Medan, MPOL:Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Suyudi Aryo Seto memimoin pres relise dan pemusnahan narkoba di Polda Sumut, Jumat (26/9).
Baca Juga:
Hadir dalam kesempatan itu, Kapoldasu, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, Pangdam I/ BB, Mayjen TNI, Rio Firdianto, Kajatisu Harli Siregar, Wagubsu Surya, Ketua DPRD Sumut Erni Ariyanti Sitorus dan Kepala BNN Sumut, Brigjen Pol Toga H Panjaitan, Dir Narkoba Poldasu Kombes Pol Jean Calvinj Simanjuntak dan Kabid Humas Kombes Pol Ferry Walintukan serta sejumlah pati BNN Pusat, para PJU dan Kapolres jajaran Poldasu.
Komjen Suyudi mengatakan pengungkapan kasus narkotika dalam jumlah yang cukup besar merupakan kolaboratif Poldasu dan Polda Aceh. Hasil pengungkapan kolaboratif ini berhasil menyita barang bukti narkotika seberat total 1,7 ton yang terdiri dari sabu, ekstasi, kokain, ganja, happy five dan barang bukti narkotika lainnya.
"Pengungkapan kolaboratif ini menunjukkan bukti nyata perang melawan narkotika kerjasama bersama lintas sektoral. Sinergitas bukan sekadar slogan. Kehadiran kami menegaskan negara hadir dengan seluruh kekuatan. Perang melawan narkotika merupakan manifestasi wujud komitmen menyelamatkan generasi bangsa," tegasnya di Aula Tribrata Poldasu.

Kepala BNN Pusat Komjen Pol Suyudi Aryo Seto hendak memusnahkan narkoba ke mesin insenerator.(jos Tambunan).
Lebih jauh, Kepala BNN RI mengatakan, barang bukti yang berhasil disita sebanyak, 1,4 ton yang terdiri dari sabu, ekstasi, kokain dan ganja. Sedangkan hasil ungkap Polda Aceh berhasil mengungkap ratusan kilogram ganja.
"Kolaborasi ini akan terus terjalin dengan mempererat sinergitas untuk melindungi generasi penerus bangsa. Dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika. Di balik keberhasilan ini mencerminkan semangat dan komitmen bersama menyelamatkan generasi bangsa,"jelasnya.
Sementara Dir Narkoba Poldasu, Kombes Pol Jean Calvinj Simanjuntak menambahkan, ini merupakan hasil pengungkapan Januari-September 2025 dengan jumlah kasus yang diungkap 4.749 kasus, tersangka yang diamankan, 6.004 orang dan barang bukti khusus sabu seberat 1,4 ton. Jumlah total keseluruhan barang bukti yang disita seberat 1,7 ton. "Jumlah barang bukti sabu yang berhasil disita dalam pengungkapan ini menjadi yang tertinggi sepanjang 23 tahun atau sejak tahun 2002 di Dit Res Narkoba Poldasu," urainya.
Sementara pil ekstasi sebanyak 364 ribu butir, ladang ganja 6 hektar, dua pabrik Vape dan pabrik jamu mengandung narkoba juga digerebek dan heroin 3 kg serta narkotik lainnya.
Dalam pengungkapan ini, sambung Dir Narkoba, bukan hanya kurir saja yang berhasil diringkus. Para bandar dan pembawa sabu dari luar negeri ada diamankan.
"Pengungkapan ini tidak akan berhenti tapi tetap berkelanjutan. Penegak hukum tidak bisa berdiri sendiri harus berkolaborasi," katanya.
5 KECAMATAN
Kombes Jean Calvijn Simanjuntak yang akan menjabat Kapolrestabes Medan itu menambahkan, dari hasil investigasi dan penyelidikan yang selama ini dilakukan, ada 5 kecamatan yang paling rawan akan peredaran narkoba.
Ke 5 kecamatan itu yakni, Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Medan Tembung/Percut Sei Tuhan, Medan Sunggal, Medan Marelan dan Medan Labuhan.
"Daerah ini menjadi perhatian yang harus diawasi. Maka dari itu peran serta masyarakat dan stakeholder menjadi kunci Pemberantasan narkoba ini," imbuhnya.
Dia juga menegaskan, pihaknya tidak akan segan-segan menindak tegas bagi masyarakat yang berupaya menghambat tugas Polri untuk memberantas narkoba.
"Ada sejumlah warga yang kita tangkap karena menghalahi petugas dalam menindak peredaran narkoba seperti yang terjadi di Marelan, Labuhan Deli termasuk Belawan," pungkasnya.***
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Josmarlin Tambunan