Medan, MPOL - Polrestabes Medan tak main-main dalam menindak dan memberantas aksi premanisme yang meresahkan warga Kota Medan dan sekitarnya. Bersama Polsek jajaran, Polrestabes mengamankan puluhan orang beraksi ala premanisme dengan modus menjadi juru parkir (jukir), baik yang mendapatkan mandat parkir dan menerapkan tarif parkir selangit maupun jukir ilegal.
Baca Juga:
Sebanyak 71 orang diamankan dalam satu hari ini dari berbagai wilayah kemudian dilakukan pembinaan. Setelah itu, mereka pun lalu dipulangkan.
Selain itu, polisi juga meringkus sembilan orang yang aksinya menjurus ke arah premanisme. Kesembilan orang itu mengantongi dan mengancam korbannya menggunakan senjata tajam (sajam). Mereka yang ditangkap dalam kurun tiga hari kini sudah ditetapkan tersangka dan ditahan.
Kapolrestabes Medan, KBP Gidion Arif Setyawan menjelaskan kegiatan operasi dilakukan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat. Maka dari itu, satgas anti premanisme pun dibentuk untuk melakukan gerakan sama demi terciptanya situasi yang kondusif.
"Pernyataan dan keputusan pembentukan satgas anti premanisme tingkat nasional maka kita di Polrestabes Medan melakukan gerakan yang sama, semangat yang sama dan rencana aksi yang sama," kata Gidion saat merilis kasus tersebut di Polrestabes Medan, Sabtu (10/5/2025) sore.
Dalam satu hari ini, sambung Gidion, pihaknya melaksanakan operasi anti premanisme yang juga dilakukan seluruh polsek jajaran dan Satreskrim Polrestabes Medan.
"Premanisme ini termasuk di dalamnya bibit kearoganan, mengekspresikan rasa marah berlebihan yang kemudian viral dan jadi keresahan masyarakat," ujarnya.
"Penampilan mereka di ruang publik yang menampilkan kearoganan tadi tidak jarang kemudian mengancam menggunakan sajam," sambungnya.
Calon jenderal Polri ini menjelaskan ada 71 orang yang diamankan lalu dilakukan pembinaan. Dirinya sempat berkomunikasi dengan puluhan orang tersebut yang sebagian merupakan jukir, baik yang mendapat mandat parkir maupun jukir ilegal.
"Mereka ini para petugas parkir yang kebanyakan mengutip lebih dari tarif parkirnya, ini menjadi keresahan di ruang publik. Makanya saya sampaikan di hadapan mereka sebagai sebuah peringatan dan pembinaan bahwa kita menciptakan ruang aman dan nyaman untuk masyarakat," tuturnya.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News