"Dia ini (FN) sering bermain judi online, game online, menjalani hubungan dengan wanita lain. Selama tiga tahun saya menikah dengannya tidak sekalipun diizinkan bersosialisasi ke bhayangkari bersama istri-istri polisi lainnya," ungkapnya.
Baca Juga:
Belakangan terkuak, ternyata hal itu diduga dibuat-buat Brigadir FN untuk menutupi perilakunya di luar. Hotma pun mengaku telah difitnah oleh suaminya sendiri kepada rekan-rekan kerjanya hingga tak pernah diizinkan untuk ikut serta dalam kegiatan Bhayangkari Polres Pakpak Bharat.
Parahnya lagi, lanjut Hotma, ia mengaku pernah diancam akan ditembak oleh Brigadir FN. Ancaman itu diduga dilakukan agar Hotma tidak mengadu ke Propam maupun atasannya.
"Ketika kami cekcok di rumah, dia (FN) ini pernah mengancam akan menembak saya menggunakan senjata api (senpi) dinasnya. Kami sudah pisah ranjang sudah empat bulan lamanya dan saat ini sedang proses bercerai di pengadilan," sebutnya.
Ia menerangkan bahwa suaminya itu manipulatif dan penuh kebohongan. Hal itu diketahui Hotma setelah mendengar omongan-omongan rekan kerja Brigadir FN yang terus menerus menjelekkan Hotma.
"Dia (FN) meminjam uang Rp 200 juta ke Polres Pakpak Bharat tanpa sepengetahuan saya. Dugaan saya, dia ini memalsukan tanda tangan saya agar pinjaman bisa cair. Saya gak tahu uang itu kemana dan digunakan untuk apa," kata Hotma dengan berlinangan air mata.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News