Minggu, 20 Juli 2025

Masyarakat Resah, Penebangan Kayu Di Kecamatan Parmonangan Rusak Infrastruktur Jalan

Darwin Manalu - Sabtu, 19 Juli 2025 13:14 WIB
Masyarakat Resah,  Penebangan Kayu Di Kecamatan Parmonangan Rusak Infrastruktur Jalan
Ist
Jalan dari Dusun Parratusan menuju Dusun Sihopong Desa Manalu Dolok yang sudah rudak akibat maraknya penebangan kayu sehingga sulit dilintasi warga Desa Hutatua.
Taput, MPOL -Maraknya penebangan kayu alam dan pinus merupakan penyebab utama kerusakan alam dan insfrastruktur, khususnya jalan di Kecamatan Parmonangan Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).

Baca Juga:

Pantauan beberapa awak media yang turun langsung ke lokasi, Jumat (18/7) tampak sejumlah jalan banyak yang rusak dibeberapa titik penebangan kayu.

Terpantau di sepanjang jalan Dusun Parratusan ke Dusun Sihopong Desa Manalu Dolok yang merupakan satu-satunya akses jalan menuju Desa Hutatua yang merupakan desa terpencil di Parmonangan Timur sudah rusak.

Rusaknya badan jalan tidak lepas dari lalu lalang mobi truck pengangkut kayu yang berlokasi di Dusun Sihopong.

Kades Hutatua Tomus Manalu sangat menyesalkan aksi maraknya penebangan kayu di Dusun Sihopong itu.

Selain merusak jalan, penebangan kayu itu juga merusak alam dan hutan. Dimana lokasi penebangan kayu itu persis di tebing dekat jalan yang suatu saat akan mengakibatkan longsor dan menutupi badan jalan.

Juga akibat penebangan itu tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan bahaya banjir, karena limbah kayu penebangan sudah menimbun bantaran sungai.

" Beruntung saat ini masih musim kemarau, apabila sudah musim penghuian, longsorlah yang kita takutkan, " ucapnya.

Kata Tomus, Jalan yang telah rusak itu merupakan satu-satunya akses penghubung ke desa kami, tidak ada alternatif lain.

Beberapa puluh tahun yang lalu, desa kami ini sangat jauh tertinggal dari desa lain di Kecamatan Parmonangan karena sulit dijangkau.

Masyarakat masih berjalan kaki dengan kuda beban (hoda boban) membawa hasil pertanian untuk dijual ke pasar parmonangan.

Baru beberapa tahun belakangan ini, pemerintah membuka jalan agar bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

" Tidak bertahan lama, karena jalan yang dibuka mengalami longsor sehingga belum bisa dilalui kendaraan roda empat, " katanya.

Setelah PLTM Aek Sibundong milik PT Tamaris Hydro dibangun di Desa Manalu Dolok yang mulai beroperasi tanggal 22 Juli 2022, jalan dari Dusun Parratusan ke Dusun Sihopong menuju Desa Hutatua diperbaiki kembali.

Beberapa tahun belakangan ini lanjut Tomus, jalan itu kembali rusak akibat maraknya penebangan kayu di Dusun Sihopong.

" Mereka (pengusaha) tidak mau peduli, hanya mementingkan keuntungan saja. KPHL XII dan Dinas Lingkungan Hidup sepertinya tutup mata dengan maraknya penebangan kayu yang merusak alam dan infrastruktur jalan. Masyarakat Desa Hutatua resah dengan rusaknya jalan akibat penebangan kayu yang tidak kunjung berhenti hingga saat ini, " tegasnya kepada sejumlah awak media, Sabtu (19/7).**

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Maju Manalu
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Polres Humbahas Tangani Kasus Kebakaran Lahan Yang Menelan Korban Jiwa
Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2025: Momentum Strategis UMKM Sumatera Utara Menembus Pasar Global
Hari Kedua KKSU 2025: Animo Tinggi Masyarakat, dimeriahkan Lomba berskala Internasional
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Selenggarakan Legal Preventive Program Bersama Kementerian ATR/BPN
Perum Bulog Kanwil Sumut Telah Salurkan Bantuan Pangan Gratis Hingga 280 Ton
Geger, Wanita Lansia Tewas Ditikam di Rumahnya, Diduga Kuat Korban Perampokan-Perhiasan Hilang
komentar
beritaTerbaru