Jumat, 27 Juni 2025

Taruna Ikrar Ingatkan Ancaman Silent Pandemic Akibat Resistensi Antimikroba

Hendro - Sabtu, 04 Januari 2025 13:49 WIB
Taruna Ikrar Ingatkan Ancaman Silent Pandemic Akibat Resistensi Antimikroba
Prof dr Taruna Ikrar, PhD, M.Biomed
Kedua, bakteri dapat mengembangkan enzim yang ampu merusak atau memodifikasi struktur molekul obat sebelum obat tersebut dapat memberikan efek.

Baca Juga:
Ketiga, mereka dapat mengembangkan pompa efluks, yaitu mekanisme yang secara aktif mengeluarkan molekul obat dari dalam sel sebelum obat dapat memberikan efek terapeutik.

Mantan Spesialis Laboratorium di Departemen Anatomi dan Neurobiologi Universitas California ini membeberkan sejak penemuan antibiotik pertama oleh Alexander Fleming pada tahun 1928, umat manusia telah mengalami revolusi dalam kemampuan mengatasi penyakit infeksius. Namun, Dalam waktu, mikroorganisme telah perjalanan mengembangkan mekanisme pertahanan yang canggih, membuat tantangan pengobatan semakin rumit dan memerlukan pendekatan strategis yang berkelanjutan.

Meskipun awalnya dianggap sebagai terobosan medis yang revolusioner, dalam waktu singkat bakteri Staphylococcus aureus telah menunjukkan resistensi terhadap penisilin. Pada dekade 1940-an dan 1950-an, penggunaan antibiotik secara massif dalam bidang kedokteran dan peternakan semakin massif.

Salah satu tonggak penting dalam pemahaman resistensi antimikroba, kata Taruna terjadi pada tahun 1962, ketika para ilmuwan mulai memahami mekanisme transfer gen resistensi antarbakteri melalui plasmid.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru