"Takut kali aku saat itu, apa lagi aku sendirian, tidak bawa kernet. Aku gak tahu siapa mereka, lagi pula masih subuh bang, padahal aku tidak punya musuh bang," ungkap Ivan saat ditemui di klinik.
Baca Juga:
Sementara itu Simon Tarigan mengaku sempat melarikan diri dengan kondisi '
mandi darah' karena dilempari batu oleh sekelompok preman tersebut.
"Sempat kudengar mereka teriak bang, ini baru mobil Key Key. Detik berikutnya truk yang saya bawa dihujani pakai batu. Kaca depan truk pecah, kepalaku pun bocor kena batu. Takut mati konyol, aku pun melarikan diri bang. Kepalaku mendapat lima jahitan," terang Simon Tarigan.
Dalam kaitan ini, kedua korban pun telah membuat laporan ke Polsek Pancur Batu dengan nomor LP/ B/ 74/ lll/ 2024/ SPKT/ Polsek Pancurbatu/ Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara, tanggal 1 Maret 2024, pukul 15.54 WIB atas nama pelapor Simon Tarigan.
Satu lagi bukti laporan bernomor LP/ B/ 75/ lll/ 2024/ SPKT/Polsek Pancur Batu/ Polrestabes Medan/ Polda Sumatera Utara, tanggal 1 Maret 2024 pukul 16.27 WIB atas nama pelapor Ivan Sanzes.
Kedua korban berharap polisi segera meringkus komplotan preman tersebut.
"Kami ini cuma sopir yang hanya mencari nafkah untuk menghidupi keluarga di rumah. Kalau kami gak kerja, keluarga kami mau makan apa bang," ucap Simon dengan mata berkaca-kaca. *
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News