P.Siantar, MPOL -Diawal Tahun Pelajaran (TP) 2024/2025 ,
Komite Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pematangsiantar ajak masyarakat tidak apriori dan Obyektif dalam melihat moment pelepasan siswa.
Baca Juga:
Hal itu disampaikan Ketua
Komite MAN Pematangsiantar Imran Simanjuntak, S. Ag, MA didampingi Sekretaris
Komite Ir. Cut Hasballah
pada gelar pertemuan Madrasah,
Komite, dan Orang tua Siswa, terkait rencana kegiatan pelepasan siswa MAN dengan Tema "Teruslah melangkah, ada doa dalam setiap asa" . Kamis (08/05/2025) di lokasi MAN setempat.
Ketua
Komite MAN Pematangsiantar Imran Simanjuntak, mengajak seluruh masyarakat tidak apriori dan bersikap obyektif dalam melihat dan menganalisa moment pelepasan siswa terkhusus MAN Pematangsiantar.
" ada beberapa hal yang harus menjadi bahan penilaiaan dan pertimbangan untuk melakukan dan memutuskan pelaksanaan pelepasan siswa," ujar Imran.
Pertama, sejak awal tahun ajaran berjalan, pihak komite telah menerima dan membahas usulan program pihak sekolah, hingga program pelepasan siswa itu adalah salah satu program yang telah disetujui oleh komite dalam rapat bersama seluruh wali siswa.
Kedua, esensi kegiatan dimaksud lebih mengedepankan nilai nilai edukasi, kebersamaan, Kekompakan, Solidaritas, Kebahagiaan, dan akhir dari sebuah kompetisi yang dijalani selama 3 tahun yang dirajut dalam sebuah kegiatan akbar, untuk saling berpamitan baik yang melanjut keperguruan tinggi maupun yang tidak melanjut. Juga pelepasan keluh kesah dan mohon doa restu kepada guru yang telah membimbing selama di Madrasah.
Ketiga, Terkait surat pemberitahuan yang di berikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Sumatera Utara tertanggal 19 April 2025, Pihak
Komite langsung merespon dengan positif dan melaksanakan rapat komite, wali siswa dan Wali Kelas XII pada selasa 29 April guna membahas surat tersebut dengan kesepakatan.
Mengingat, imbuh Imran sejak awal programnya bukanlah darma wisata, dan persiapan yang telah dilakukan sejak tahun awal ajaran berjalan serta kesiapan Walisiswa, Siswa sudah 80 % lebih serta dikhawatirkan akan mengganggu sikologi para siswa kelas XII dan berdampak kurang baik untuk siswa kelas X, XI karna telah berlatih persembahan kreatifitas seni , maka kegiatan pelepasan tetap dilakukan dengan tetap berpegang pada nilai esensi kegiatan lebih mengedepankan edukasi seperti yang telah dijelaskan diatas, serta tetap mempedomani surat Kabid Penmad Kanwil Sumut.
Keempat, Terkait dengan narasi bahasa yang membebankan wali siswa, menurut hasil rapat
komite bersama wali siswa bersifat relatif, dibutuhkan cara dan pola untuk mengatasi apa yang sudah menjadi program sejak satu tahun awal. Banyak kolaborasi siswa dan Wali siswa untuk mengatasinya hingga tidak menjadi beban dan ini adalah bahagian dari pembelajaran juga.
Dan Alhamdulillah semua siswa telah sempurna dalam mengatasi hal tersebut sebelum pelaksanaan ujian akhir.
Maka berdasarkan hal tersebut, komite dan wali siswa tetap mensupport pihak sekolah untuk melaksanakan pelepasan , melalui acara akbar yang berbasis pada ajang kreatifitas seni budaya dan pelepasan yang khidmat dan memiliki nilai religius tinggi.
"Semoga menjadi pelajaran dan manfaat bagi kita semua, " harap Imran.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News