Medan , MPOL : Tragedi Brigadir Roni Damara Sitepu (30) dibantai bandar sabu di Tanjung Pura,
Langkat, ternyata diawali pertanda buruk. Inilah kisah heroik advokat jelang petaka personel Ditresnarkoba Polda Sumut itu.
Baca Juga:
Tak ada yang nyana aksi Saed Assegaf, SH., ternyata mengirim sinyal warning bahaya untuk Brigadir Roni yang Selasa (24/4/2025) lalu berusaha menangkap bandar sabu di Desa Pekubuan, Tanjung Pura. Saed sendiri juga tak menyangka.
Pun tak mengira, advokat jebolan Fakultas Hukum UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ini dikenal tahu karakter sindikat bandar sabu Tanjung Pura, tempat tinggalnya.
Nah, kisah Saed Assegaf menjadi pertanda nasib buruk mendekati Brigadir Roni ditemukan lewat akun FB sang advokat.
Ceritanya, 3 hari jelang Brigadir Roni Cs turun ke Desa Pekubuan, Saed --yang tak tahu soal operasi tim Polda Sumatera Utara di kampungnya-- bikin video sosial bertema narkoba.
Temuan sadisnya sabu menjajah warga
Langkat mengantar Saed bikin seruan ajakan berani bersuara melawan bandar barang laknat itu.
"Ayo, jangan lagi takut menghadapi para
bandar narkoba di kampung-kampung kita. Ingat, aksi diam kita akan semakin membuat mereka kian leluasa mengedarkan barang haram itu," demikian Saed Assegaf dalam rekaman video "provokasinya".
Berbicara tegas dari studio berlatar Sang Saka Merah Putih, Saed tampak berupaya membangkitkan kesadaran publik "Bumi Bertuah".
Dia ingin warga se-
Langkat segera
maju tak gentar melawan bandar sabu yang tak terberantas sepanjang tiga dekade terakhir. Berhasilkah ?
Video berdurasi 1 menit 16 detik itu hingga hari (27/4/2025) ini tampak bikin ratusan digital citizen memberi respons elok.
"Dengan mengembalikan kepercayaan penuh pada Polri, terutama Polres
Langkat, mari kita bersama memberantas narkoba," pungkas Saed dalam video bernada genderang perang itu.
Pada wartawan Anda, dia lalu menukik soal latar aksinya membuat video "
Langkat maju tak gentar melawan bandar sabu".
Menurut Saed Assegaf, kepedulian masyarakat kini menjadi kunci keberhasilan memberantas narkoba. Peran aktif warga menjadi vital karena narkoba telah membunuh jutaan manusia saban tahun.
Tak hanya menebar maut, narkoba --terutama sabu-- juga terbukti menghilangkan rasa malu hingga barang itu dijadikan alternatif pelarian hidup banyak anak negeri.
Akibat efek edan itu, imbuh Saed, tak terkira sudah banyaknya anak muda di
Langkat yang linglung terjebak narkoba. Penilaian senada dilontar Kasat Narkoba Polres
Langkat AKP Rudy Saputra, S.H., M.H.
"Kami tak berhenti mengucap terima kasih kepada masyarakat yang berani melapor soal narkoba. Seperti keberhasilan kali ini. Inilah bukti polisi tak bisa kerja sendiri. Keberhasilan kami tercipta akibat dukungan informasi dari masyarakat," kata Kasat Rudy Saputra, di sela memapar hasil tangkapan terbaru pihaknya.
Di era kepemimpinan AKBP David Triyo Prasojo, S.H., S.I.K., M.Si., Polres
Langkat diketahui kembali menciduk tersangka bandar dengan temuan barang bukti sabu terbilang tak sedikit.
MG (36), tersangka asal Kecamatan Selesai,
Langkat, pada Sabtu (19/4/2025) pekan lalu dicokok di Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, kabupaten yang sama.
"Bersama kepedulian warga untuk terus melapor temuan indikasi penyalahgunaan narkoba, kami pun akan makin meningkatkan intensitas penyelidikan dan penindakan. Kerja sama polisi dan warga tentu akan menciptakan
Langkat bersih dari peredaran narkoba," tandas Kasat Rudy Saputra. (afm).
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan