Kamis, 13 November 2025

Jalan Panjang Kasus Penggelapan Omset Hotel Toledo Samosir : 2 Tersangka Segera Ditahan

Redaksi - Sabtu, 08 November 2025 18:16 WIB
Jalan Panjang Kasus Penggelapan Omset Hotel Toledo Samosir : 2 Tersangka Segera Ditahan
Hotel Toledo

Samosir, MPOL: Paska mengendap hampir tiga tahun, kasus dugaan penggelapan omset Hotel Toledo kini mulai menunjukkan titik terang. Polres Samosir telah menetapkan dua tersangka.

Baca Juga:
Dua tersangka penggelapan dana hotel top tepian Danau Toba di Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, itu adalah Tio Dohar Tobing dan Dinar Batubara.

Penetapan status hukum pada mereka terjadi setelah Polres Samosir melakukan gelar perkara pada Kamis (6/11/2025).

Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Edward Sidauruk menyebut pihaknya kini mengantongi bukti guna segera menahan Tio Dohar Tobing dan Dinar Batubara.

Kasus bernilai Rp 1 miliar ini bermula dari kisah Maruli Tobing melapor ke Polres Samosir, April 2023. Dia, yang mantan wartawan harian top di Ibukota, adalah salah satu pemegang saham Toledo. Maruli pemilik saham 1/6 hotel itu.

Pun resmi dikasuskan, pengusutan tak serta merta digelar. Dugaan praktik "main mata" membuat kasus ini "jalan di tempat". Itu terjadi selama 2 tahun 4 bulan.

Agustus 2025, seiring pergantian pejabat Polres Samosir terjadi, kasus ini kembali "memanas". Tiga bulan sejak diusut lagi, tersangka akhirnya ditetapkan.

"(Sebelumnya) selama dua tahun setengah, saya hanya menerima dua SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan), tetapi kasusnya tak kunjung naik ke (tahap) penyidikan. Barulah setelah pejabat Polres Samosir berganti, kasus ini bergulir kembali," ujar Maruli Tobing.

Dia, yang bermukim di Jakarta, bercerita.

Toledo yang berfasilitas 120 kamar awalnya bisnis orang tuanya, Mangisi Br Simorangkir.
Wafat pada 13 Maret 2017, Mangisi mewariskan hotel itu pada 6 anaknya -terdiri 3 laki, 3 perempuan.

Tapi Maruli merasa tersingkir. Toledo dikuasai dua saudaranya,
Prof. Maryani Cyccu Tobing dan Tio Dohar Tobing. Begitu pula pengelolaannya.

"Padahal dalam budaya Batak, (hak) waris jatuh pada anak laki-laki yang jadi penerus marga," imbuh Maruli.

Saat Toledo dikelola generasi kedua, kecurigaan lalu mencuat. Keuangan hotel itu ternyata tak pernah diaudit. Itu terjadi selama delapan tahun.

Begitu pula RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) sebagaimana amanah UU Perseroan, tak pernah digelar.

Nah, 2022, saat Maruli pulang kampung dan menginap di Toledo, dia menemukan sejumlah bukti transfer uang omset Toledo. Bukti berupa 98 transaksi bernilai Rp200 juta itu dicap mengalir ke rekening milik Tio Dohar Tobing.

Temuan yang kontan membuat Maruli geram akhirnya membuatnya beranjak ke Mapolres Samosir, di Pangururan, guna bikin laporan dugaan penggelapan.

Maruli Tobing, yang telah 31 bulan menanti pengusutan kasus ini, menyebut bukti yang disorongnya pada kepolisian sebagai bagian kecil dari total dugaan penggelapan omset Hotel Toledo yang terjadi setiap tahun dengan nilai miliaran rupiah. (ril/fm)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru