Kamis, 13 November 2025

Medan Pos Berdiri Sebagai Bentuk Perlawanan Terhadap Komunis

Alm. Ibrahim Sinik Amanahkan Medan Pos Agar Terus Eksis Membela Keadilan dan Kebenaran
Baringin MH Pulungan - Selasa, 16 September 2025 16:23 WIB
Medan Pos Berdiri Sebagai Bentuk Perlawanan Terhadap Komunis
Allahu Yarham Dr H Ibrahim Sinik dan istri Bunda Hj Yusmaniar. (bp)
Medan, MPOL -Dia memang sudah pergi, bahkan kita nyaris melupakannya. Tetapi, sejarah perjuangan mempertahankan keutuhan bangsa dari penghianat-penghianat negeri, yang ingin mengganti idealism Pancasila kepada ideology komunis.

Baca Juga:

Beliau ada disana, di negeri yang sedang kacau dan penuh pemberontakan, Nyawanya pun terancam, kulitnya pun harus merasakan kejamnya jeruji besai saat itu. Meninggalkan istri tercinta yang sedang menunggu kelahiran sang buah hati.


Sang maestro adalah Singa Pers di Sumut, penanya sangat mengerikan bagi lawan. Entah sudah berapa kali dia bangkit dan tegak mendirikan surat kabar, hingga 7 Mei 1966, barulah berdiri Harian Sinar Revolusi, lalu seiring perkembangan berubah lagi menjadi Sinar Pembangunan, dan sejak tahun 1985, bergantilah hingga sekarang namanya menjadi Surat Kabar Harian Medan Pos.


Tokoh bernama lengkap Dr. (HC) Drs. H. Ibrahim Sinik lahir di Medan, 7 Agustus 1937 dan Wafat di Medan 16 Maret 2015. Karirya sederhana, dimulai dari seorang bocah pedagang asongan, pedagang buah hingga menjajakan Koran. Tetapi semangat berjuang, dan kecintaannya terhadap kedua orang tuanya, beliau harus merelakan masa remaja yang begitu indah menjadi seorang pekerja keras.
Tapi bukan itu saja yang luar biasa dari tokoh sederhana yang namanya cepat dikenal secara nasional ini, Ia pernah mendapat penghargaan sebagai tokoh pers nasional dan aktivis perfiliman. Beliau bahkan nyaris terbunuh oleh antek antek PKI karena tulisannya yang tajam.


Nasib malang juga dirasakan salah seorang tokoh pendiri ormas Pemuda Pancasila ini. Karena kekejaman yang luar biasa, Ibrahim Sinik mereka penjarakan. Melalui penguasa lalim, antek antek komunis, mereka mengadu donmba agar Ibahim SInik dibungkam dalam penjara yang dingin, di jalan Gandi.


Tidak sampai disitu, Ibrahim Sinik juga harus merasakan penyiksaan kaum yang pro komunis. Ini tertuang dalam puisi yang ia buat kala itu yang menceritakan bagaimana kerinduannya kepada sang istri,tapi apa daya kakinya terbelenggu tirani komunisme, dinding dingin penjara mengurungnya demia sebuah ideology bangsa ini.


Banyak sekali perjalanan pahit hidup beliau, sampai-sampai sebelum akhir hayatnya, beliau mengamanahkan kepada putra sulungnya yang kini memimpin Surat Kabar Medan Pos dan Medan Pos Online (MPOL) H Farianda Puta Sinik SE agar terus berjuang untuk mempertahankan eksistensi surat kabar Harian Medan Pos ini.


Dr H Ibrahim SInik dengan lembut menyampaikan kepada putranya H Farianda P Sinik dengan lembut, "Nak, Koran ini papa terbitkan dengan penuh perjuangan yang berat dan bertaruh nyawa, tenaga dan airmata. Tidak gampang mendirikan Koran saat itu. Papa titipkan Koran ini agar terbit terus," yang dibalas sang putra dengan jawaban syahdu, Insya Allah Paa.


H Fariada Sinik melanjutkan kisah itu, dengan meneteskan airmata, ia teringat sang ayah, yang walaupun sedang dalam keadaan sakit sakitan, tetapi masih saja terus memikirkan keberlanjutan Harian Medan Pos, yang wujudnya kini benar-benar menjadi milik warga Kota Medan.


"Hingga hari ini, Koran Medan Pos masih terus terbit, walaupun dengan susah payah. Entah sudah berapa kali saya menyerah, tetapi karena amanah orang tua, yang dalam keadaan sakitpun masih memikirkan kemajuan Medan Pos, mengapa kita keluarga besar Medan Pos tenang tenag saja.


"Ayo bergerak bersama, kembalikan kejayaan Medan Pos seperti dahulu," kata Pemred Medan Pos ini seraya menyampaikan terimakasih mendalam atas bimbingan dan kasih sayang kedua orangtuanya sehingga sampai saat ini Medan Pos tetap eksis, bahkan menambah 1 media online yang juga kini semakin disegani masyarakat dan pemerintah.


Insya Allah tahun depan Medan Pos sudah genap berusia 60 tahun, mudah-mudahan ada rezeki akan kita rayakan bersama 60 anak yatim/piatu...Aamiinnn," seru H Farianda yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut.(bp)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru