Ketua LKP Citra Sumut Dr. Dionisius Sihombing Dukung Kebijakan 5 Hari Sekolah Oleh Gubsu

Medan, MPOL -Ketua Lembaga Konsultasi Pendidikan (LKP) Citra Sumut yang juga Akademisi Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr. Dionisius Sihombing, M.Si, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan 5 hari sekolah yang segera diterapkan oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu).

Baca Juga:

• Ngeri! Komplotan Begal Beraksi di Medan Johor, Korban Ditodong Parang-Motor Dirampas
• Dana Revitalisasi 13 SMP Jadi Sorotan dan Menuai Masalah : Ini Kata Kasi Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Labura
• Kapolrestabes Bersama Ketua Bhayangkari Medan Tinjau Program MBG di SD Medan Estate

Menurutnya, kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan pendidikan yang lebih manusiawi, adaptif, dan berorientasi pada pembentukan karakter peserta didik.

"Pendidikan sejati tidak hanya dibentuk di ruang kelas, tetapi juga tumbuh dalam lingkungan keluarga. Dengan penerapan lima hari sekolah, siswa memiliki waktu lebih untuk membangun hubungan emosional yang sehat dengan orang tua dan masyarakat. Ini adalah fondasi penting dalam pembentukan karakter anak," ujar Dr. Dion.

Dr. Dion menambahkan bahwa Focus Group Discussion (FGD) Penerapan 5 Hari Sekolah yang telah dilaksanakan oleh Gubsu dan Stakeholder lainnya menunjukkan adanya semangat kolaboratif antara pemerintah, praktisi pendidikan, dan masyarakat dalam menghadirkan sistem pendidikan yang lebih berkualitas dan berkeadilan. Ini sangat positif, artinya sebelum kebijakan Gubsu diterapkan ada kegiatan diskusi dan sosialisasi dengan stakeholder pendidikan, puji Dr. Dion.

"Saya berharap semua sekolah tingkat SMA/SMK, baik negeri maupun swasta, benar-benar mematuhi kebijakan ini. Pemerintah daerah, khususnya Gubernur Sumatera Utara, juga perlu bertindak tegas dalam pengawasan dan implementasinya agar kebijakan ini tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar memberi dampak positif bagi perkembangan peserta didik," tegasnya.

"Jadi diberikan dulu kesempatan untuk menerapkan, bagaimana dampaknya ke depan, apakah menciptakan masalah baru bagi anak atau peserta didik, dievaluasi kemudian".

Akhirnya Dr. Dion mengajak semua pihak untuk menjadikan kebijakan ini sebagai momentum memperkuat sinergi antara sekolah, keluarga, dan pemerintah dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh secara moral dan spiritual.**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News