Selasa, 01 Juli 2025

Kejutkan Dunia Islam dan Arab, Indonesia Berpeluang Jadi Sekjen OKI ke Depannya

Zainul Azhar - Kamis, 14 November 2024 17:27 WIB
Kejutkan Dunia Islam dan Arab, Indonesia Berpeluang Jadi Sekjen OKI ke Depannya
Jakarta, MPOL - Kejutan dunia Islam dan Arab, Indonesia berpeluang jadi Sekjen OKI ke depannya demikian Ketua Komisi I DPR 2005-2010 Mahfuz Sidik mengatakan, dalam Gelora Talks dengan tema 'KTT OKI: Menanti Peran dan Kontribusi Indonesia untuk Dunia Islam, Rabu (13/11) di Jakarta.

Baca Juga:
Menurutnya pidato Wakil Menteri Luar (Wamenlu) RI Anis Matta dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisadi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi beberapa hari lalu, membawa angin segar bagi umat di Indonesia dan seluruh Indonesia.

Sebab, pidato Wamenlu Anis Matta tersebut, telah membuka mata para pemimpin umat di seluruh negara muslim, hingga menghasilkan 31 resolusi yang sangat penting bagi Palestina, dimana lima diantaranya merupakan usulan Indonesia.

"Inilah momentum bagi pemimpin di semua negara muslim untuk mulai mendengar lebih dalam dan lebih jauh, apa sebenarnnya fikiran-fikiran dari tokoh-tokoh umat ini, soal Palestina."

Pasca KTT OKI-Liga Arab 2024, ada kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk mulai membangun diplomasi baru di negera-negara muslim. Yakni dengan menyiapkan para duta besar (dubes) yang fasih berbahasa arab.

"Jangan sampai kita punya satu dubes di satu negeri muslim, ada misi besar, tapi ada kendala bahasa. Itu saja sudah menjadi pagar di depan pintu. Jadi kita memang ada kebutuhan untuk membangun diplomasi baru di negeri-negeri muslim."

Presiden Prabowo saat ini tengah membangun diplomasi baru dalam kebijakan politik luar negerinya. "Saya mencatat dalam sepekan ini ada dua peristiwa penting diplomasi internasional yang dilakukan Indonesia. Pertama yang sedang kita diskusikan, dan yang kedua munculnya joint statement antara pemerintah Indonesia dan China," katanya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini menilai langkah diplomasi Indonesia sekarang sangat sensitif bagi negara-negara di sejumlah kawasan.

Tidak hanya di negara-negara di kawasan Timur Tengah, Asia Tenggara dan Asia Timur, tetapi juga negara besar seperti Amerika Serikat (AS).

"Hingga kemudian ada pernyataan dari juru bicara gedung putih, tentang pernyataan joint statement antara Indonesia-China, sementara pada saat bersamaan Presiden Prabowo tengah berada di Amerika."

Sehingga dua peristiwa tersebut, diyakini akan membawa konsekuensi bagi hubungan diplomatik, perdagangan dan kebijakan politik luar negeri Indonesia.

"Karena itu, kita perlu mendalami sikap dan rencana politik dari Presiden Amerika terpilih Donald Trump ini." Terlepas dari itu, Mahfuz berpandangan ada kemajuan yang dicapai dalam KTT Luar Biasa OKI dan LIga Arab pada 10-11 November 2024, dibandingkan KTT OKI sebelumnya, yang bisa membawa angin segar bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.

"Tapi saya mau mengingatkan, bahwa 31 resolusi yang dihasilkan masih dalam frame work lama. Misalkan soal solusi konflik dua negara, organisasi perlawanan tunggal dan pintu bantuan kemanusiaan."

Namun, ia tetap berharap resolusi terbaru KTT OKI-Liga Arab 2024, dapat membawa langkah konkret untuk mengakhiri konflik antara Palestina-Israel, dan jalan pendirian negara Palestina merdeka semakin terbuka lebar, tutur Mahfuz Sidik.

Sementara itu, Ketua Umum Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina KH Bachtiar Nasir mengatakan, pidato Wakil Menteri Luar Negeri RI Anis Matta dalam KTT Luar Biasa OKI dan Liga Arab telah menggucang dunia, terutama di dunia Islam dan negara-negara Arab.

"Saya mengucapkan selamat kepada Wamenlu Pak Anis Matta, dimana gebrakan awalnya cukup mengguncang dunia dan banyak mendapatkan apresiasi. Ini juga akan membawa angin segar bagi Partai Gelora ke depannya."

