Medan, MPOL - Komplotan pelaku yang membegal seorang
driver ojek online (ojol) di Medan Polonia, hingga kini belum tertangkap. Satu minggu berlalu, sejumlah pelaku yang merampas sepeda motor dan handphone korban belum ada satupun yang diringkus.
Baca Juga:
Diketahui, korban Fonso Firdaus Ginting (53) warga Komplek Denai Asri, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, ditodong senjata tajam (sajam) jenis pisau saat sedang mengantar
penumpangnya. Korban menduga, pelaku yang membegalnya adalah
penumpang dan teman-temannya.
Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendrik Fernandes Aritonang ketika dikonfirmasi mengatakan sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Mohon doanya semoga cepat terungkap, karena kami masih bekerja di lapangan. Terima kasih," kayanya kepada Medan Pos, Sabtu (28/6/2025)
Sebelumnya,
driver ojek online (ojol) kembali menjadi sasaran
pencurian dengan kekerasan (
curas). Korban yang sedang mencari nafkah itu dibegal oleh
penumpang dan
komplotannya yang sudah menunggu. Aksi pencurian baik itu
curas dan curanmor kembali muncul menjelang HUT Polri ke 79 tahun yang jatuh pada 1 Juli mendatang.
Dari video yang diterima dan dilihat Medan Pos, Minggu (22/6/2026) siang, peristiwa yang dialami korban bernama Fonso Firdaus Ginting (53) warga Komplek Denai Asri, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, terjadi di kawasan Hermes Jalan Mongonsidi, tepatnya di Jalan Pembangunan Karya, Kecamatan Medan Polonia, Minggu (22/6/2026) dini hari.
"Selamat malam rekan-rekan ojol. Tadi saya dapat order jam 02.15. Nama saya Fonso Firdaus tinggal di Tembung. Ternyata orang yang order tadi memang sudah gak cukup rating. Jadi yang order tadi tujuannya ke Masjid Ar-Ridho kawasan Polonia-Starban tujuan ke Katamso, ongkos Rp 12.000," kata korban lewat video yang dibuatnya.
"Tadinya saya gak enak, karena cuma sebelumnya pernah jemput
penumpang GoRide ke situ jadi agak membesarkan hati saya lah mudah-mudahan gak terjadi. Ternyata sebelum sampai titik yang order ini si Andre ini ternyata anak-anak," sambungnya.
Korban menjelaskan setelah
penumpangnya menaiki sepeda motor korban, pelaku meminta korban untuk menunggu sebentar masuk ke dalam gang dengan alasan singgah ke kedai membeli rokok.
"(Kata pelaku) lewat gang ini pak, nanti saya tunjukkan jalannya. Oke saya bilang, saya gak tahu jalannya. Tapi begitu lewat gang itu karena sepi, muncul lah dua orang bawa pisau. Saya masih di kereta mau
ditusuk. Karena posisi saya hampir kena pisaunya, jatuh lah saya. Penumpang saya si Andre yang di belakang tadi menahan kereta saya supaya gak jatuh," ungkapnya.
Lantaran kejadian begitu cepat, korban tidak memperhatikan handphonenya. Dengan sekejap motor Vario dan hp korban dibawa kabur para pelaku.
Terkait kejadian ini, Kapolsek Medan Baru Kompol Hendrik Fernandez Aritonang ketika dikonfirmasi berjanji akan mengungkap kasus tersebut.
"Tindak lanjutnya akan kami lidik dan ungkap. Semoga pelaku segera tertangkap. Mohon doanya," kata Hendrik kepada Medan Pos, Minggu (22/6/2025) sore. *
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News