Taput, MPOL -Putra kelahiran Pahae, Tapanuli Utara (Taput), Drs
Gandi Parapat sejak Minggu (4/5/2025) hingga Selasa (6/5/2025) lalu bertemu dengan masyarakat Luat Pahae, membicarakan
Aek Sarulla.
Baca Juga:
Kata
Gandi Parapat, Luat Pahae adalah tanah kelahirannya, sampai mati akan diingat dimanapun ia berada.
Peristiwa banjir bandang pada 29 Desember 2024 lalu yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, dengan kayu besar beribu ton bekas penebangan sekitar 30 tahun lalu tidak ada kayu yang baru.
Disusul lagi banjir bandang beberapa minggu yang lalu tanpa kayu, namun ketakutan tetap menghantui masyarakar karena sungai
Aek Sarulla belum diluruskan.
Peristiwa bencana
Aek Sarulla tersebut telah dilaporkan
Gandi Parapat secara singkat ke Bupati Taput Taripar Hutabarat pada Senin (5/5/2025) dan berharap Pemkab Taput harus meluruskan
Aek Sarulla tersebut.
"Saya dari dulu selalu tanggap terhadap situasi tanah kelahiran saya dengan berbagai resiko. Sekitar 30 thn yang lalu, saya melarang perusahaan besar untuk mengambil kayu dari atas kota kecamatan Sarulla dengan melaksanakan unjukrasa dan menyurati Presiden", kata
Gandi Parapat.
Dengan surat tersebut, lanjut Korwil
PMPHI Sumut itu, Presiden Megawati mencabut izin penebangan akhirnya belum semua dibabat, namun menurut informasi beribu ton kayu yang sudah ditebang tidak bisa diproduksi.
"Saya bahkan dimarah Namboru Br Parapat dan Amang Boru Gultom karena tidak datang ke rumahnya di Silompa Gadong ujung
Aek Sarulla menyebar sebelum menyatu ke Aek Batang toru, yang terkena Banjir Bandang. Untung ada pohon-pohob Coklat ini menahan kayu-kayu besar sehingga tidak rusak rumah kita ini", ujar Gandi.
"Semakin senangnya, Namboru saya ini memotong ayam jagonya yang tidak mati karena dalam peristiwa tersebut kandang ayam belum dikunci. Jadi beterbangan ke pohon coklat disekitar rumah ini.Hanya anak ayam dan babi yang mati", cetusnya.
Namun upaya masyarakat agar arus
Aek Sarulla terkendali kalau terjadi banjir bandang maupun banjir biasa belum maksimal.
Menurut Dinas PU Taput maupun Sumut,
Aek Sarulla itu harus diluruskan dari Hulu sampai Hilir, namun saat ini terkendala dana dan apa mau masyarakat disekitar diluruskan.
Kami telah berjanji ke Dinas PU ikut memberi masukan ke masyarakat agar tidak salah paham kalau pemerintah/PU nantinya meluruskan guna mengurangi bahaya bila ada Banjir Bandang.
"Namboru dan Amang Boru mengatakan beberapa peristiwa di Pahae ini seingat saya Gandi selalu hadir memberikan semangat dan doa atas kunjungan mu ini kita potong Ayam".
Harapan seluruh masyarakat Pahae Jae baik yang tinggal di Luar Pahae maupun di parserakan agar pemerintah segera mengatasi musibah
Aek Sarulla dengan cara meluruskan dan membuat tembok biar terarah
Aek Sarulla.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News