Sabtu, 02 Agustus 2025

Indeks Harga Konsumen Catat Capaian Deflasi Kota Pematangsiantar Sebesar -0,17%

Neti Herawati - Selasa, 03 Juni 2025 18:20 WIB
Indeks Harga Konsumen Catat Capaian Deflasi Kota Pematangsiantar Sebesar -0,17%
Ist
P.Siantar, MPOL - Pada Mei 2025, 2 (dua) wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI ) Pematangsiantar yang menjadi Kota/Kabupaten Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat capaian deflasi sebesar -0,17%(mtm) Pematangsiantar, dan -0,51%(mtm) Labuhanbatu.

Baca Juga:

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Muqorobin pada Rilis Pers Inflasi Mei 2025, Selasa (03/06/2925).

Capaian tersebut, kata Muqorobin, menempatkan deflasi Pematangsiantar berada di atas deflasi Sumatera Utara, sedangkan Labuhanbatu masih berada di bawah deflasi Sumatera Utara.

Untuk deflasi, disebabkan andil komoditas cabai merah yang mengalami peningkatan stok yang mengakibatkan harga jual menurun, ujar Muqorobin.

Komoditas dengan andil deflasi bulanan terbesar Kota Pematangsiantar yakni : Cabai Merah -0,24% , Bawang Merah -0,06% , dan Bawah Putih -0,05% .

Komoditas dengan andil inflasi bulanan terbesar Kota Pematangsiantar yakni : Tomat 0,25% , Beras 0,05% , dan Kontrak Rumah 0,03%.

Komoditas dengan andil deflasi bulanan terbesar Kabupaten Labuhanbatu yaitu : Cabai merah -0,69% , Cabai rawit -0,24%, dan Bawang Merah -0,09% .

Komoditas dengan andil inflasi bulanan terbesar Kabupaten Labuhanbatu yakni; Tomat 0,35% , Beras 0,22% dan Bahan Bakar Rumah Tangga 0,15%.

Kepala KPwBI Pematangsiantar juga memaparkan, dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Labuhanbatu, beberapa kegiatan telah dilaksanakan diantaranya: Pertama, High Level Meeting (HLM) Kota Tanjungbalai , Sebagai upaya untuk mengantisipasi gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha, serta tantangan pengendalian inflasi ke depan.

Dilakukan HLM Kota Tanjungbalai dengan pembahasan strategi pengendalian inflasi menjelang Hari Raya Idul Adha, seperti pelaksanaan sidak pasar, pasar murah serta melakukan pembahasan sinergi yang dapat dilakukan antar Bank Indonesia dan Kota Tanjungbalai dalam mengendalikan inflasi daerah.

Kedua, Kolaborasi P2L bersama Pemerintah Kota/Kabupaten . Disebutkan, Pekarangan lestari, bertujuan mendukung pengendalian inflasi daerah dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam pangan secara berkelanjutan. Ini meningkatkan ketersediaan pangan di rumah tangga, menekan permintaan pasar, dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah.

Dengan begitu, tekanan terhadap harga bahan pokok, khususnya komoditas strategis seperti cabai dan sayur—bisa ditekan, sehingga membantu menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan lokal.

Kedepan, kata Muqorobin, kedua kota IHK di Sisibataslabuhan diperkirakan masih akan mengalami deflasi meskipun tidak setinggi capaian Mei 2025.

Pemberian potongan harga tarif listrik pada Bulan Juni dan Juli oleh pemerintah dan penyesuaian berupa penurunan harga Bahan Bakar Minyak, pada awal Bulan Juni ini akan memberikan tekanan terhadap angka inflasi di daerah, imbuh Muqorobin.

Berikut Perkembangan inflasi di wilker Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar periode Mei 2025:

Perkembangan Inflasi

Kota Pematangsiantar -0,17% (mtm); 2,77% (yoy); 2,15% (ytd)

Kab. Labuhanbatu -0,51% (mtm); 0,93% (yoy); 0,95% (ytd)

Sumatera Utara -0,49% (mtm); 1,11% (yoy); 0,97% (ytd)

Nasional -0,37% (mtm); 1,60% (yoy); 1,19% (ytd).**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Bupati Syah Afandin Salurkan Rp417 Juta Dana Baznas untuk Mustahik Langkat
Jmaah Kloter 17 Asal Medan dan Binjai Tiba di Tanah Air
Pengedar Narkoba Pasar III Diringkus, 17 Paket Sabu Ditemukan
PPIH Debarkasi Medan Dampingi Jemaah Haji Kloter 12 JKS Hingga Kembali ke Jakarta
HUT ke-17 Generali Indonesia Gelar Generali Health Cities di 17 Kota di Nusantara
Polrestabes Medan Sembelih 17 Hewan Kurban, Zulfikar Hajar : Semoga Gidion Cepat "Pecah Bintang"
komentar
beritaTerbaru