Bidan Hj Roma Uli Silalahi Ajak Warga Jaga Pola Hidup Sehat

Medan, MPOL -Anggota DPRD Kota Medan Bidan Hj Roma Uli Silalahi S.ST, MKM mengingatkan warga agar selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dengan cara menkonsumsi makanan yang sehat, berolahraga, mengurangi kebiasaan buruk, tidak stress, tidur yang cukup, konsisten dan disiplin.

Baca Juga:

• Stand UMKM di Istana Niat Lima Laras Batu Bara Kembali Terbakar
• UMKM Tumbuh Bersama, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Dorong Strategi Produk Unggul
• Usaha Lesu, Nasabah UMKM Pegadaian Kanwil I Medan Menurun

Nasihat bijak itu disampaikan Politisi Partai PKB ini saat melakukan sosialisasi Produk Hukum Pemko Medan khususnya pada Perda No 4 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Kota (SKK) Medan yang dilaksanakan di dua tempat, yakni Jalan M Basir Linkungan VII (Pagi) dan Jalan Marelan 2 Lingkungan 27 Pasar IV Timur (Menjelang Sore) di Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Minggu (19/1).

Hadir antara lain Perwakilan Camat Medan Marelan, Lurah Rengas Pulau diwakili Kasipem Ibu Rosyida, Kepling 27 Rengas Pulau, dan perwakilan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, serta suami tercinta ibu Hj Roma Uli, H Zulkarnain SE beserta anak-anaknya, serta warga Rengas Pulau yang didominasi kaum ibu dan lansia.

Ini merupakan sosper perdana yang dilakukan Hj Roma Uli, padahal mestinya setelah reses bulan Novermber lalu, beliau seharusnya melakukan sosialisasi ini. Namun, Bu Bidan ini mendapat musibah kecelakaan tunggal saat mengendarai mobilnya sepulang melakukan kunjungan kerja. Setelah menjalani operasi, barulah beliau dapat bertemu dengan konstituenya yang sangat mencintai dan menyayanginya.

Bu Bidan ini, kata warga setempat yang ditemui wartawan, sangat baik dan perhatian kepada warga jauh sebelum beliau menjabat dewan, orang susah tak mampu berobat pun tetap dilayaninya, bahkan menjemput orang sakit untuk dirawat di kliniknya, pernah beberapa kali dilakukannya. Sikap low profile dan luar biasa sopannya, bu Bidan ini menyalami ratusan warga yang hadir dalam sosper itu.

"Ini saya bawa serta OPD terkait, silahkan bapak ibu menyampaikan keluh kesahnya seputar kesehatan. Insya Allah kita sampaikan ke DPRD Kota Medan dan menjadi pokok pikiran yang saya akan sampaikan dalam rapat paripurna nantinya," ujar ibu empat anak ini dengan senyum yang penuh ke ramah tamahan.

Namun, Bidan Roma Uli tak lupa mengingatkan bahwa warga sudah dijamin pelayanan kesehatannya oleh pemko Medan lewat perda tersebut, khususnya pada Bab II pasal 2 yang pada intinya menyebutkan bahwa system kesehatan ini bertujuan untuk mewujudkan tatanan kesehatan yang mampu melibatkan partisipasi semua unsur terkait dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kota, mewujudkan pembangunan kota berwawasan kesehatan, mewujudkan kemandirian daerah dalam bidang kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang aman, adil, terjangkau dan terbuka bagi masyarakat; dan e. meningkatkan akses masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

Jadi, pada intinya Pemko Medan bertanggungjawab terhadap pengelolaan pelayanan kesehatan dasar, yang secara operasional dilaksanakan oleh Dinas melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan UPT Dinas.

Hj Roma Uli saat sosperda di Jalan M Basir Linkungan VII (Pagi) Kel Rengas Pulau Marelan. (ist)

Nah, mewujudkan ini, pemerintah sejak November 2022, Pemko Medan meluncurkan Program Universal Health Coverage (UHC) atau Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB). Cukup dengan membawa KTP/ KK, warga sudah dapat dilayani berobat di fasilitas kesehatan pemerintah.

Meskipun penjelasan yang cukup matang itu disampaikan Hj Roma Uli dan OPD yang hadir, warga tetap saja menanyakan persoalan BPJS Ketenagakerjaan, apakah boleh dipindahkan ke BPJS Kesehatan setelah suami ibu penanya tersebut berhenti bekerja. Bahkan, disoal lain, pria muda bernama Yogi, menyampaikan kemarahan warga selama ini karena penerima bantuan PKH tidak sesuai kenyataan, ada yang benar-benar miskin tidak mendapat, ada yang kaya malah dapat.
Untuk ini, petugas dinas sosial yang hadir menjelaskan kalau data kaya miskin itu memang banyak yang rancu dan dinsos menerima banyak keluhan. Tapi berdasarkan peraturan baru, DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) akan diperbaiki dan penanganannya diserahkan kepada pihak kelurahan.

Dalam kesempatan itu, Hj Roma Uli juga menyapa beberapa lansia yang dibinanya di kliniknya. "Saya sedih, dulu ada penggali kubur, sakit, tergeletak di tanah tak berani berobat karena tidak ada duit, berbasama beberapa rekan dan tim, saya angkut bapak itu berobat di klinik saya. Nah, kita sudah buat wadah agar para lansia, dan warga kurang mampu bisa berobat dengan baik, kemudian memberikan edukasi bagaimana menjaga kesehatan," tutur bu Bidan yang baik budi ini. (bp)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News