Jumat, 27 Juni 2025

Pemangku Adat Melayu Deli Serdang Kecewa Tidak Dilibatkan

Baringin MH Pulungan - Minggu, 13 April 2025 20:47 WIB
Pemangku Adat Melayu Deli Serdang Kecewa Tidak Dilibatkan
Wakil Ketua MABMI Deli Serdang H Jamauddin Hasbullah

Lubukpakam, MPOL - Majelis Adat Budaya Melayu Deli Serdang (MABMI) Deli Serdang protes keras terhadap Panitia Gebyar Pekan Budaya Nusantara (PBN) Ke II Tahun 2025 yang melibatkan sebanyak 2.500 peserta dengan mengenakan berbagai pakaian adat 15 etnis di Sumatera Utara.

Baca Juga:

"Mestinya, tokoh maupun pemangku adat di daerah ini diundang bahkan bila perlu dilibatkan dalam kegiatan bernuansa budaya, sehingga hirarki budaya masing masing suku atau etnis dapat diwujudkan dengan baik," ujar Wakil Ketua MABMI Deli Serdang H Jamauddin Hasbullah kepada wartawan di Percut, Minggu (13/4), guna menyikapi kegiatan yang diselenggarakan Pemkab Deli Serdang dengan panitianya dari Lembaga Pelestarian Budaya Tionghoa Yayasan Istana Harta Lima Penjuru (Lempabudti YIHLP) pada 5 - 8 April 2025 di Lubuk Pakam.


MABMI DS, sambung H Jamauddin juga telah melayangkan surat protes ke Disbudpar Deli serdang karena panitia telah bertindak sendiri menyelenggarakan acara tersebut tanpa melibatkan lembaga etnis adat yang ada di kabupaten DS ini.


"Kita tidak ada diajak urun rembuk, malah lambang lembaga dan etnis yang ditampilkan tidak ada logo MABMI. Iironisnya lagi, tokoh adat Melayu yang dihadirkan bukan berasal dari kabupaten Deli Serdang. Kita sama-sama tahu bahwa kerajaan Melayu merupakan etnis asli Deli Serdang dan saat ini masih dipimpin Sulthan Serdang Drs.Tengku Ahmad Tala'a," tegas H Jamauddin.


Mestinya, bicara suku Melayu, dalam parade itu setidak tidaknya tampillah poto Sultan Serdang. Tapi, ironisnya, jangankan poto, diundangpun tidak. Jadi, masyarakat melayu Deli Serdang menilai panitia tidak menghargai raja raja maupun pemangku adat Melayu setempat.


Kami mengamati acara tersebut cenderung hanya menampilkan segilintir etnis saja,terbukti bahwa yang dihasilkan rekor Muri dalam parade itu, adalah barongsai terpanjang. Sementara rekor Muri pawai lintas etnis yang ada, sama sekali tidak kami ketahui siapa yang menghadirkan pesertanya.


Ada apa ini, kok kegiatan yang melambangkan kebhinekaan ini justru menimbulkan tanda tanya, apa panitia ini tidak mengetahui seluk beluk keberadaan lembaga Adat di kabupaten Deli Serdang ini.


Disini ada beragam ormas lintas etnis, seperti Pujakesuma, persatuan suku Batak, Karo, Nias dan lainnya eksis dalam keorganisasiannya, tampaknya juga tidak diundang panitia.


Kami berharap di tahun-tahun mendatang,panitia harus teliti dalam melaksanakan kegiatan bernuansa budaya, agar kealpaan dalam mengundang 15 etnis yang disebutkan panitia, tidak terjadi lagi.


Kita malu mendapatkan Rekor Muri tapi pada kenyataannya ormas etnis di daerah ini ditinggalkan, diharapkan pihak disbudpar agar segera mengundang seluruh pengurus etnis yang ada untuk menetralisir hal ini (bp)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru