P.Siantar, MPOL - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pematangsiantar melalui Komisi Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan gelar Kajian Ilmiah Pemetaan Potensi Umat Islam Kota Pematangsiantar, di Aula MUI , Jalan Kartini, kota setempat, Minggu (12/10/2025).
Baca Juga:
Ketua Panitia, Drs Salamuddin Lubis MPd dalam laporannya mengatakan, tujuan kegiatan didelar adalah untuk menghimpun potensi umat Islam di seluruh kecamatan. Antara lain berapa jumlah Ormas Islam, Masjid dan berbagai hal lain sebagai suatu potensi yang dapat dikembangkan.
"Selama ini, data yang kita cari dari beberapa sumber berbeda-beda dan tidak valid. Melalui kegiatan ini, tentu akan dapat didata secara rinci dalam rangka pengembangan dan penelitian atau Litbang," kata Drs Salamuddin Lubis MPd.
Pada kegiatan yang digelar tersebut, sebagai Pemateri, Dr H Muhammad Tohir Ritonga Lc MA. Sekretaris MUI Sumut yang juga Dekan Univa Medan, Dosen Pascasarjana UIN Sumut/ Pengurus BWI LKP-BWI Sumut serta Dr H Maranaek Hasibuan MA, Ketua Komisi Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan
MUI Pematangsiantar yang telah menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Mandailing Natal.
Ketua
MUI Pematangsiantar, Drs H M Ali Lubis yang membuka kegiatan secara resmi mengatakan, terkait pemetaan tentu sangat penting dilakukan secara rinci dan diketahui potensinya.
"Setelah mengetahui potensinya, tentu harus dilakukan kajian untuk dilakukan pengembangan. Sehingga, kegiatan ini dapat memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi umat Islam Kota Siantar," beber M Drs H M Ali Lubis.
Disinggung juga terkait penguatan akidah umat Islam. Khususnya mencermati soal muallaf karena berumah tangga agar tidak menimbulkan masalah baru. Kemudian, terkait asset umat Islam yang di antaranya tanah wakaf.
Asset umat Islam harus utuh atau tidak berkurangapalagi hilang dimiliki pihak lain. Untuk itu, para peserta diharap dapat memahami kajian ilmiah tersebut untuk disampaikan kepada masyarakat di lingkungannya masing-masing.
Narasumber Dr H Muhammad Tohir Ritonga Lc MA paparkan materi "Memperkokoh Akidah Islamiyah Demi Terwujudnya Masyarakat Madani. "Kota Pematangsiantar dikenal memiliki toleransi yang harus terus dijaga para ulama," katanya.
Dijelaskan, masyarakat Madani merupakan pribadi yang jujur dan amanah dan pemimpinnya tidak fasik. Menjaga persatuan dan membangun ekonomi umat yang mengedepankan toleransi wasathiyah.
"Kita tentu harus menolak paham radikal dan sekulrisme dan membangun peradaban yang bermartabat sesuai nilai-nilai Islam," beber Dr H Muhammad Tohir Ritonga pada kesimpulannya.
Dr H Maranaek Hasibuan MA menjelaskan strategi penguatan potensi umat Islam Kota Siantar sebesar 45,4 persen. Baik secara internal dan eksternal yang juga menyinggung tentang demensi ekonomi yang salah satunya potensi zakat.
Potensi yang perlu dikaji, bukan hanya untuk mengembangkan kekuatan. Tetapi, harus dilakukan juga kajian potensi perpecahan. Karena, berkumpul itu merupakan suatu rahmad dan bercerai itu sebagai azab. Sehingga, perlu intropeksi diri agar tetap kuat.
"Kalau bicara soal akidah, itu sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi dan merupakan simpul mati. Masalahnya sekarang bagaimana umat Islam itu sendiri dan MUI merupakan lembaga untuk mempersatukan umat Islam," beber H Maranaek.
Pada giat tersebut, Usai masing-masing nara sumber memaparkan materi nya, dilakukan tanya jawab yang berlangsung komunikatif. Dan, kebersamaan melalui kegiatan itu diharap menjadi kebersaman di masa mendatang.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News