Bachtiar Nasir mengapresiasi langkah Anis Matta selaku Kemenlu RI yang telah berbicara sangat tajam soal isu Palestina, sehingga menghasilkan resolusi yang berbeda dari KTT-KTT sebelumnya.

"Saya memberikan apresiasi kepada Pak Anis Matta yang sudah berbicara cukup tajam di KTT OKI dan Liga Arab. Pidatonya mengejutkan dunia Islam. Beberapa pengamat dan peserta pun kaget," katanya.

Anis Matta, telah meneguhkan posisi Indonesia di mata dunia Islam dan Liga Arab, meskipun secara geopolitik sangat jauh dari mereka, tetapi bisa memberikan peran dan kontribusi yang jelas bagi Palestina.

"Sebagai negara mayoritas muslim, saya kira posisi Indonesia harus lebih dioptimalkan perannya. Ini peran yang baik dari Wamenlu kita, agar Indonesia bisa menjadi penengah, tidak hanya Mesir dan Qatar saja."

Namun, kekuatan Indonesia, menurut Bachtiar Nasir, sebenarnya terletak pada kekuatan civil society (masyarakat madani), karena bebas berbicara dan tidak tersandera oleh berbagai kepentingan yang bisa digunakan untuk menekan dunia.

"Kalau Indonesia terus bisa membawa dua isu hasil KTT OKI, soal kemanusiaan dan penjajahan yang tidak sesuai konstitusi kita. Mudah-mudahan Indonesia memegang Kesekjenan (Sekretaris Jenderal) di OKI dan Dunia Islam," tegas Ulama dan Dai Kondang Nasional ini.

Sedangkan Pengamat Timur Tengah & Dunia Islam Hasibullah Satrawi menambahkan, pidato Wamenlu Anis Matta di KTT OKI dan Liga Arab merupakan cerminan dari suara rakyat di seluruh dunia, terutama di Timur Tengah.

"Bahwa mereka bersama Palestina, tetapi memang elite dan pemerintahnya tidak selalu kompatibel dengan suara rakyat. Aspirasi mereka mengecam Israel dan mendukung Palestina, tapi pemerintahannya tidak. Mereka dahaga, karena tidak ada orang memberi statement yang kuat soal itu."

Di Indonesia pun demikian, banyak yang memberikan dukungan kepada perjuangan Palestina, tetapi tidak di bahasakan dengan artikulasi dan diksi-diksi yang kuat di forum-forum internasional.

"Pidato Pak Wamen pas pada momentumnya, dia menggambarkan substansi yang diharapkan masyarakat dunia dan juga mencerminkan harapan rakyat di Indonesia, yang selama ini kosong, tidak pernah dicetuskan."

Sehingga tanggapan masyarakat Indonesia dan dunia terhadap terhadap Anis Matta yang disampaikan dalam pidatonya berbahasa Arab dengan fasih tersebut, sangat bangga. Pada prinsinya sosok pemimpin Islam seperti Anis Matta yang menyuarakan suara mereka di dunia internasional adalah sesuatu yang luar biasa.

"Disampaikan dengan diksi pengalaman penjajahan di Indonesia, kenapa harus dihapuskan, itu luar biasa. Sikap konstitusi kita, panggilan kemanusiaan, ini yang membuka mata negara-negara anggota OKI dan negara-negara Arab."

Hasibullah berharap resolusi KTT OKI dan Liga Arab 2024 ini tidak hanya menjadi kesepakatan diatas kertas saja, tetapi juga harus menjadi aksi nyata dalam mengakhiri konflik kemanusiaan di Gaza dan mendorong kemerdekaan Palestina segara terwujud

"Indonesia juga harus percaya diri, mendorong orang-orang seperti Pak Anis Matta, yang bisa berbicara di Timur Tengah. Hentikan perang ini, karena sudah banyak menimbulkan korban jiwa dari masyarakat sipil," tutur Hasibullah.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Marini Rizka Handayani
SHARE:
Tags
OKI
beritaTerkait
4 Joki UTBK di Kampus USU Ditangkap, Berawal dari Kecurigaan Sekuriti
Judi Tembak Ikan Merek Hoki Eksis Beroperasi di Kawasan Medan Utara
Dukung Program 100 Hari ASTA CITA, Polda Sumut Ajukan Pemblokiran 365 Situs Judol
Hendry Ch Bangun Tetap Ketua Umum PWI Pusat yang Sah
Polda Sumut Ajukan 231 web Judi Online Diblokir
Pjs Bupati Pakpak Bharat Ikuti Ibadah Misa Gereja Katolik Paroki St Lusia Salak
komentar
beritaTerbaru