Selasa, 30 Desember 2025

Warga Keluhkan PT SMART Kebun Adipati Marbau Timbun Akses Jalan, Aris Laia: Mau Kemana Kami Mengadu?

Budi Ardiansyah - Sabtu, 22 November 2025 21:00 WIB
Warga Keluhkan PT SMART Kebun Adipati Marbau Timbun Akses Jalan, Aris Laia: Mau Kemana Kami Mengadu?
Boedy
Insert: Kolase foto Puluhan Masyarakat saat memperlihatkan akses jalan mereka kepada sejumlah wartawan, yang ditimbun PT. SMART Tbk di lokasi setempat.
Labura, MPOL -Puluhan masyarakat menjerit, pasalnya, PT. SMART Tbk Kebun Adipati yang terletak di Dusun XII Desa Belungkut Kecamatan Marbau Kabupaten Labura, lakukan penimbunan jalan yang sudah ada puluhan tahun lamanya.

Baca Juga:
"Jalan ini 20 tahun lalu sudah ada, dan kami juga pernah melakukan perbaikan. Tapi ini malah ditimbun oleh PT. SMART Kebun Adipati," keluh Aris Laia, (47), warga setempat, ketika ditemui medanposonline.com, di lokasi, Sabtu (22/11/2025).

Kata dia, di area tersebut, tepatnya tanggal 1 November 2025, telah dilakukan proyek cuci parit oleh manajemen PT. SMART Tbk, namun jalan yang sebelumnya bisa dilalui kendaraan Truck roda 6, kini telah ditimbun dan hanya bisa dilewati sepeda motor saja.

"Kemana kami mengadu pak, bagaimana lah anak-anak kami ini, kami orangtuanya enggak bisa kerja sudah hampir sebulan. Anak-anak pun seminggu tidak bisa pergi ke sekolah. Baru beberapa hari ini kami paksa dengan susah payah melawati jalan berlumpur ini mengantar anak ke sekolah. Itupun sepatu anak-anak jadi berlumpur," lirihnya.

Persoalan paling mendalam, yang dirasakan warga akibat dampak cuci parit tersebut terjadi penyempitan badan jalan, sehingga mengakibatkan meningkatnya beban biaya langsir karena jalan yang ada tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda 4.

"Hanya sepeda motor yang bisa lewat, itupun susah. Terpaksa kami (*warga sebanyak 12 KK) melangsir hasil panen menggunakan sampan menyusuri parit yang telah dicuci oleh PT, ampun Tuhan, kami tidak kuat pak," keluhnya.

Ditempat yang sama, Amiruddin, (71) pemilik lahan di lokasi setempat, juga sangat kecewa atas aksi sepihak yang dilakukan PT. SMART Tbk tersebut, karena sangat membebani warga sebagai pekerja di lahan dimaksud.

"Disini ada 12 KK sebagai pekerja yang setiap harinya menggantungkan hidup sebagai pemanen, kalau jalan ditutup, mau makan apa mereka? Tega benar PT. SMART berbuat begitu," bilangnya.

Lebih jauh dia mengemukakan, bahwa sebelumnya pihak manajemen melalui Kanit (Pimpinan Security PT. SMART Kebun Adipati) menyebutkan akan melakukan kegiatan cuci parit. Namun, mengapa malah luasan jalan yang sudah ada itu dipersempit? Sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda 4.

Kendati demikian, mereka juga telah menyampaikan surat permohonan ke pihak Kecamatan dan Bupati Kabupaten Labura, namun hingga hari ini belum ada tanda- tanda pertolongan dini.

"Kami mohon agar jalan tersebut bisa diperbaiki seperti sedia kala, kasihanilah puluhan keluarga yang berdiam disini, mereka tidak bisa bekerja untuk kebutuhan hidup sehari-hari," pintanya.

Informasi lain yang dihimpun, lokasi pelangsiran hasil panen warga tersebut berada di Blok A Pasar III. Sementara, posisi lahan warga terletak berbatasan di Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labura.

Para warga juga mengakui bukan penduduk Kecamatan Marbau, tetapi warga Kecamatan Aek Kuo Labura. Namun jalan tersebut akses utama dalam setiap beraktivitas, senyatanya adalah jalan masuk truk pengangkut buah tandan sawit, jalan pergi pulang anak sekolah, ke pasar dan aktivitas lainnya.

"Sudah hampir 20 tahun kami di sini, baru inilah ada penutupan jalan dengan lumpur yang dikeruk dari parit. Sedangkan parit jalan di tempat lain yang dicuci, lumpurnya dibuat di lahan kebun, bukan di jalan," ungkapnya.

Lebih jauh dia mengemukakan, kelompok masyarakat setempat telah melayangkan surat permohonan perlindungan, atas penutupan akses jalan tanpa dasar yang jelas oleh PT SMART Tbk Kebun Adipati Marbau ke kebun perseorangan dimaksud.

Surat itu pun, ditandatangani oleh Amiruddin, Mufti Ahmad, Muhtar, Masnilam Rambe, Ramlan, Jondol, Rusdi, Simamora, Haris, Juliandi, Ritonga dan Jhonson Purba. Mereka memohon pemerintah desa melindungi kegiatan masyarakat dengan membuka kembali akses jalan dengan cara membersihkan lumpur parit dari badan jalan.

Terakhir, ia mengaku sangat kecewa dengan sikap Kebun Adipati tersebut, karena dinilai secara sengaja menyusahkan dan sangat membebani warga, yang berprofesi sebagai pekerja di lahan kebun perorangan di ujung jalan kebun setempat.

Amatan awak media, aura wajah murung puluhan warga mem- pertontonkan kegelisahan yang sangat kuat. Sembari merenungi nasib, pandangan kosongnya seakan memberi sinyal tidak bisa berfikir lagi mau mengadu kemana. Sedih yang tak terbendung, air mata pun terlihat sesekali jatuh membasahi pipi para kaum ibu di pemukiman itu.

"Kami bermohon dan berharap, agar jalan tersebut bisa kami manfaatkan seperti sedia kala, supaya pekebun dan pekerja bisa beraktifitas kembali untuk hidup keluarga," celetuk salah satu ibu paruh baya, sore itu.

Ditempat lain, Manajer PT SMART Tbk Kebun Adipati, tidak berada di kantor saat hendak dikonfirmasi sejumlah wartawan. Satpam kantor, Sutiono, mengatakan manajer sudah pulang.

Kendati demikian, Humas PT SMART Tbk, Nathan Ajma, ketika dihubungi wartawan via seluler, menyebutkan akan mengkonfirmasi terlebih dahulu perihal masalah tersebut dengan manajemen.

"Kami konfirmasi dulu ke kebun. Nanti kami informasi balik," jawab Nathan, melalui pesan WhatsApp.**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru