Medan, MPOL -
Baca Juga:
Tewasnya wartawan media online
Nico Saragih (31) saat ini tengah didalami dan diselidiki pihak kepolisian.
Keluarga korban juga menunggu hasil autopsi setelah dilakukan ekshumasi di pemakaman Nico.
Misteri kematian Nico, mendapat perhatian dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan.
LBH Medan Menilai
Ada 6 Kejanggalan
LBH menilai terdapat sejumlah kejanggalan dari tewasnya
Nico Saragih.
Salah satunya ialah mereka menduga Nico tewas karena kekerasan. Pasalnya ditemukan sejumlah luka yang mencurigakan di tubuhnya.
Nico Saragih dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Adven pada Jumat (5/9/2025) pagi.
Sebelumnya Niko ditemukan tewas bersimbah darah di kamar mandi kosnya.
Direktur LBH Medan, Irvan Syahputra membeberkan sejumlah kejanggalan yang mereka temukan.
Sebab, dugaan yang mencuat sebelumnya Nico meninggal dunia akibat jatuh di kamar mandi kos.
Penyebab Kematian Nico Jatuh di Kamar Mandi
Kejanggalan pertama sebut Irvan, terkait dugaan penyebab kematian Nico yang jatuh di kamar mandi.
Ada banyak luka di tubuh Nico, termasuk di pelipis, dagu, tangan, kaki, dan perut.
"Sangat tidak logis kalau itu dikarenakan jatuh di kamar mandi. Kedua, polisi tidak melakukan autopsi ketika menemukan Nico tewas dengan sejumlah luka " terangnya.
Padahal dalam KUHP Pasal 133-136 lanjut Irvan mengamanatkan petugas wajib untuk melakukan autopsi.
Dalam proses pra rekonstruksi yang dilakukan di sejumlah tempat, LBH Medan ikut mendampingi.
Pas di kos Nico, mereka (LBH) menaruh curiga karena lokasi kejadian tidak diberi garis polisi (police line).
"Ketiga, saat polisi melakukan pra rekontruksi, kamar kos Nico tidak diberi garis polisi. Padahal lokasi tersebut menjadi tempat dugaan adanya tindak pidana. Selain itu, jejak darah Nico di lokasi sudah dibersihkan. Ada dugaan kasus ini mau dikaburkan," ujarnya.
Kejanggalan keempat tambah Irvan yakni rekaman CCTV di kos dianggap LBH Medan terpotong terutama saat momen Nico masuk ke dalam kosan dengan teman wanitanya lalu dibawa keluar dari kosan.
"Kelima, ponsel Nico disita oleh polisi. Akan tetapi, pihaknya belum mendapati ada surat izin sita dari pengadilan.
Bahkan petugas sempat menghubungi keluarga untuk meminta password ponsel Nico," beber Irvan.
Sedangkan kejanggalan keenam bilang Irvan, LBH Medan menyoroti teman wanita Nico berinisial E.
Wanita E adalah orang yang melihat langsung Nico membenturkan kepala ke dinding berkali-kali.
"Jika E hanya melihat dan sama sekali tidak ada upaya untuk mencegah perbuatan itu, maka LBH Medan menganggap tindakan tersebut sepertinya ada pembiaran," ucapnya.
Sebab para penghuni kos yang lain mengaku mendengar suara benturan di dinding beberapa kali dengan cukup keras.
Diduga Ada Tindak Pidana Pembunuhan
"Hipotesis kami dari seluruh kejanggalan itu, diduga ada tindak pidana pembunuhan atau setidaknya membiarkan orang meninggal atau membantu orang bunuh diri," pungkas Irvan Syahputra.
Sebelumnya pada saat polisi menggelar pra rekonstruksi, abang kandung Nico yang bernama Nataniel tampak hadir.
Ia didampingi Polsek Medan Baru mengikuti pra rekonstruksi tersebut yang digelar di warung, kelab malam, hingga kos adiknya.
"Makam adik kami sudah diekshumasi. Jadi kita dari keluarga menunggu hasil autopsi tersebut. Kata polisi, biasanya sebulan hasilnya baru keluar. Keluarga tetap menunggu apapun hasilnya. Akan kami ikuti," ungkap Nataniel kepada awak media Kamis (25/9/25) lalu.
Ada puluhan adegan yang diperagakan dalam proses pra rekonstruksi.
Mewakili keluarganya, Nataniel berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan baik.
Prosesnya Kami Percayakan Kepada Polisi
"Kami tetap meyakini adanya kejanggalan atas meninggalnya adik kami Nicolas Saragih. Cuma saya tak mau mendahului proses yang berjalan. Kami percayakan pada kepolisian bagaimana proses ini bergulir. Kita tunggu saja dari hasil autopsi," ungkap Nataniel.(*)
Dari kiri, jasad korban. Poto Nico semasa hidup.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News