Medan, MPOL - Aktivis 98 Ikhyar Velayati mengecam rencana relokasi warga Gaza ke berbagai negara, termasuk ke Indonesia untuk sementara waktu.
Baca Juga:
Ikhyar mengatakan justru warga Israel yang seharusnya di relokasi ke negara asal mereka dahulu,bukan penduduk
Palestina yang telah menempati wilayah tersebut selama ribuan tahun
"Yang harus direlokasi dari
Palestina bukan warga Gaza, tetapi seharusnya rakyat Israel," tegas Ikhyar di Medan, Senin (20/1/2025).
Ikhyar menambahkan, "Semua orang tahu tanah
Palestina itu selama ribuan tahun ditempati oleh warga arab
Palestina, kemudian di era tahun 1930-1940an datang migrasi warga Yahudi dari seluruh penjuru Eropa dan sekarang mereka malah menduduki tanah
Palestina secara ilegal dan mengusir penduduk sah negeri tersebut hingga saat ini," ungkap Ikhyar.
Menurut Ikhyar usulan relokasi warga Gaza ke berbagai negara dan Indonesia merupakan pelanggaran HAM besar dan strategi AS dan Israel untuk memperluas wilayah Israel.
"Usulan pejabat Tim transisi Trump ini merupakan pelanggaran HAM besar, ini merupakan strategi Amerika beserta sekutunya Israel untuk mencaplok wilayah Gaza dan memperluas wilayah Israel secara tidak sah, dan Presiden Prabowo pasti menentang usulan pejabatTim transisi Trump tersebut karena bertentangan dengan konstitusi dan UUD 45," tutur Ikhyar.
Sebelumnya diberitakan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald J Trump berencana merelokasi sejumlah orang dari 2 juta warga
Palestina di Gaza ke Indonesia untuk sementara waktu.
Rencana itu disampaikan oleh salah satu tim transisi Trump dalam wawancara dengan NBC News.
"Pertanyaan mengenai bagaimana membangun kembali Gaza masih menjadi pertanyaan, serta dimana sekitar 2 juta warga
Palestina dapat direlokasi untuk sementara waktu. Indonesia, misalnya, merupakan salah satu negara yang sedang didiskusikan untuk mengetahui lokasi tujuan dari negara-negara tersebut," kata pejabat transisi tersebut dalam laporan NBC News.***
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News