Medan, MPOL -Kordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs
Gandi Parapat menilai rencana
Gubsu melarang mobil truk dari Aceh nomor polisi (Nopol) BL ke Sumut ibarar ulah pelawak dan pantas ditertawakan.
Baca Juga:
Hal tersebut dikemukakan
Gandi Parapat saat diminta tanggapannya terkait rencana
Gubsu Bobby Nasution untuk melarang mobil truk yang bukan berplat BK dan BB beroperasi di Sumut.
"Kalau kita membahas tentang
Gubsu Bobby kita rugi dan habis waktu. Yang jelas sudah dua kali Bobby ditertawakan banyak orang. Pertama berambisi menerima 4 pulau Aceh yangg salah kebijakan dari Mendagri, yang kedua melarang/merajia mobil nopol Aceh plat BL. Kedua kejadian tersebut membuat dirinya harus menghadapi kecaman netizen, kemudian terpaksa minta maaf. Jadi saya nilai sebagai pelawak untuk ditertawakan", kata
Gandi Parapat, Minggu (5/10/2025).
Gandi menyebut, sebenarnya Bobby itu orang pintar, namun salah mengambil kebijakan karena penasehatnya yang kurang cakap.
Disatu sisi dia ingin ngebut untuk meningkatkan APBD Sumut, namun disisi lain dia lupa kalau kita ini satu negara dan satu bangsa, sehingga tanpa dia sadari kebijakannya tersebut dapat meretakkan sendiri sosial yang sudah tertanam dalam kebhinekaan.
"Kebijakannya berbahaya, selain bersifat primordial, kebijakannya tersebut dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa", sebut Gandi.
"Untung saja masyarakat Aceh dan
Gubernur Aceh tidak terpancing dengan kebijakan
Gubsu tersebut. Sekarang coba kita lihat bagaimana cara Gubernur dan Wagub Aceh menanggapi kebijakan
Gubsu tersebut. Gubernur makan es yang penjualnya menggunakan kendaraan plat BK, sedangkan Wagub yang melihat plat mobil atau rruk BK dari Sumut dan daerah lain, memberikan uang ke supir memperlakukan mereka seperti saudaranya sendiri. Ini adalah bentuk kedewasaan dan
Kebesaran hati", tambahnya.
Korwil
PMPHI Sumut itu menyebut, Aceh tidak membangun narasi negatif kepada
Gubsu Bobby Nasution.
"Kami bangga kepada Aceh, karena selalu bertindak bijaksana dan tidak arogam dalam menghadapi setiap masalah yang timbul. Disisi lain walau
Gubsu Bobby telah meminta maaf kepada masyarakat karena karena kepintarannya dalam mengambil kebijakan, akan tetap diingat oleh masyarakat karena jejak digitalnya tidak akan pernah hilang, dan anak cucunya nanti akan membaca kebijakan yang aneh dan nyeleneh tersebut".
"Kami berharap masyarakat Sumut dan Aceh yang ada di Sumut tidak pernah mengikuti kepintaran Bobby tersebut", tutup
Gandi Parapat.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News