Kamis, 07 Agustus 2025

Ngaku Tak Pernah Dinafkahi Sejak Menikah-Diancam Ditembak, Ibu Bhayangkari Adukan Suaminya ke Kapolda

Ardi Yanuar - Rabu, 06 Agustus 2025 17:40 WIB
Ngaku Tak Pernah Dinafkahi Sejak Menikah-Diancam Ditembak, Ibu Bhayangkari Adukan Suaminya ke Kapolda
Ardi.
Hotma Ulinta menunjukkan surat yang telah ia layangkan kepada Kapolda Sumut untuk meminta perlindungan hukum dari ancaman suaminya, Brigadir FN.

Medan, MPOL - Hotma Ulinta Boru Panjaitan tak habis pikir dengan ulah suaminya. Wanita berumur 32 tahun itu mengaku selama bertahun-tahun ia merasa ditelantarkan dan tak pernah dinafkahi oleh suaminya, Brigadir FN yang bertugas di Polres Pakpak Bharat.

Baca Juga:

Ibu Bhayangkari itu pun juga mengatakan bahwa dirinya kerap diancam ditembak oleh Brigadir FN. Karena sudah cukup sabar menahan derita karena perlakukan suaminya itu, Hotma Ulinta akhirnya meminta perlindungan dan mengadu dengan menyurati Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto.

"Di sini saya Hotma Ulinta Panjaitan menyampaikan permohonan perlindungan hukum atas perbuatan yang dilakukan oleh suami saya. Di mana dia ini, suami saya, Brigadir Polisi FN tidak pernah menafkahi saya selama masa pernikahan," kata Hotma Ulinta Panjaitan kepada wartawan di Medan, Rabu (6/8/2025).

Selama menikah dengan FN sejak 2022, Hotma Ulinta tak pernah sekalipun dinafkahi. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja wanita berkulit putih itu sampai banting tulang dengan membuka usaha laundry yang didirikannya sebelum menikah dengan Brigadir FN.

Hotma menyebut Brigadir FN juga diduga gemar bermain judi online (judol) dan game online. Ia menduga kuat uang yang seharusnya diberikan kepada dirinya sebagai istri untuk keperluan rumah tangga telah habis untuk bermain judi.

Selain itu, ia juga menduga suaminya berselingkuh dengan wanita idaman lain (WIL), maupun sering memesan wanita panggilan ketika berdinas ke Kota Medan. Sebab, sebelum menikah, sempat ada seseorang wanita yang mengaku sudah dihamili Brigadir FN.

Lantaran pernikahan sudah di depan mata dan kasus itu baru diketahui Hotma, maka pernikahan tetap dilanjutkan pada tahun 2022 lalu. Bukannya berubah, kelakuan Brigadir FN malah semakin menjadi-jadi. Tiga tahun menikah, keduanya diketahui belum dikaruniai anak.

"Dia ini (FN) sering bermain judi online, game online, menjalani hubungan dengan wanita lain. Selama tiga tahun saya menikah dengannya tidak sekalipun diizinkan bersosialisasi ke bhayangkari bersama istri-istri polisi lainnya," ungkapnya.

Belakangan terkuak, ternyata hal itu diduga dibuat-buat Brigadir FN untuk menutupi perilakunya di luar. Hotma pun mengaku telah difitnah oleh suaminya sendiri kepada rekan-rekan kerjanya hingga tak pernah diizinkan untuk ikut serta dalam kegiatan Bhayangkari Polres Pakpak Bharat.

Parahnya lagi, lanjut Hotma, ia mengaku pernah diancam akan ditembak oleh Brigadir FN. Ancaman itu diduga dilakukan agar Hotma tidak mengadu ke Propam maupun atasannya.

"Ketika kami cekcok di rumah, dia (FN) ini pernah mengancam akan menembak saya menggunakan senjata api (senpi) dinasnya. Kami sudah pisah ranjang sudah empat bulan lamanya dan saat ini sedang proses bercerai di pengadilan," sebutnya.

Ia menerangkan bahwa suaminya itu manipulatif dan penuh kebohongan. Hal itu diketahui Hotma setelah mendengar omongan-omongan rekan kerja Brigadir FN yang terus menerus menjelekkan Hotma.

"Dia (FN) meminjam uang Rp 200 juta ke Polres Pakpak Bharat tanpa sepengetahuan saya. Dugaan saya, dia ini memalsukan tanda tangan saya agar pinjaman bisa cair. Saya gak tahu uang itu kemana dan digunakan untuk apa," kata Hotma dengan berlinangan air mata.

Hotma berharap Polda Sumut menindak tegas Brigadir FN karena khawatir dirinya akan ditembak atau dianiaya setelah melaporkan perlakuan suaminya ke Kapolda.

Akibat diperlakukan seperti itu, Hotma mengaku stres hingga sempat mendatangi psikiater untuk trauma healing.

"Saat ini saya merasa terancam dan saya mengalami gangguan psikis. Bahkan saya juga pernah konseling ke psikolog karena saya merasa trauma," ungkapnya.

"Saya memohon kepada Kapolda agar melindungi saya, karena yang bersangkutan masih bertugas di Polres Pakpak Bharat, saya takut jika bertemu lagi dengan yang bersangkutan. Untuk itu, saya meminta kepada Kapolda Sumut agar yang bersangkutan dipindahkan dari Polres Pakpak Bharat. Karena jika dia (FN) masih bertugas di sana, saya merasa terancam," ujarnya.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani Tampubolon ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan mengecek laporan tersebut.

"Saya belum dapat infonya, nanti saya tanyakan ya," katanya saat dikonfirmasi Medan Pos, Rabu (6/8/2025) sore.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ardi Yanuar
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Ditelantarkan dan Diancam Tembak, Bhayangkari Polres Pakpak Bharat Ngadu ke Kapolda Sumut
2 Kali 'Pecah Bintang' di Sumut, Kapolri Promosikan Irjen Dadang Hartanto Jadi Kapolda Maluku
Kompol Dedi Kurniawan Laporkan Pihak Yang Diduga Sudah Memprovokasi Nama Baiknya
Geruduk Polda Sumut, Ratusan Warga Tanjungbalai Serukan Pecat Kompol DK
Pujakesuma Polisikan Pengganggu Program Hilirisasi Sawit di Sumut
Ditres Narkoba Polda Sumut Gelar Prarekonstruksi Kasus Peredaran Ekstasi di THM Tresya Hotel Tanjungbalai
komentar
beritaTerbaru