Deli Serdang, MPOL:
Pabrik minyak makan merah pertama di Indonesia yang berada di Desa Pagar Merbau II, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten
Deli Serdang, sepi dari aktivitas.
Baca Juga:
Dari pemantauan awak media di lokasi pabrik yang diketahui diresmikan oleh mantan Presiden Joko Widodo, Jum'at (12/9/2025). Awalnya disebutkan pabrik tersebut akan kembali produksi pada akhir Agustus 2025. Tetapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan beroperasi lagi.
Kondisi pabrik yang sebelumnya sudah diresmikan Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN, Mentri Koperasi dan pejabat pejabat utama negara dan PTPN ini kondisinya sangat sepi.
Informasi dari warga sekitar, mereka tak pernah melihat pabrik berproduksi dan para karyawan yang sempat direkrut juga sudah pulang ke kampung mereka.
Dulu kos ada berapa anak anak kerja pabrik minyak makan merah itu tapi cuma kerja beberapa hari setelah itu dirumahkan. Karena tak jelas anak anak itu pulang kampung," kata Rusli warga setempat. Minggu,14/9/2025.
Roni Lesmana Maneger Pabrik saat dikonfirmasi membantah kalau pabrik minyak makan merah
mangkrak, ia mengakui kalau saat ini ada kendala dalam produksi dan pemasaran hingga produksi berdasarkan pesanan.
Kami punya stock barang jadi sekitar 10 ton minyak makan merah yang kita jual dengan harga premium sekitar Rp 25.000 perkilo. Memang mahal karena kualitas dari barang jadi kita bisa lebih baik dari pada produk minyak makan lain. Nilai gizi juga lebih tinggi. Kalau dibilang pabrik
mangkrak itu tidak ya, justru produksi kita bisa makin meningkat dari sebelumnya 10 ton kini bisa 15 ton," ujar Roni.
Saat ditanya apa yang menjadi kendala mengapa produksi tidak setiap hari, Roni mengatakan bahwa untuk pemasaran saat ini masih ada kendala.
Memang untuk pemasaran ada kendala. Karena daya pembeli masyarakat juga tertentu dengan harga yang meskinya dimarket place masih standar. Terkait karyawan sebelumnya memang ada 30 orang tapi kini tinggal 10 orang," kilahnya.
Sebelumnya,
Pabrik minyak makan merah di Pagar Merbau,
Deli Serdang mulai dibangun pada 2/12/2022 lalu yang dilakukan peletakan batu pertama oleh Menkop UKM Teten Masduki bersama Koprasi Kopuja yang mengelola pabrik. Adapun modal pembangunan pabrik ini dikabarkan bernilai investasi 23 milyar rupiah.
Minyak makan merah diproduksi untuk membantu masyarakat yang saat itu mengalami kesulitan membeli minyak makan karena harganya mahal di kisaran 20 ribuan keatas perkilo. Minyak makan merah dianggap akan menjadi solusi membantu masyarakat karena dapat dijual dengan harga Rp 15.000 perkilo dibawah harga minyak makan lainnya.
Untuk pemasaran rencananya bekerjasama dengan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) dan rencana awal akan beredar pada tahun 2023. Namun berjalan kegiatan diundur hingga baru dapat diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada 14 Maret 2024 lalu.
Pabrik Minyak Makan Merah dibangun di Sumatera Utara sebanyak 5 pabrik yang difasilitasi oleh Kemenkop UKM dan untuk di
Deli Serdang adalah yang pertama kali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Ini merupakan pabrik minyak makan merah pertama di Indonesia dengan kapasitas 10 ton perhari CPO dengan hasil minyak makan merah sebanyak 7,5 ton perhari dan dapat menyerap jumlah tenaga kerja sebanyak 36 orang.
Pabrik dikelola Koperasi Pujakesuma ( Kopuja) bekerja sama dengan PTPN group dan di Sumatera utara ada tiga pabrik minyak makan merah dengan kapasitas produksi 10 ton CPO dan hasil 7,5 ton perhari diantaranya, Pagar Merbau Deliserdang, Kabupaten Langkat dan Kabupaten Asahan.
Tiga koperasi dipercaya menkop mengelola pabrik minyak makan merah yaitu Koperasi Sawit Unggul Sejahtera di Langkat, Koperasi Petani Pujakesuma di
Deli Serdang dan Koperasi Produsen Petani Bukit Kijang Asahan.
Pengadaan lahan pembangunan pabrik didukung PTPN 3 dan PTPN2. Termasuk alih teknologi mesin dan dukungan pemodalan dari LPDB Kemenkop UKM RI.
Untuk Pabrik Minyak Makan Merah di Pagar Merbau, Kabupaten
Deli Serdang, bahan baku CPO disuplai dari Pabrik Kelapa Sawit ( PKS) PTPN2 yang ada disebelah Pabrik Minyak Makan Merah. Usaha Ini merupakan program nasional Kemenkop UKM RI. Bagian dari Proyek percontohan didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar 70 trilyun. Berakhirnya kepemimpinan Presiden Jokowi proyek ini tenggelam. Bahkan warga Kecamatan Pagar Merbau
Deli Serdang juga banyak tak sempat mengetahui seperti apa minyak makan merah. (rel/kcu)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan