Kamis, 31 Juli 2025

Dr. Lily Prihatin, Bantuan Buku Bacaan di SMPN 10 Medan Satu untuk Berdua

Rifki Warisan - Sabtu, 26 Juli 2025 19:56 WIB
Dr. Lily Prihatin, Bantuan Buku Bacaan di SMPN 10 Medan Satu untuk Berdua
Istimewa
Anggota DPRD Medan, Dr. Dra. Lily, MBA, MH, berfoto bersama warga usai menyerahkan bingjisan saat menggelar Reses III Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025, Sabtu (26/7/25), di Jalan S Parman Gg Sawo, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru
Medan, MPOL -Anggota DPRD Medan, Dr. Dra. Lily, MBA, MH mengaku miris mengetahui siswa di SMP Negeri 10 Medan mendapat bantuan buku bacaan dari guru, nanum harus kongsi bersama teman. Parahnya, siswa belajar selalu berpanas-panasan karena ruangan kelas tanpa kipas angin dan gelap.

Baca Juga:
"Kita prihatin dan sangat menyayangkan ketidaknyamanan siswa belajar di SMPN 10 Medan, karena fasilitas yang minim," ujar Lily menyahuti keluhan orang tua siswa saat ia menggelar Reses III Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025, Sabtu (26/7/25), di Jalan S Parman Gg Sawo, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru.

"Terkait bantuan buku bacaan yang harus kongsi berdua sama temannya, itu kan gak masuk akal, satu buku milik berdua dan harus bergantian bawa pulang. Sama halnya belajar di ruangan panas apalagi saat ini musim kemarau," ungkap Lily.

Menurut politisi perempuan PDI Perjuangan otj, keluhan orangtua siswa di SMP Negeri 10 Medan harus menjadi perhatian Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan.

"Kita selalu bilang terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Medan dan menuju Indonesia emas. Tetapi bantuan buku bacaan pun satu dibagi untuk dua orang, bagaimana ini? Bahkan belajar pun tidak nyaman karena ruangan panas," sebut Lily.

Kata Lily, kalau saja kondisi demikian tidak segera diperbaikai, sama halnya menghambat proses belajar anak. "Sangat disayangkan, anak masa depan bangsa tetapi kita abaikan," sebut Lily.

Seperti diketahui, hal itu terungkap saat reses dimana salah satu orang tua, El warga Jalan S Parman Gang Pasir, mengeluhkan kondisi anaknya menerima bantuan buku bacaan tetapi harus berbagi dan bergantian dengan temannya untuk bawa pulang.

Sama halnya dengan proses belajar yang tidak nyaman dalam ruangan kelas karena kondisi panas tidak ada kipas angin bahkan lampu penerangan redup.

Begitu juga dengan pembelian topi, dasi dan tanda bintang pakaian siswa diwajibkan pembelian di sekolah. Apabila tanda bintang dibeli dari luar, maka anak murid mendapat sanksi.

Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Kota Medan, Basuki, yang ikut menghadiri reses menyampaikan bahwa keluhan orang tua akan menjadi masukan dan segera menindaklanjutinya.

Dalam reses itu, Lily juga banyak menerima keluhan warga terkait pelayanan publik dan bantuan sosial. Di akhir acara, Lily menyampaikan, seluruh aspirasi akan ditampung dan selanjutnya diberikan ke Pemko Medan untuk segera ditindaklanjuti.

"Secara resmi aspirasi warga akan disampaikan ke Pemko Medan melalui rapat paripurna DPRD Medan. Selanjutnya akan kita tindaklanjuti agar segera direalisasikan," pungkasnya. **

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Kelebihan dan Kekurangan Atap Polikarbonat oleh Danpal
Penghargaan JNE Content Competition 2025, Merayakan Kreativitas Anak Bangsa
BNNP Sumut Sita 36 Kg Sabu dari Kosan Jalan Dame, Dua Kurir Ikut Diringkus
Scoopy X Paddy Hadirkan Skutik Stylish dengan Warna Baru
Penuhi Ekspektasi Modifikator Sumut, Honda Gelar Honda Modif Contest 2025
Hotel di Asrama Haji Medan Terbakar
komentar
beritaTerbaru