Kamis, 31 Juli 2025

TPID: Periode Nataru Kebutuhan Pangan Di Wilayah Sumut Cukup

Redaksi - Kamis, 21 Desember 2023 21:03 WIB
TPID: Periode Nataru Kebutuhan Pangan Di Wilayah Sumut Cukup
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (BI Sumut), IGP Wira Kusuma hadir dalam rapat TPID di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut. Kamis (21/12). (Foto : Hendro Budiman).

Medan, medanposonline.com - Hari ini kami melaksanakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) dalam rangka menjaga stabilitas harga jelang Nataru. Bahan pangan kita tercatat cukup untuk menghadapi libur Nataru ini. Insya Allah tidak terjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut," ujarnya saat diwawancarai wartawan usai rapat tersebut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Kamis (21/12).

Baca Juga:

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin menyatakan bahwa kebutuhan pangan di wilayah Sumut cukup untuk periode Natal dan Tahun Baru 2024. Inflasi Sumut pun terjaga dan masih dalam kondisi terkendali.

Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dan berinovasi dalam menjaga stabilitas harga menjelang Nataru. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar wilayah sentra produksi dan kota-kota konsumsi.

"Angka inflasi Sumut hingga November 2023 terkendali, namun perlu perhatian khusus terutama pada komoditas volatile food menjelang Nataru. Cabai merah, beras, dan gula pasir menjadi sorotan karena berkontribusi besar pada inflasi. Untuk pengendalian inflasi 2024, kita akan upayakan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), perluasan jenis komoditas yang dijual, serta penguatan aspek komunikasi kepada masyarakat mengenai pelaksanaan GPM," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (BI Sumut), IGP Wira Kusuma menyebut, intensitas pelaksanaan pasar murah menjadi faktor penting dalam upaya penurunan laju inflasi volatile food di Sumut.

Berdasarkan pantauan laju inflasi volatile food gabungan lima kota IHK Sumut (Medan, Pematangsiantar, Gunungsitoli, Padangsidimpuan, Sibolga), intensitas pelaksanaan pasar murah terbukti berdampak pada penurunan laju inflasi VF.

"Rutinitas pelaksanaan pasar murah akan semakin efektif dalam stabilisasi gejolak harga volatile food, khususnya menjelang HBKN Nataru 2024. Pelaksanaan GPM atau pasar murah menurut saya efektif, namun perlu perbaikan ke depan.

Pelaksanaan pasar murah yang hanya berlangsung satu hari di beberapa kabupaten/kota kurang memberi dampak signifikan. Hendaknya diberlakukan minimal selama seminggu," tukasnya.

Ia juga memberi beberapa rekomendasi yakni rekomendasi jangka pendek, diantaranya, implementasi Early Warning System (EWS), pasar murah, Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan pengelolaan ekspektasi masyarakat melalui komunikasi.

Sedangkan, rekomendasi jangka menengahnya adalah penguatan peran BUMD.

"Dalam kesempatan ini, BI juga menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa 102.500 bibit cabai unggul kepada kelompok masyarakat, kelompok tani dan pesantren di Sumut. Kemudian, bantuan 350 paket sembako dari Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sumut, showcasing UMKM dan business matching komoditas pangan," tutupnya.



Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Baringin MH Pulungan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Korwil PMPHI Sumut Nilai Pernyataan LBP Tentang Ijazah Bisa Menimbulkan Minat Generasi Muda Untuk Bersekolah Berkurang
Masih Maraknya Peredaran Kayu Di Taput, Kadis LHK Sumut Di Desak Copot KPHL XII
BNNP Sumut Sita 36 Kg Sabu dari Kosan Jalan Dame, Dua Kurir Ikut Diringkus
Kompol Dedi Kurniawan Laporkan Pihak Yang Diduga Sudah Memprovokasi Nama Baiknya
Korwil PMPHI Sumut: Terbalikpun Langit KPK Tidak Menyentuh Bobby, Jokowi Terkuat
AMPKSU Minta Poldasu Tuntaskan Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Oknum Anggota Dewan
komentar
beritaTerbaru