Rabu, 20 Agustus 2025

OJK Perkuat Sinergi Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Marini Rizka Handayani - Selasa, 11 Maret 2025 22:05 WIB
OJK Perkuat Sinergi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
OJK bersama Insan Pers buka puasa bersama di Menara Bank Mandiri Jl Pulau Pinang Medan, Selasa (11/03/2025). (Rin)

Medan, MPOL - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara mencatat sektor perbankan dan ekonomi di Sumatera Utara tetap menunjukkan kinerja yang positif. Pada tahun 2024, secara kumulatif perekonomian Sumatera Utara tumbuh sebesar 5,03 persen, meningkat dari 5,01 persen pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera yang tercatat sebesar 4,45 persen, dan sama dengan Nasional sebesar 5,03 persen.

Baca Juga:

​Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan investasi dan konsumsi rumah tangga, meskipun ada tantangan dari permintaan global yang melemah. Inflasi tetap terkendali, dengan tingkat inflasi inti naik sedikit menjadi 2,48% pada Februari 2025. Pemerintah juga meluncurkan program makanan gratis untuk anak-anak dan ibu hamil guna mengatasi masalah malnutrisi.

Dari sisi pengeluaran, ekspor, investasi, dan konsumsi pemerintah menjadi pendorong utama pertumbuhan. Peningkatan ekspor sejalan dengan kenaikan harga komoditas unggulan Sumatera Utara, seperti CPO, karet, dan kopi, yang menguat di pasar global. Investasi mengalami akselerasi, terutama di sektor perkebunan, didorong oleh realisasi belanja pemerintah daerah yang meningkat serta berbagai agenda nasional, termasuk Pemilu Presiden, Pilkada serentak, dan PON XXI. Sementara itu, konsumsi rumah tangga tetap tumbuh meskipun lebih moderat, didukung oleh penyaluran bantuan sosial dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian dan konstruksi menjadi kontributor utama pertumbuhan, seiring dengan kuatnya ekspor kelapa sawit dan percepatan pembangunan infrastruktur. Selain itu, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat. Namun, sektor industri mengalami perlambatan akibat melemahnya aktivitas manufaktur di negara mitra dagang utama. Pada triwulan IV 2024, sektor pertanian semakin terakselerasi dengan meningkatnya produksi pangan dan hortikultura, didukung oleh momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang turut mendorong aktivitas peternakan. Di sisi lain, arus barang yang lancar menjelang Natal dan Tahun Baru berkontribusi pada pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan. Sektor konstruksi mengalami peningkatan signifikan seiring dengan percepatan penyelesaian proyek infrastruktur strategis pemerintah, seperti jalan tol, jembatan, bendungan, dan proyek lainnya menjelang akhir tahun.

Sektor jasa keuangan juga terus berperan penting dalam mendorong perekonomian Sumatera Utara. Penyaluran kredit melanjutkan tren pertumbuhan yang meningkat. Risiko kredit tetap terjaga dengan tingkat non-performing loan (NPL) yang rendah. Kredit produktif khususnya menunjukkan akselerasi pertumbuhan yang tinggi pada 4 bulan terakhir di tahun 2024, menunjukkan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha dalam ekspansi bisnis serta dukungan perbankan yang lebih kuat terhadap sektor-sektor produktif, sejalan dengan pemulihan ekonomi dan prospek investasi yang membaik.

Dengan tren pertumbuhan ekonomi yang solid dan dukungan kuat dari sektor jasa keuangan, Sumatera Utara menunjukkan ketahanan yang baik dalam menghadapi dinamika perekonomian global dan nasional. Ke depan, sinergi antara pemerintah dan sektor jasa keuangan perlu terus diperkuat guna memastikan stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di daerah.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
OJK
beritaTerkait
OJK Gelar Risk and Governance Summit (RGS) 2025
OJK Gelar Edukasi di Kepulauan Nias
OJK Dorong Perempuan UMKM Jadi Penggerak Duta Literasi Keuangan
OJK Perkuat Peran Pasar Modal Indonesia untuk Kemandirian dan Kedaulatan Ekonomi
OJK Perkuat Sinergi dengan Media di Sumatera Bagian Utara untuk Dorong Keuangan Inklusif
Kerugian Investasi Ilegal Capai Rp 142,131 Triliun, Ketua Sekretariat Satgas PASTI: Waspadai Tawaran Investasi, Kenali dengan 2L
komentar
beritaTerbaru