Medan, MPOL -Peristiwa penembakan yang dilakukan
Kapolres Belawan pada Minggu (4/5/2025) dinihari di kawasan jalan tol Belawan, diyakini guna penyelamatan diri dan keselamatan masyarakat. Karenanya tindakan penyelamatan masyarakat dan diri patut diapresiasi.
Baca Juga:
Hal tersebut dikemukakan Kordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs
Gandi Parapat di Medan, Jumat (9/5/2025).
Menjawab wartawan,
Gandi Parapat menyebut, dari informasi yang diperolehnya,
Kapolres Belawan AKBP
Oloan Siahaan saat itu dalam tugas menghadapi aksi
tawuran kelompok pemuda yang menyasar hingga ke jalan tol yang sangat membahayakan pengguna jalan tol pada dini hari itu.
Saat itu Kapolres dihadang oleh kelompok yang katanya pelaku
tawuran dengan senjata tajam atau klewang.
"Untung Kapolres cekatan bertugas dengan menggunakan senjata yang diberi pemerintah kepadanya. Kalau tidak kita tidak tahu apa yang terjadi, kata beberapa warga kepada kami di Belawan saat kami menelusuri peristiwa itu", ujar Korwil
PMPHI Sumut Gandi Parapat.
Jadi lanjut
Gandi Parapat, dalam hal peristiwa matinya seorang pelaku kejahatan seperti pelaku
tawuran di Belawan, harus betul diselidiki. Jangan langsung diberi hukuman kepada polisi yang melakukan tindakan pengamanan.
" Kami dan sejumlah tokoh masyarakat sangat mengapresiasi tindakan tegas
Kapolres Belawan untuk menyelamatkan masyarakat, juga keselamatan pengguna jalan tol dan diri Kapolres sendiri", kata Gandi.
"Mungkin juga selama ini pengguna jalan tol sudah sangat ketakutan kalau melintas di malam hari. Para penjahat yang dikatakan bajing loncat informasinya juga ada beraksi malam hari".
" Untuk itu pemerintah terutama Kapolri dan Kapoldasu menyelidiki peristiwa itu, termasuk atas tewasnya seorang pelaku
tawuran, dan memberi penghargaan kepada petugas kepolisian yang berani menghadapi bahaya kematian", ujarnya.
Pun demikian
Gandi Parapat menyebut, Kapoldasu menonaktifkan
Kapolres Belawan, hal itu tidak masalah, dimungkinkan untuk mempermudah proses penyelidikan atas tindakan Kapolres yang melakukan penembakan hingga mengakibatkan seseorang meninggal dunia.
Menurut Gandi tindakan Kapoldasu itu juga sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi dalam penyelidikan kasus penyerangan mobil
Oloan Siahaan oleh kelompok
tawuran, yang berujung pada penembakan dan mengakibatkan seorang pelaku penyerangan meninggal.
"Tapi kami sangat berharap Kapoldasu harus benar-benar melihat situasi, jangan karena mungkin ada kebencian kepada anggotanya sehingga dinonaktifkan dari jabatan.
Dan jika dalam penyelidikan
Kapolres Belawan benar-benar bertindak sesuai aturan untuk menyelamatkan dirinya dan masyarakat, Kapolri atau Kapoldasu diharapkan mengembalikan jabatan semula sebagai
Kapolres Belawan kepada AKBP
Oloan Siahaan seperti harapan tokoh masyarakat, tokoh pemuda , tokoh agama dan masyarakat Belawan.
"Kami sangat terharu melihat banyaknya papan bunga di Mapolres Belawan dari berbagai lapisan masyarakat yang mendukung tindakan tegas Kapolres. Kami dalam waktu dekat juga akan memberi semangat atas selamatnya Kapolres Belwan dari ancaman pembunuhan dalam tugas negara pada Minggu dinihari lalu", pungkas
Gandi Parapat.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News