Minggu, 12 Oktober 2025

PKK Sumut Siap Kolaborasi dengan Berbagai Pihak Tangani Kanker Payudara

Rifki Warisan - Kamis, 09 Oktober 2025 17:32 WIB
PKK Sumut Siap Kolaborasi dengan Berbagai Pihak Tangani Kanker Payudara
Diskominfo Sumut
Ketua TP PKK Provinsi Sumut, Kahiyang Ayu, menerima audiensi tim peneliti kolaborasi antara FK USU dan SDGHI Singapura, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (9/10/2025).
Medan, MPOL -Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan kesiapan untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) dan SingHealth Duke-NUS Global Health Institute (SDGHI) Singapura, dalam upaya penanganan kanker, khususnya kanker payudara di Sumut.

Baca Juga:
Hal tersebut disampaikan Ketua TP PKK Sumut, Kahiyang Ayu, saat menerima audiensi tim peneliti kolaborasi antara FK USU dan SDGHI, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (9/10/2025).

Kahiyang Ayu menyambut baik ajakan kerja sama ini dan menegaskan komitmen PKK Sumut untuk aktif mendukung program-program promotif dan preventif, terutama yang menyentuh langsung kebutuhan kesehatan perempuan.

Mengingat kanker payudara masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Karenanya, peran semua pihak sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran dan penanganan terhadap penyakit ini.

"Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan FK USU dan SingHealth Duke-NUS dalam program edukasi dan deteksi dini kanker payudara. Ini adalah isu kemanusiaan yang harus kita tangani bersama," ujar Kahiyang.

Sementara itu, Wakil Direktur Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, dan Kerja Sama RS USU, Ivana Alona, menjelaskan kerja sama ini merupakan bagian dari kolaborasi antara FK USU dan SDGHI, untuk mempercepat penanggulangan kanker payudara di Sumut, melalui pendekatan ilmiah dan pemberdayaan masyarakat.

Alona juga memaparkan sejumlah tantangan dalam penanganan kanker payudara di Indonesia, seperti rendahnya literasi kesehatan, hambatan psikologis, kendala sistemik, serta faktor sosial, ekonomi, dan budaya.

Namun, menurutnya, adanya peluang besar untuk perbaikan dengan peningkatan literasi masyarakat, keterlibatan komunitas dan keluarga dalam deteksi dini, serta kepatuhan terhadap pengobatan.

Perbaikan penanganan kanker di Indonesia, khususnya Sumut, menurutnya perlu kolaborasi dengan organisasi seperti PKK yang memiliki jaringan hingga tingkat kelurahan dan dasawisma. Karenanya struktur PKK yang kuat dan menjangkau hingga akar rumput dinilai sangat strategis untuk menyukseskan program edukasi dan deteksi dini kanker payudara di Sumut.

Alona berharap, melalui kolaborasi ini, penanganan kanker payudara di Sumut dapat dilakukan secara lebih komprehensif, mulai dari edukasi, deteksi dini, hingga penanganan medis yang tepat, demi meningkatkan kualitas hidup perempuan di Sumut. **

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru