Senin, 30 Juni 2025

Bahrumsyah: Masa Depan Anak-anak Belawan Harus Diselamatkan

Rifki Warisan - Sabtu, 10 Mei 2025 20:52 WIB
Bahrumsyah: Masa Depan Anak-anak Belawan Harus Diselamatkan
Istimewa
Anggota DPRD Medan, HT. Bahrumsyah, saat sosialisasi Perda tentang Penanggulangan Kemiskinan yang dilaksanakan di dua lokasi berbeda di Kecamatan Medan Belawan, Sabtu (10/5/2025)
Medan, MPOL -Legislator dari Dapil II meliputi Kecamatan Medan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Belawan, HT. Bahrumsyah, SH, MH, mengatakan masa depan anak-anak Belawan harus diselamatkan. Hal ini penting, dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045.

Baca Juga:
Hal ini dikatakannya saat melaksanakan Sosialisasi ke V Produk Hukum Daerah Tahun Anggaran (TA) 2025 Perda Kota Medan Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan yang dilaksanakan di dua lokasi berbeda di Kecamatan Medan Belawan, Sabtu (10/5/2025).

Kedua lokasi itu, masing-masing di Jalan Pelabuhan Raya, Gang 2 Titi Panjang, Lingkungan 35, Kelurahan Belawan 2, dan di Jalan Selebes, Gang Alfalah 1, Linkungan 37, Kelurahan Belawan 2, Kecamatan Medan Belawan.

Salah satu indikator terjadinya tawuran di Belawan, kata Bahrumsyah, adalah kemiskinan. Para orang tua sibuk mencari nafkah, sehingga mengabaikan kondisi anak di rumah dan tidak mau tahu anak pergi kemana.

Kemudian, sebut Bahrumsyah, kondisi rumah tidak layak huni membuat anak tidak betah di rumah, sehingga mencari rumah kedua. "Ternyata, rumah kedua itu tidak lebih baik. Tanpa mereka sadari, lingkungan rumah kedua anak inilah menjadikan anak terlibat tawuran," ungkapnya.

Dampak lainnya, sambung Bahrumsyah, adalah pendidikan. Banyak anak-anak di Belawan putus sekolah. Anak tamatan SD dan SMP tidak sanggup melanjutkan pendidikan ke sekolah swasta, karena ketidakmampuan biaya. Akibatnya, jumlah anak Belawan putus sekolah dan berpendidikan rendah bertambah setiap tahun.

"SMP dan SMA Negeri di Belawan itu cuma satu, sementara di kecamatan lain berlebih. Dengan sistem PPDB yang ada, potensi anak-anak Belawan masuk ke sekolah negeri itu kecil," katanya.

Kondisi ini, tambah Bahrumsyah, menjadi potensi meningkatnya pengangguran serta pemicu persoalan sosial. "Tidak sedikit anak-anak putus sekolah terjerat jaringan narkoba serta menjadi bagian dari kelompok tawuran. Walaupun persoalan tawuran itu tidak harus miskin, sebab banyak juga daerah lain tidak seperti di Belawan," ujarnya.

Pemerintah Daerah, lanjut Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Medan itu, perlu menambah sekolah negeri di Belawan, terutama SMK. "Di Belawan itu tidak ada SMK, sementara di Labuhan ada dua. Selain itu, perlu dibuat Balai Latihan Kerja (BLK) bagi anak-anak yang sudah tamat sekolah," katanya.

Persoalan tawuran, menurut Wakil Ketua Komisi III itu, tidak semata-mata masalah pengamanan dan penindakan hukum semata, karena dampaknya kurang baik terhadap perkembangan jiwa anak.

"Anak perlu pembinaan, makanya harus ada upaya pembinaan nyata dilakukan secara bersama oleh semua pihak. Pemko Medan wajib ikut mengintervensi hal ini," katanya.

Bahrumsyah mengakui, pernah menyarankan agar Belawan dijadikan kawasan khusus kota. Kawasan khusus ini, sebutnya, bukan hanya pembangunan fisik semata, tetapi lebih kepada memberi perhatian lebih khusus untuk menyelamatkan anak-anak.

"Generasi ini perlu diselamatkan. Kalau tidak, kita akan kehilangan satu generasi dan generasi emas yang diharapkan tidak akan tercapai. Anak-anak itu berada di usia produktif, yakni berusia antara 10 sampai 20 tahun," katanya. **

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Bahrumsyah: Masih Banyak Warga Miskin di Medan Tak Tahu Haknya
Lailatul Badri Minta Realisasikan 10 Persen PAD Untuk Penanggulangan Kemiskinan
Abdul Rahman Nasution Dipilih Kembali Menjadi Anggota DPRD Kota Medan
Bahrumsyah: DPRD dan Pemko Medan Serius Tanggulangi Kemiskinan
M. Haris : Insya Allah, ARN Kembali Menjadi Anggota DPRD Kota Medan 2024-2029
Hujan Deras Tak Menyurutkan Langkah Warga Sekip Hadiri Sosialisasi Abdul Rahman Nasution
komentar
beritaTerbaru