Jumat, 18 Juli 2025

Terimakasih KPK!: Warga Medan 'Rayakan' Penangkapan Topan Obaja Putra Ginting

Redaksi - Senin, 30 Juni 2025 16:58 WIB
Terimakasih KPK!: Warga Medan 'Rayakan' Penangkapan Topan Obaja Putra Ginting
Karangan buka ucapan terimakasih dari masyarakat kepada KPK atas penangkapan Kadis PUPR Sumut Topan Ginting terlibat dugaan korupsi.(ist)
Medan, MPOL: Penangkapan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), disambut hangat oleh sejumlah elemen masyarakat di Kota Medan.

Baca Juga:
Senin (30/6/2025), warga Medan mengekspresikan rasa lega dan dukungan terhadap langkah KPK dengan memasang karangan bunga di tiga titik strategis kota: depan Taman Cadika, komplek perumahan Citra Wisata di Jalan Karya Wisata, dan sekitar Lapangan Merdeka di Jalan Pulau Pinang.

Karangan bunga tersebut berisi ucapan terima kasih kepada KPK atas penangkapan Topan Ginting yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara. Di antaranya bertuliskan: "Terima kasih KPK atas ditangkapnya Kadis PUPR Topan Ginting", dengan berbagai pengirim mulai dari "Stadion Teladan dan Lapangan Merdeka", "Korban Galian Drainase", hingga "Warga yang Terzalimi".

Ungkapan Kekecewaan
Menanggapi fenomena ini, Pemerhati Sosial Sumatera Utara, Abyadi Siregar, menyebut bahwa munculnya karangan bunga ini merupakan bentuk ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap sosok Topan Ginting sekaligus terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

"Saya pikir fenomena ini wajar saja. Mungkin selama ini masyarakat mengira Topan Ginting adalah sosok tegas dan berwibawa. Tapi ternyata sebaliknya, kini dia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," ujar Abyadi kepada wartawan, Senin.

Kepala Ombudsman Sumut periode 2014–2024 itu menilai, aksi ini juga merupakan sinyal kritik terhadap kepemimpinan Gubernur Sumut Bobby Nasution, yang belum genap enam bulan menjabat. Menurutnya, banyak pejabat yang selama ini merasa 'terlindungi' karena kedekatan dengan Bobby ketika masih menjabat Wali Kota Medan.

"Sejak kekuasaan nasional bergeser, kekuatan Bobby ternyata tidak sekuat dulu. Penangkapan Topan Ginting, salah satu pejabat kepercayaannya, menjadi bukti nyata," imbuh Abyadi.

*Harapan Baru untuk Penegakan Hukum
Lebih lanjut, Abyadi menyatakan bahwa gelombang dukungan terhadap KPK mencerminkan harapan masyarakat yang selama ini kecewa atas lambannya penanganan berbagai kasus hukum, terutama yang melibatkan lingkaran kekuasaan di era pemerintahan sebelumnya.

"Masyarakat mulai menaruh harapan besar kepada KPK. Mereka ingin kasus-kasus lain yang juga sarat dugaan korupsi seperti proyek Blok Medan, Lapangan Merdeka, dan Kebun Bunga diusut hingga tuntas. Seluruh proyek itu menghabiskan anggaran besar dari APBD, tapi hasilnya justru tidak memuaskan," tegasnya.

Fenomena karangan bunga ini menjadi simbol kuat bahwa publik tidak tinggal diam. Mereka bersuara dengan cara damai, namun penuh makna: meminta penegakan hukum yang adil dan transparan, serta bersih dari intervensi politik. (kcu)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan
SHARE:
Tags
beritaTerkait
BPK RI Perwakilan Sumut Temukan Dugaan Mark Up Ramadhan Fair XVIII Tahun 2024, Pelaksana Disdikbud Medan dan PT.AGK Selaku EO
Tanggapi OTT KPK dan penggantian Kajati Sumut, Pakar Hukum Pidana Dr Djonggi, SH, MH: Panggil Gubsu Periksa Aliran Dana
Penanganan Kasus Korupsi di Polres Batu Bara Tumpul, Kinerja Unit Tipikor Dipertanyakan
KPK Harus Punya Nyali Untuk Jerat Gubernur Sumut Dalam Kasus OTT Topan Ginting
19 Item Dugaan Korupsi Kades Mbaruai Biru Biru Dilaporkan ke Polisi,  Kades Bungkam
Tersangka Korupsi Topan Ginting Masih Ketua Perbakin Medan, Hanjaya: Perbakin jangan dikaitkan dengan kasus korupsi
komentar
beritaTerbaru