Kamis, 31 Juli 2025

Warga Belawan II Minta Pemko Medan Bangun Pintu Klep

Rifki Warisan - Senin, 28 Juli 2025 19:10 WIB
Warga Belawan II Minta Pemko Medan Bangun Pintu Klep
Istimewa
Anggota DPRD Kota Medan, T. Bahrumsyah, saat menggelar Reses III Masa Sidang III Tahun Sidang 2024-2025 di dua lokasi di Kecamatan Medan Belawan, Minggu (27/7/2025).
Medan, MPOL - Warga Jalan Kampar, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, meminta Pemko Medan untuk membangun pintu klep, agar daerah tersebut tidak lagi tergenang air saat hujan turun.

Baca Juga:
Permintaan itu disampaikan warga kepada anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PAN-Perindo, T. Bahrumsyah, saat menjemput aspirasi masyarakat pada Reses III Masa Sidang III Tahun Sidang 2024-2025 Tahun Anggaran 2025 di dua lokasi di Kecamatan Medan Belawan, Minggu (27/7/2025).

Kedua lokasi itu masing-masing di Jalan Asahan, Lingkungan 11 dan Jalan Pelabuhan, Lingkungan 27, Kampung Salam, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan.

Warga Jalan Kampar, Juli, menyampaikan air pasang rob tidak lagi masuk ke daerahnya setelah dibangun tanggul. Sebab, kondisi tanggul lebih tinggi dari rumah masyarakat. "Air laut tidak lagi masuk ke daerah kami, karena terhalang oleh tanggul," katanya.

Masalahnya saat ini, sebut Juli, masih terjadi genangan air saat turun hujan. Sebab, genangan air hujan tidak terbuang ke laut, karena pintu klep sebagai pengatur keluar masuknya air terlalu jauh letaknya dari lokasi rumah warga.

"Kalau hujan, air masih tergenang. Kiranya pintu klep dapat dibangun di Jalan Kampar ini, agar air hujan dapat dialiri ke laut," pinta Juli.


Sementara di Lingkungan 27, masyarakat masih mengeluhkan penerapan program Universal Health Covarage (UHC) di lapangan, karena pasien UHC kerap diabaikan oleh pihak rumah sakit.

"Memang masyarakat merasa tidak terbebani lagi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, karena sudah ditanggung oleh pemerintah. Tapi, kami (pasien UHC, red) sering diabaikan. Apa bedanya pasien biasa dengan pasien UHC?" tanya warga.

Masyarakat juga meminta Pemko Medan kiranya dapat membuat program bagi anak-anak putus sekolah di Belawan. Sebab, banyak anak-anak putus sekolah dan masih berusia produktif itu terlibat tawuran.

"Kiranya ada program nyata dari Pemko Medan bagi anak putus sekolah, sehingga anak-anak ada aktivitasnya dan tidak terlibat tawuran. Tawuran ini sudah sangat meresahkan bagi kami," sebut warga.

Selain itu, masyarakat meminta program tebus ijazah Pemko Medan dapat menyasar ke sekolah-sekolah swasta. Sebab, banyak ijazah anak-anak Belawan tertahan di sekolah, karena tidak mampu ditebus. Akibatnya, banyak anak-anak Belawan menganggur, karena tidak memiliki ijazah setelah tamat sekolah.


Di sisi lain, masyarakat menilai persyaratan mendapatkan bantuan kuliah memberatkan. "Salah satu syaratnya harus berprestasi. Menurut kami ini memberatkan. Sementara bantuan kuliah ini diperuntukkan bagi warga tidak mampu dan anak Belawan yang ingin kuliah itu rata-rata warga tidak mampu. Kiranya persyaratannya bisa dikaji ulang," pinta warga.

Dalam reses itu, Bahrumsyah menyampaikan sejumlah program pembangunan yang telah dilakukan Pemko Medan. Terkait aspirasi yang disampaikan warga, ia mengatakan akan menindaklajutinya untuk disampaikan kepada Pemko Medan dalam sidang paripurna DPRD Kota Medan.

"Aspirasi ini kami tabulasi, nantinya kami sampaikan kepada Pemko Medan untuk ditindaklanjuti menjadi program pembangunan," katanya. **

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Tawuran Kembali Pecah di Belawan Hingga Renggut Korban Jiwa
komentar
beritaTerbaru