikan pengaduan di Polsek Padang Tualang dan diteruskan ke Polres Langkat. Namun hingga kini tidak jelas juntrungannya, oleh sebab itu kami berharaplah agar dalam waktu dekat pihak aparat dapat mengungkap kasus kematian anak saya ujar Minton Aritonang.


Selanjutnya dugaan keluarga bahwa Sungguh Satria Aritonang dikeroyok dan dibunuh secara bersama-sama karena sepangetahuan kami bahwa Sungguh Satria Aritonang mempunyai masalah yang berat salah satu diantaranya dia menyimpan rahasia yang sangat berharga sekali dan disangsikan apabila rahasia ini terbongkar ada beberapa orang yang merasa keberatan berkemungkinan Sungguh Satria Aritonang dibunuh untuk melenyapkan rahasia tersebut.


Selanjutnya bahwa Sungguh Satria Aritonang mendapat laporan dari ceweknya bahwa dia mau diperkosa segerombolan pemuda mendengar laporan itu Sungguh Satria Aritonang langsung ke tempat kejadian sehingga terjadi pertengkaran diantara mereka yang mungkin juga menimbulkan dendam ujar ayahnya Minton Aritonang dan D. Simanjuntak.


Beberapa tokoh masyarakat menilai kejadian ini berharap kepada atau mendesak pihak yang berwajib segera mengungkap kasus ini terang benderang sehingga tidak ada kecurigaan terhadap orang lain dan kami yakin jika aparat setempat mau menyelidiki persoalan ini pasti akan terungkap siapa pelaku yang sebenarnya ujar tokoh masyarakat tadi.(LB-10)
Abu Nawas

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Polres Pakpak Bharat Gelar Upacara HUT Bhayangkara Ke - 79 Tahun 2025, Polri Untuk Masyarakat
Viral di Medsos, Oknum Kades di Paluta Main Gila Dengan Istri Orang
Puncak HUT Byangkara ke 79, 82 Personel Polrestabes Medan Terima Reward
Peringati Pelindo Day 4 Tahun 2025 Pelindo Regional I Bagikan Sembako Untuk Yatim Piatu
Pentingnya Pembaruan UU Perlindungan Konsumen
Kapolrestabes Medan Pimpin Upacara HUT Bhayangkara ke-79 : Jangan Pernah Lelah Berbuat Baik
komentar
beritaTerbaru