Medan , MPOL: Dirut Bank Sumut
Babay Parid Wazdi mengatakan perkembangan
bank Sumut hingga saat ini semakin baik. Hal itu ditanda dengan kondisi ekonomi Tahun 2024 yang cukup berat namun diantara 5 bank besar hanya Bank Sumut yang pendanaanya baik.
Baca Juga:
Hal itu dikatakan
Babay Parid Wazdi saat berbuka puasa bersama
media bertemakan,"Bersatu dalam Silaturahmi, Kuat Dalam Sinergi", Selasa (18/3).
Hadir dalam acara buka bersama itu selain Dirut Bank Sumut
Babay Parid Wazdi juga sejumlah direktur dan para pejabat utama.
Kemudian, dari Media, Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik SE yang juga pemimpin umum/pemimpin redaksi Harian Medan Pos, ketua SMSI Sumut Erris Napitupulu, Ketua JMSI Sumut Riyanto Aqly, Pemred Harian Analisa War Jamil, para pemimpin redaksi lainnya dan wartawan.
"Bank Sumut masih
inklusi keuangan. Tanpa
media inklusi keuangan tidak berjalan dengan baik. Tanpa
media tidak bisa melakukan sosialisasi dan menyebarkan informasi soal
inklusi keuangan," terang Babay.
Disebutkan, walau dengan keuangan yang baik, Bank Sumut, sebagaimana penekanan presiden Prabowo tetap ikut efisiensi keteladanan.
"Saya selaku Direktur Utama memastikan ikut efisiensi keteladanan. Artinya, sebagai pimpinan harus bisa menjadi teladan efisiensi dilingkungan kerja, seperti halnya perjalanan dinas yang efisiensi, penampilan dan pengeluaran lainnya," ujarnya.
Lebih jauh dikatakan, perkembangan Bank Sumut terus mendapatkan laba. Dan pada tahun 2024 sekitar 471 miliar. Hampir Rp.500 milyar, Bank Sumut memberikan efiden ke kabupaten kota.
Sementara Ketua PWI Sumut, H Farianda Putra Sinik,SE mengatakan, bangga dengan inklusi laba yang diraih Bank Sumut.
"Sebagai wartawan kita patut berbangga dengan inklusi yang diraih Bank Sumut, sebagaimana keterangan pak Dirut, itu tidak terlepas dari peran
media.Semoga tahun depan makin untung," kata Farianda dengan canda sewajarnya kita wartawan dibagi keuntungan, disambut tepuk tangan wartawan.
Dalam kesempatan itu, Ustaz Abdil Muhadir dalam tausiahnya mengatakan, ada 3 macam dalam bersahabat. Pertama kawan seperti obat, kedua kawan yang memburuk-burukkan dan tiga kawan yang memotivasi. Carilah teman yang tanpa ada unsur paksaan.
"Teman ketawa banyak tapi teman sejati adalah yang masih memberikan perhatian dikala kita sedang kesusahan karena itu, carilah sahabat yang membawa manfaat," imbuhnya.***
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan