Jumat, 13 Juni 2025

Mahasiswi Kesejahteraan Sosial FISIP USU Melaksanakan Kegiatan Untuk Membantu Meningkatkan Minat Belajar dan Peningkatan Krestifitas Pada Anak

Penulis : Mahdiah Nadiyasa
Redaksi - Rabu, 11 Juni 2025 16:28 WIB
Mahasiswi Kesejahteraan Sosial FISIP USU Melaksanakan Kegiatan Untuk Membantu Meningkatkan Minat Belajar dan Peningkatan Krestifitas Pada Anak
Medan, MPOL - Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP USU. Tujuan dari PKL adalah memberikan pengalaman kerjaa nyata di lapangan kepada masyarakat, untuk memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan yang mahasiswa pelajari di kelas.

Baca Juga:

Mahdiah Nadiyasa (220902105), mahasiswi Kesejahteraan Sosial FISIP USU dengan supervisor Dra. Erni Asneli Asbi M.Si dan dosen pengampu bapak Fajar Utama Ritonga S.Sos, M.Kesos melaksanakan praktikum selama kurang lebih 3 bulan, dimulai 9 Maret 2025 dan berakhir 20 Juni 2025.


Saya melakukan praktikum di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) An-Nur di Jalan Kapten M Jamil Lubis, Simpang Gg. Apas, Kota Medan. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) An-Nur merupakan rumah singgah sekaligus panti asuhan, tempat anak-anak terlantar serta yatim piatu yang membutuhkan tempat tinggal. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) An-Nur memberikan tempat timggal yang aman dan nyaman, disini banyak anak-anak dari berbagai usia kisaran 1 tahun sampai dengan 13 tahun dengan latar belakang yang berbeda.


Pertama-tama saya melakukan pendekatan kepada anak-anak yang ada di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) An-Nur untuk mengobrol bersama. Pada saat mengobrol saya mendapati bahwasanya permasalahan anak-anak yang berada di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) An-Nur berbeda-beda.


Setelah beberapa minggu saya berbaur dan mengobrol banyak kepada anak-anak disana, saya akhirnya menemukan klien yang dirahasiakan Namanya untuk menjaga privasi anak-anak tersebut berusia 7, 9 dan 10 tahun yang mempunyai permasalahan dan latar belakang yang sama.


Adapun permasalahan yang dihadapi klien adalah kurangnya bimbingan terhadap mereka dalam proses perkembangan sehingga tidak memiliki minat belajar dan kurangnya keterampilan yang dimiliki. Setelah melakukan proses assessment terhadap klien akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan metode group work agar terasahnya keterampilan dan timbulnya minat belajar yang baik kepada klien dengan tahapan intervensi secara umum dan berikut tahapan-tahapan yang saya lakukan untuk membantu klien:


1. Engagement, intake, contract Pada tahap ini saya memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan saya kepada klien, disini saya juga melakukan perkenalan dengan klien menggunakan bahasa yang sederhana agar klien yang masih termasuk anak-anak paham apa yang saya katakan. Selain itu saya juga mengajak klien untuk berbincang-bincang sedikit untuk memahami klien. Setelah itu saya menanyakan kesediaan klien.


2. Assesment Tahap assessment merupakan proses mengumpulkan data-data mengenai klien. Pada tahap ini saya menggunakan tools assessment pohon masalah. Dari hasil assessment saya menemukan 2 permasalahan yang pertama yaitu klien tidak pernah mendapatkan pendampingan dalam proses belajar dan pengasahan motorik dan keterampilan sehingga mereka tidak memiliki keterampilan baik secara Non-akademik maupun.


3. Planning (Perencanaan) Pada tahap ini saya merencanakan strategi untuk menyelesaikan permasalahan klien. Dalam merencanakan strategi, saya melakukannya dengan melibatkan partisipasi klien. Karena para klien ingin mempunyai keterampilan akhirnya saya melakukan perencanaan program melukis, kreasi origami hingga belajar akademik dan sebelum mengajarkan saya membuat contohnya terlebih dahulu.


4. Intervensi Tahap intervensi merupakan proses pelaksanaan strategi program yang sudah direncanakan sebelumnya. Melalui tahap perencanaan yang sudah direncanakan, para klien sangat senang dan ingin melakukan hal keterampilan yang lain.
Saya mengajari klien bagaimana cara melukis serta belajar hal-hal akademik, seperti belajar matematika dasar hingga sains dan mereka sangat antusias karna cara belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan, Ketika selesai mengajarkan mereka para klien membuat mengerjakan sendiri dan saya memperhatikannya.


5. Evaluasi Pada tahap ini menilai bagaimana proses berlangsung, pada tahap ini saya melakukan evaluasi terhadap program yang sudah saya dan klien laksanakan. Saya melihat mereka senang karena adanya aktivitas yang bisa mengasah kreativitas mereka. Sehingga dapat dikatakan tujuan saya dalam meningkatkan kreativitas dan minat belajar pada para klien sudah tercapai. 6. Terminasi Pada tahap ini artinya pemutusan kontrak. Karena program saya sudah tercapai saya bias menghentikan proses pemberian pertolongan pada klien. (…)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru