Medan, MPOL-Kordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesis (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs
Gandi Parapat mengaku tidak tertarik dengan seruan atau ajakan
Ephorus HKBP agar PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang beroperasi di Porsea, Kabupaten Toba, Sumut ditutup.
Baca Juga:
"Kami tidak tertarik dengan seruan terbuka
Ephorus HKBP tutup
PT TPL. Tapi di HKBP saya menghormatinya karena saya warga HKBP", kata
Gandi Parapat saat ditanya wartawan di Medan, Kamis (8/5/2025).
Gandi Parapat pun menduga jika seruan Ephorus tersebut sebagai cikal dari gereja harus berpolitik.
Kata
Gandi Parapat, persoalan tutup atau buka
PT TPL, itu merupakan hak atau urusan pemerintah. Masyarakat boleh bersuara memintah menutup atau buka
PT TPL, tapi pemerintah yang mengeksekusinya karena pemerintah yang memberi izin.
"Saya sangat menghormati penggembalaan para pendeta atau Ephorus yang sering mengandalkan Doa untuk menghadapi berbagai problem yang dialami manusia, terutama warganya yang mengalami berbagai persoalan atau problema hidup. Itulah kelebihan atau kekuatan para pendeta, bukan harus bersorak seperti yang dilakukan
Ephorus HKBP sekarang meminta tutup
PT TPL", ujar
Gandi Parapat.
"Jadi sekali lagi saya tidak bangga apa yang dilakukan
Ephorus HKBP sekarang terhadap
PT TPL, tapi kami bangga terhadap masyarakat yang memprotes yang salah. Pemerintah harus mendengar atau merespon suara rakyat", katanya.
Harus diingat kata Korwil
PMPHI Sumut itu, TPL yang dulunya PT
Indorayon sudah pernah ditentang lapisan masyarakat dengan berjuang berdarah-darah dan para pendeta ataupun pimpinan gereja berdoa agar Tuhan memberi yang terbaik bagi warganya juga bagi negara sehingga
Indorayon berubah menjadi
PT TPL.
Jika Ephorus menilai kehadiran
PT TPL mengganggu atau merugikan masyarakat, saran Gandi sebaiknya bicara kepada pemerintah atau Presiden, baik langsung maupun melalui surat.
" Dan TPL sudah menanami bekas penebangan kayu, itu semua seijin pemerintah, kalau Pemerintah salah atau bodoh, kepada pemerintahlah Ephorus keberatan bukan kepada pengusaha atau
PT TPL. Dimana kesakralan Ephorus yang selama ini sangat dihormati jemaat HKBP", ujarnya.
"Kami juga curiga Ephorus bersuara bisa-bisa disuruh
PT TPL, karena bahan bakunya sekarang berkurang, bukan seperti dulu. Saat ini TPL harus menanam dulu baru bisa berproduksi", pungkas
Gandi Parapat.**
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News