Amarah Warga Memuncak Bakar Gubuk Narkoba, Dorong Polisi Tangkap Bandar Sabu di Percut Sei Tuan

Deliserdang, MPOL - Peredaran narkoba jenis sabu terutama di kampung padat penduduk menjadi ancaman bagi generasi muda penerus bangsa. Contohnya di Jalan Beringin, Pasar VII Tembung Gang Bacang dan Gang Rambutan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang.

Baca Juga:

• Dugaan Pasangan Suami Istri Gelapkan Dana Miliaran Rupiah dengan Modus Urus Kenaikan Pangkat ASN Pemko Medan
• Kasus Mahasiswa Berlumuran Darah Dibacok di Patumbak, Kasatreskrim Bilang Begini, Kapolsek dan Kanitreskrim Bungkam
• Satlantas Polrestabes Medan Klarifikasi Video Viral soal Pengembalian Berkas Pemohon SIM : Ini Jawaban Kanit RegIdent

Karena maraknya peredaran sabu di sana, amarah warga yang tinggal berdekatan dengan lokasi jual-beli narkoba pun memuncak. Masyarakat beramai-ramai membakar sejumlah bangunan liar yang dijadikan gubuk narkoba yang dibangun di dua gang tersebut. Mereka meminta sekaligus mendorong polisi untuk segera bertindak dan menangkap sejumlah bandarnya, bukan para pecandu.

"Kita meminta pihak kepolisian menangkap bandar sabu di sini, jangan cuma pecandunya, tindak tegas! Kami resah, apa-apa hilang dicuri. Mau melawan kami diintimidasi. Hebat kali mereka bisa melawan warga yang benar melarang kejahatan," kata warga yang tak ingin menyebutkan identitasnya kepada Medan Pos, Minggu (11/2/2024).

Sumber menjelaskan yang paling terkenal bandar sabu di sana adalah E. Dia diduga merupakan bandar besar narkoba yang tak pernah ditangkap. Bahkan, wanita muda tersebut telah membangun gubuk narkoba permanen, bukan dari kayu.

"Di sini ada beberapa bandarnya, tapi si E ini bandar besarnya, wanita muda yang tak pernah ditangkap. Dia bangun tempat narkoba permanen pinggir rel. Di situ juga banyak wanita-wanita masuk, ngapai lagi kalau gak bermaksiat," ungkapnya kesal.

Dijelaskan sumber bahwa masyarakat sempat menghancurkan sekaligus membakar gubuk-gubuk narkoba itu. Namun, setelah hangus dibakar, warga dilempari menggunakan batu hingga kaca-kaca rumah mereka pecah. Intimidasi itu dilakukan para jaringan narkoba untuk membuat masyarakat diam dan tidak mengganggu jalannya bisnis kerajaan narkoba di lokasi.

"Kami hancurkan, kami bakar gubuk-gubuk narkoba itu. Marak kali pula peredaran sabu di sini. Kami warga di sini sudah sangat resah. Tolong pak polisi serius menindak peredaran sabu di sini dan tangkap bandar-bandarnya," tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Minggu (11/2/2024) baik Kapolrestabes Medan KBP Teddy Marbun maupun Kasat Resnarkoba AKBP Jhon Sitepu hingga saat ini belum memberikan jawaban. *

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News