Sambut Idul Adha, Warga Tanjung Selamat Gelar Gotong Royong Massal

Darussalam, MPOL - Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, warga Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, menggelar gotong royong massal di berbagai titik penting gampong, Ahad (1/6/2025). Sejak pagi, puluhan warga terlihat tumpah ruah ke jalan-jalan kampung, membawa cangkul, parang, sapu lidi, dan semangat kebersamaan yang tak lekang oleh waktu. Halaman mesjid, lorong-lorong perumahan, serta areal kuburan umum menjadi titik kegiatan, dikerjakan bersama dengan hati yang lapang.

Baca Juga:

• TNI–Polri, Pemerintah Desa, Ormas Gotong Royong dan Tinjau Banjir di Bedagai
• Forkopimcam Tanjung Beringin Tinjau Warga Terdampak Puting Beliung, Warga Gotong Royong Pulihkan Rumah
• Sinergi TNI–Polri, Pemerintah dan Pemuda di Bedagai Rayakan HUT TNI dengan Gotong Royong dan Kejutan Kue

Gotong royong ini bukanlah kegiatan dadakan atau karena seruan formal. Ia telah menjadi napas kolektif masyarakat Tanjung Selamat sejak dahulu. Lelaki, perempuan, tua maupun muda, semua larut dalam kerja bersama yang penuh sukacita. Debu, rumput liar, dan sampah yang terkumpul di selokan bukan semata dibersihkan sebagai rutinitas, melainkan dimaknai sebagai bagian dari penghormatan menyambut hari besar keagamaan yang penuh makna.

"Setiap menyambut hari-hari besar, kami selalu mengadakan gotong royong. Dalam setahun bisa sampai lima kali. Ini sudah menjadi kebiasaan turun-temurun," ujar Husaini Abdullah, anggota Tuha Peut yang akrab disapa Ayahanda. Ia menyebut, semangat gotong royong bukan hanya soal kerja, tetapi juga tentang menjaga marwah gampong dan nilai-nilai kebersamaan yang diwariskan oleh generasi sebelumnya.

Salah satu lokasi yang menjadi perhatian utama warga adalah kuburan umum di Dusun Popeh. Di sana, warga bergotong royong membersihkan makam, memangkas semak belukar, merapikan nisan, hingga memagari pekuburan dengan kawat berduri. Mereka bekerja dalam sunyi yang penuh hormat, seakan berdialog dengan leluhur yang bersemayam. Tak sedikit yang menyiram nisan keluarga mereka dengan air bersih, membacakan doa, dan menabur bunga seadanya sebagai tanda cinta yang tak lekang oleh maut.

Pekuburan yang sebelumnya seluas 1.500 meter persegi, kini telah bertambah 800 meter lagi berkat swadaya masyarakat. Drs H Amiruddin, Ketua Panitia Pembebasan Lahan Kuburan Umum Gampong Tanjung Selamat, menyampaikan rasa syukurnya atas partisipasi warga yang begitu antusias. "Alhamdulillah, gampong kita sudah memiliki lokasi kuburan umum yang sangat luas. Kalau bukan sekarang kita upayakan, kapan lagi," ujarnya.

Setelah seluruh pekerjaan rampung, sebagian warga berkumpul di lokasi kuburan umum untuk makan dan minum bersama. Tak ada jamuan mewah, hanya nasi bungkus, air teh, dan kue seadanya. Namun dari sana, tawa dan obrolan hangat bergema, menandai keberhasilan bukan hanya dalam membersihkan lingkungan, tetapi juga dalam memelihara ikatan batin di antara sesama warga.

Bagi masyarakat Tanjung Selamat, gotong royong adalah identitas. Ia adalah warisan luhur yang diwariskan dari mulut ke mulut, dari tangan ke tangan, dan dari kerja ke kerja. Dalam dunia yang makin dipenuhi oleh ego dan kesibukan pribadi, gotong royong adalah oase kebersamaan yang menyegarkan. Ia bukan hanya cara menyambut Idul Adha, tetapi juga cara menjaga jati diri gampong agar tetap hidup dalam semangat kolektif yang membumi. Selama masih ada yang mau menyingsingkan lengan dan memegang sapu dengan ikhlas, selama itu pula semangat ini akan terus hidup, menyala dalam sunyi lorong-lorong kampung, dan tumbuh di hati setiap anak gampong.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News